Ini 3 Mitos Penyakit Kusta yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu jika kusta termasuk salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat Indonesia? Gangguan ini disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan seseorang mengalami banyak kelainan pada tubuhnya, terutama kulit. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih menganggap jika gangguan ini disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Karena itu, seseorang dengan penyakit ini kerap dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Padahal, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan sesuatu yang berbau mistis, karena memang kebetulan bakteri tersebut menyerang dan memberikan dampak buruk pada seseorang. Meski begitu, sulit untuk menghilangkan mitos-mitos yang masih sering menyebar di masyarakat terkait penyakit kusta. Maka dari itu, kamu harus tahu apa mitos yang tidak perlu dipercaya terkait penyakit ini!
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Penularan Kusta yang Harus Dipahami
Mitos-Mitos Terkait Kusta yang Masih Dipercaya Banyak Orang
Penyakit kusta atau disebut juga penyakit Hansen, adalah gangguan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Seseorang yang mengalami gangguan ini akan menimbulkan gejala berupa bercak kulit berwarna merah di sekitar tubuh dengan sensasi mati rasa dan kelemahan pada tangan serta kaki. Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat diatasi dengan mengonsumsi antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut.
Meski begitu, masih banyak mitos yang tentu salah terkait kusta, sehingga seseorang dengan gangguan ini tidak mendapatkan penanganan yang benar. Karena itulah, seseorang yang mengalaminya terkena komplikasi buruk, seperti kehilangan jari-jari pada tangan dan kakinya. Maka dari itu, kamu harus tahu jika berita yang menyebar terkait penyakit kusta, termasuk fakta atau mitos. Berikut ini beberapa yang termasuk mitos:
1. Penyakit Kusta Sangat Menular
Salah satu mitos yang banyak beredar di masyarakat terkait penyakit kusta adalah banyak yang percaya jika gangguan ini sangat menular. Banyak masyarakat yang masih kurang pengetahuan terkait penyakit ini kerap memperlakukan pengidap kusta sebagai orang buangan karena takut menyebar melalui sentuhan. Padahal, sekitar 95 persen orang dewasa tidak dapat tertular penyakit ini karena sistem kekebalannya sudah cukup kuat.
Baca juga: Bukan Diasingkan, Ini Cara Mengobati Kusta
2. Kusta Tidak Dapat Disembuhkan
Banyak orang yang mengira jika seseorang mendapat diagnosis penyakit disebabkan bakteri ini berarti hanya tinggal menunggu ajal. Padahal kenyataannya, seseorang dengan gangguan ini dapat disembuhkan asalkan mendapatkan pengobatan pada waktu yang tepat. Pengidap gangguan ini dapat sembuh dengan pengobatan selama enam bulan hingga satu tahun. Semakin dini penyakit ini diatasi, semakin cepat bakteri tersebut teratasi.
Lalu, apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait mitos yang berhubungan dengan penyakit kusta, dokter dari Halodoc dapat memberikan fakta yang benar tentang hal tersebut. Caranya mudah sekali, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan!
3. Gangguan Ini Disebabkan oleh Sesuatu yang Mistis
Masih banyak orang yang percaya apabila kusta disebabkan oleh sesuatu yang berbau mistis, seperti kutukan atau guna-guna. Padahal, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke tubuh dan menimbulkan infeksi. Maka dari itu, jika seseorang yang kamu kenal mengalami gejala dari penyakit ini, sebaiknya segera mendapat pengobatan. Jangan sampai terlambat untuk diobati karena bisa mengalami cacat permanen.
Baca juga: Jangan Dijauhi, Pengidap Kusta Bisa Sembuh Tuntas
Itulah beberapa mitos-mitos yang masih banyak beredar di masyarakat terkait penyakit kusta. Maka dari itu, setelah kamu mengetahui jika berita yang tersebar ternyata mitos, kamu dapat mengambil langkah yang tepat jika ada orang di sekitarmu mengalami gejala dari gangguan ini. Dengan begitu, segala komplikasi yang terjadi dapat teratasi dengan benar.
Referensi:
The Health Site. Diakses pada 2020. 3 Myths about Leprosy Busted!
CDC. Diakses pada 2020. World Leprosy Day: Bust the Myths, Learn the Facts.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan