Ini 3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Posisi sungsang pada janin kerap kali membuat sebagian ibu merasa khawatir. Alasannya jelas, kondisi ini bisa membahayakan diri dan bayi di dalam kandungannya. Normalnya, pergerakan janin di dalam kandungan akan membawa mereka pada posisi kepala di bawah, ketika waktu melahirkan sudah dekat.
Pada beberapa kasus mungkin saja posisi sebaliknya yang terjadi, alias sungsang. Menyoal sungsang ini, apakah ibu tahu kalau posisi janin yang satu ini terdiri dari beberapa jenis? Nah, berikut jenis-jenis posisi sungsang pada janin
Baca juga: Benarkah Posisi Janin Sungsang Bisa Diperbaiki?
Tiga Jenis Posisi Sungsang
Posisi bayi sungsang dalam kandungan sebenarnya bukanlah sebuah kondisi yang langka. Menurut data dari American Pregnancy Association, kelahiran sungsang setidaknya terjadi pada sekitar 1 dari 25 kelahiran.
Posisi sungsang pada janin sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Footling Breech
Posisi bayi sungsang dalam kandungan digambarkan dengan satu kaki ke bawah, satu kaki ke atas, atau di dekat jalan lahir. Sungsang jenis footling breech juga disebut sungsang tidak sempurna.
2. Frank Breech
Sungsang jenis frank breech digambarkan dengan posisi bokong janin berada di bagian bawah, dan tungkainya berada di atas hampir menyentuh telinga. Nah, frank breech adalah jenis posisi sungsang yang paling umum terjadi pada bumil.
3. Complete Breech
Terakhir adalah jenis complete breech atau sungsang sempurna. Posisi ini digambarkan dengan posisi bokong bayi yang berada di atas mulut rahim. Sementara itu, kedua kakinya terlipat dengan sempurna.
Baca juga: 3 Hal yang Bisa Ibu Lakukan Bila Bayi Sungsang
Akibat Prematur sampai Cacat Bawaan
Sampai saat ini sebenarnya penyebab posisi bayi sungsang dalam kandungan belum diketahui secara persis. Meski begitu, menurut American Pregnancy Association ada faktor yang bisa memicu kondisi ini.
Contohnya kelahiran prematur, cairan ketuban terlalu banyak atau sedikit, kehamilan kembar, atau pula kehamilan yang kesekian kali yang membuat rahim ibu sangat elastis.
Tak cuma itu saja, sungsang pada janin juga bisa dipicu oleh tumor panggul, tumor rahim, letak plasenta, atau janin kecil yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Terakhir, dalam beberapa kasus posisi sungsang juga bisa disebabkan akibat cacat bawaan pada bayi. Misalnya, seperti tidak sempurnanya bentuk tulang tengkorak bayi dan kepala janin besar terisi cairan.
Awas, Berujung pada Komplikasi
Meski bukan sebuah kondisi yang berbahaya, adakalanya posisi sungsang menimbulkan komplikasi atau cedera pada bayi. Bila ibu melahirkan dengan persalinan normal, bagian badan bayi tidak membuka rongga dan mulut rahim cukup besar. Nah, kondisi ini yang menyebabkan kepala bayi bisa tertahan di bagian panggul ibu.
Selain itu, menurut jurnal di National Institutes of Health, bayi dengan posisi sungsang yang dilahirkan lewat persalinan normal, lebih mungkin mengalami asfiksia lahir. Asfiksia terjadi ketika bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama proses persalinan. Hati-hati, asfiksia lahir ini bisa berakibat fatal bagi bayi.
Bagaimana dengan proses kelahiran caesar, apakah bebas risiko? Tidak juga, pasalnya persalinan caesar bisa saja menimbulkan infeksi, pendarahan, maupun cedera pada organ dalam. Prosedur caesar bisa mempengaruhi kehamilan ibu selanjutnya. Seperti gangguan penahan plasenta pada dinding uterus atau robekan dinding rahim.
Baca juga: Kondisi Kehamilan Sungsang yang Perlu Diketahui Ibu
Mau tahu lebih jauh mengenai posisi sungsang pada bayi di dalam kandungan? Atau memiliki keluhan kehamilan lainnya lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?