​​Ini 14 Tanda Kanker Ovarium yang Harus Diketahui Wanita

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 April 2023

"Ada berbagai gejala kanker ovarium yang perlu diwaspadai. Mulai dari mual-mual, kelelahan, pembengkakan pada perut, hingga vagina terasa sakit saat berhubungan intim.”

​​Ini 14 Tanda Kanker Ovarium yang Harus Diketahui Wanita​​Ini 14 Tanda Kanker Ovarium yang Harus Diketahui Wanita

Halodoc, Jakarta –  Kanker ovarium adalah penyakit yang selalu membuat hampir semua wanita merasa khawatir. Kondisi ini terjadi ketika adanya tumor ganas yang berkembang di dalam indung telur, yaitu organ yang memproduksi hormon wanita.

Kanker ovarium dapat diobati dengan tepat, jika terdeteksi di awal perkembangannya. Namun, kanker ini sulit untuk terdeteksi di stadium awal kemunculannya sehingga lebih sulit untuk melakukan pengobatan.

Ketahui Tanda Kanker Ovarium

Kanker ovarium sebenarnya jarang menimbulkan gejala di awal kemunculannya. Maka dari itu, kanker ovarium baru dapat terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

Ada beberapa tanda-tanda mengidap kanker ovarium, yaitu:

  • Mual.
  • Perut terasa kembung.
  • Merasa cepat kenyang.
  • Mengalami sakit perut hebat.
  • Mengalami sembelit.
  • Adanya pembengkakan pada perut.
  • Sering buang air kecil.
  • Sakit punggung.
  • Kelelahan.
  • Mengalami penurunan berat badan.
  • Vagina terasa sakit saat berhubungan intim.
  • Keluar darah dari vagina.
  • Mengalami perubahan siklus menstruasi.
  • Mengalami gangguan pencernaan.

Indung telur terletak di dekat kandung kemih dan usus. Jadi, ketika tumor tumbuh, gejala yang muncul adalah masalah pencernaan yang berkaitan dengan tumor yang menekan organ-organ di sekitar. Jika gejala gangguan pencernaan sudah berlangsung selama 3 minggu, maka kamu perlu segera bertemu dokter. 

Ketahui juga mengenai pengobatan kanker ovarium di laman berikut ini, “ Inilah 5 Pilihan Pengobatan untuk Kanker Ovarium ”.

Penyebab Kanker Ovarium

Hingga kini, belum jelas apa yang menyebabkan kanker ovarium, meskipun dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit. Secara umum, kanker terjadi ketika sel mengembangkan mutasi dalam DNA-nya.

Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat sehingga menciptakan massa (tumor) sel abnormal. Sel-sel abnormal terus hidup ketika sel-sel sehat akan mati. Mereka dapat menyerang jaringan di dekatnya dan memutuskan tumor awal untuk menyebar ke tempat lain di tubuh (bermetastasis).

Faktor Risiko Terjadinya Kanker Ovarium

Sementara itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker ovarium, yaitu:

  • Usia yang lebih tua

Kanker ovarium dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita usia 50 hingga 60 tahun.

  • Mutasi gen yang diwariskan

Sebagian kecil dari kanker ovarium terjadi karena mutasi gen dari orang tua. Gen ini meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2). 

Gen ini juga meningkatkan risiko kanker payudara. Mutasi gen lainnya, termasuk yang terkait dengan sindrom Lynch dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

  • Riwayat keluarga. Orang dengan dua atau lebih kerabat dekat dengan kanker ovarium memiliki peningkatan risiko penyakit.
  • Riwayat kanker. Orang yang pernah mengidap kanker payudara sebelumnya memiliki peningkatan risiko kanker ovarium lebih tinggi. Selain itu, anggota keluarga yang pernah mengidap kanker selain kanker ovarium, seperti kanker kolorektal atau kanker payudara, juga meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
  • Obesitas. Memiliki kelebihan lemak tubuh sering berhubungan dengan peningkatan risiko kanker ovarium.
  • Terapi penggantian hormon estrogen. Terutama jika kamu termasuk pengguna jangka panjang dan dalam dosis besar.
  • Usia saat menstruasi. Mulai menstruasi pada usia dini atau mulai menopause pada usia lanjut atau keduanya, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
  • Memiliki anak di usia senja. Risiko kanker ovarium juga mengintai pada wanita yang mengalami kehamilan pertama setelah usia 35 tahun, atau yang tidak pernah hamil sampai usia kehamilan mencapai  40 minggu.  

Cara Mencegah Kanker Ovarium

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium. Namun, beberapa upaya untuk mencegah faktor risiko penyakit ini: 

  • Pertimbangkan untuk minum Pil KB

Tanyakan kepada dokter apakah pil KB mungkin tepat untuk dikonsumsi. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral mungkin memiliki penurunan risiko kanker ovarium. Namun,  kontrasepsi oral memang memiliki risiko, jadi diskusikan apakah manfaatnya lebih besar daripada risiko tersebut berdasarkan kondisi tubuh.

  • Tubektomi atau ligasi tuba

Tubektomi atau ligasi tuba dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya jenis kanker ovarium tertentu. Ligasi tuba dengan cara menutup, memotong, atau mengikat saluran tuba falopi. 

Akan tetapi, para ahli menyarankan, operasi ini hanya untuk alasan medis yang valid, bukan karena pengaruhnya terhadap risiko kanker ovarium.

  • Diskusikan faktor risiko dengan dokter

Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara dan ovarium, bicarakan hal ini dengan dokter. Dokter dapat menentukan apa artinya ini bagi risiko kanker yang akan kamu alami. 

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk kamu untuk datang ke konselor genetik untuk membantu memutuskan apakah tes genetik mungkin tepat untuk dilakukan. 

Itulah tanda-tanda kanker ovarium yang harus kamu ketahui. Jika mengalami gejala di atas atau memiliki kemungkinan risiko terkena kanker ovarium, jangan ragu untuk tanyakan dokter untuk mencegah berkembangnya penyakit menjadi lebih parah. Yuk, download Halodoc sekarang untuk konsultasi kesehatan yang lebih mudah. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Ovarian Cancer.
Prevention. Diakses pada 2021. 9 Ovarian Cancer Symptoms Every Woman Should Know.
Cancer Research UK. Diakses pada 2023. Risks and causes of ovarian cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2023. Can Ovarian Cancer Be Prevented?

Diperbarui pada 4 April 2023.