Ini 13 Jenis Tanaman Obat yang Sebaiknya Ada di Rumah

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Juli 2023

“Tanaman herbal atau obat terkadang dapat membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit tertentu. Kamu bisa menanam serai, jahe, hingga lengkuas di rumah sebagai tanaman obat.”

Ini 13 Jenis Tanaman Obat yang Sebaiknya Ada di RumahIni 13 Jenis Tanaman Obat yang Sebaiknya Ada di Rumah

Halodoc, Jakarta – Tanaman obat dikenal sebagai tumbuhan obat atau herbal. Jenis tanaman ini sejak dulu dipakai dalam berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia, termasuk Ayurveda, Tiongkok, dan Indonesia.

Tanaman obat mengandung senyawa aktif yang dapat memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia. Di antaranya alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan berbagai zat lainnya.

Apa Saja Jenis Tanaman Obat?

Terdapat beberapa tanaman herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit. Maka itu, alangkah baiknya jika kamu menanam sendiri tanaman obat di halaman rumah bila sewaktu-waktu diperlukan. 

Jika suatu saat dibutuhkan, kamu bisa langsung mengolah tanaman obat untuk membantu mengatasi penyakit yang kamu alami. Nah, berikut ini adalah beberapa herbal yang alangkah baiknya jika ada di pekarangan rumah:

1. Bawang putih

Pertama, bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman umbi yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh. Bawang putih mengandung senyawa antibakteri, antiviral, dan antioksidan senyawa yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Menurunkan tekanan darah. Studi Effects of Allium sativum (garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension yang dipublikasikan Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences menyebutkan, mengonsumsi 600 hingga 1.500 miligram ekstrak bawang putih dalam 24 minggu efektif menurunkan tekanan darah.
  • Menurunkan kolesterol. Senyawa allicin dalam bawang putih dapat membantu menghambat produksi kolesterol di hati.
  • Efek antioksidan. Antioksidan, seperti flavonoid dan belerang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Mengurangi risiko sakit jantung. Zat allicin dalam bawang putih juga dapat membantu melindungi jantung dengan meningkatkan aliran darah ke jantung. 

Jika kamu sering mengonsumsi bawang mentah bersamaan dengan masakan, sesekali cobalah untuk mengonsumsinya mentah. Kamu bisa mengetahui manfaatnya dengan membaca artikel Catat, Ini 10 Manfaat Bawang Putih Mentah bagi Tubuh.

2. Tanaman obat serai

Kemudian, serai atau lemongrass yang memiliki aroma yang segar. Biasanya, masyarakat memanfaatkan daun serta batangnya untuk mengolah berbagai hidangan sehingga memberikan rasa khas. Beberapa manfaat tanaman obat ini di antaranya:

  • Sifat antimikroba. Senyawa citronellol dan geraniol bersifat antimikroba. Khasiatnya melawan pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur yang memicu infeksi dalam tubuh.
  • Pemeliharaan sistem pencernaan. Serai memiliki sifat karminatif, yang membantu meredakan kembung, perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya.
  • Sifat antipiretik. Sifat antipiretik di dalamnya dapat membantu menurunkan demam dan meningkatkan kenyamanan selama sakit.
  • Menjaga kesehatan kulit. Ekstrak serai sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang dapat membersihkan, mengencangkan, dan menghidrasi kulit.
  • Mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur. Aroma serai memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.

3. Ceplikan

Selanjutnya, ada ceplikan (Blumea balsamifera) yang merupakan sejenis tanaman obat dengan batang tegak dan tumbuh subur pada daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Tanaman obat ini memiliki bentuk lonjong, berwarna hijau, dan memiliki aroma yang khas. 

Beberapa khasiatnya, meliputi:

  • Antiinflamasi: Sifat antiinflamasi pada ceplikan dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada pengidap arthritis, nyeri otot, atau gangguan pernapasan.
  • Antiseptik. Ekstrak daun bersifat antiseptik yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka atau luka bakar.
  • Antipiretik. Tanaman dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi suhu tubuh akibat infeksi.
  • Bersifat ekspektoran. Khasiatnya dapat membantu meredakan batuk dan mempermudah pengeluaran dahak.
  • Meringankan gangguan pencernaan. Ceplikan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan memulihkan keseimbangan pencernaan.

4. Lidah buaya

Kemudian, lidah buaya (Aloe vera), sejenis tanaman berdaun tebal dengan gel transparan di dalam daunnya. Tanaman obat ini tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis, salah satunya di Indonesia. Beberapa manfaatnya, yaitu:

  • Perawatan kulit. Studi Effects of low‐dose Aloe sterol supplementation on skin moisture, collagen score and objective or subjective symptoms: 12‐week, double‐blind, randomized controlled trial dalam Hindawi menemukan, mengonsumsi 40 mikrogram aloe sterol per hari selama 12 minggu meningkatkan elastisitas kulit pada pria di bawah usia 46 tahun.
  • Mengobati luka bakar. Lidah buaya memiliki sifat pendinginan yang dapat membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan luka bakar ringan.
  • Mengatasi jerawat. Kandungan antiinflamasi dan antibakteri dalam lidah buaya dapat membantu mengurangi kemerahan dan peradangan yang terkait dengan jerawat.
  • Menyehatkan rambut. Gel lidah buaya dapat membantu mengatasi masalah kulit kepala seperti ketombe, mengurangi kerontokan rambut, dan menjaga rambut sehat serta berkilau.
  • Menjaga kesehatan mulut. Lidah buaya memiliki sifat antimikroba yang membantu mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut.

5. Lengkuas

Selain itu, ada lengkuas atau laos (Alpinia galanga), tanaman yang termasuk dalam keluarga jahe-jahean. Akar tanaman ini dapat menjadi rempah-rempah dalam masakan dan pengobatan tradisional. Berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan lengkuas:

  • Meningkatkan kesehatan pencernaan. Lengkuas bersifat karminatif, yang membantu meredakan masalah pencernaan seperti kembung dan mual.
  • Antiinflamasi dan analgesik. Di dalamnya mengandung senyawa seperti gingerol dan flavonoid yang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik.
  • Menjaga kesehatan jantung. Caranya dengan mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah.
  • Sifat antimikroba. Sifat ini membantu melawan pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur merugikan dalam tubuh.
  • Efek positif pada kesehatan otak. Senyawa ini terjadi berkat efek neuroprotektif dan dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak.

Selain itu, kamu bisa melihat manfaat lengkuas lainnya melalui artikel Bukan Sekadar Bumbu Dapur, Ini Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan.

6. Tanaman obat jeruk nipis

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah buah kecil berkulit hijau yang memiliki rasa yang asam dan aroma yang segar. Jenis tanaman obat ini banyak tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia.

Jeruk nipis memiliki banyak manfaat dan kegunaan, antara lain:

  • Sumber vitamin C. Jenis vitamin ini berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat. Selain itu, nutrisi juga memproduksi kolagen, penyerapan zat besi, dan perbaikan jaringan tubuh.
  • Pencernaan yang sehat. Kandungan asamnya dapat membantu merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan pergerakan usus. Ini dapat mencegah sembelit dan masalah pencernaan lainnya.
  • Detoksifikasi tubuh. Jeruk nipis bersifat detoksifikasi yang dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan limbah.
  • Penurun berat badan. Buah ini mengandung tinggi serat dan rendah kalori yang dapat membantu meningkatkan rasa kenyang serta mengontrol nafsu makan.
  • Meningkatkan penyerapan zat besi. Khasiat ini terjadi berkat kandungan vitamin C di dalam buah.

7. Peppermint

Peppermint atau menta atau mint berwarna hijau terang dengan bau khas yang menyegarkan. Di dalamnya bersifat antibakteri, antiinflamasi, dan antijamur. Beberapa manfaatnya, antara lain:

  • Menyehatkan pencernaan. Tanaman ini bersifat menyejukkan dan dapat membantu masalah pencernaan, seperti kram perut dan penumpukan gas.
  • Pilek dan batuk. Peppermint memiliki sifat ekspektoran, antitussive, dan dekongestan yang dapat membantu meredakan batuk dan pilek.
  • Sakit kepala. Ini memberikan efek yang menenangkan pada sakit kepala, terutama sakit kepala tegang atau sakit kepala migrain.
  • Napas segar. Kandungan minyak atsiri dalam peppermint memberikan rasa segar yang menyegarkan mulut dan menghilangkan bau napas.
  • Kesehatan kulit. Di dalamnya bersifat antipruritik dan antiinflamasi yang dapat membantu meredakan gatal-gatal, iritasi, dan peradangan pada kulit.

8. Daun kemangi

Daun kemangi (Ocimum basilicum) adalah sejenis tanaman herbal memiliki aroma yang khas dan rasa sedikit manis. Tanaman ini kaya akan senyawa aktif, termasuk minyak esensial, antioksidan, vitamin, dan mineral. Beberapa manfaatnya, yaitu:

  • Menyehatkan saluran pencernaan. Daun kemangi bersifat karminatif dan digestif, yang dapat membantu meredakan masalah pencernaan. Misalnya, perut kembung dan mual.
  • Menjaga kesehatan jantung. Khasiat ini terjadi karena senyawa seperti beta-karoten dan magnesium.
  • Menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Aroma daun bersifat menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan suasana hati.
  • Menyegarkan napas. Di dalamnya bersifat antibakteri yang dapat membantu mengurangi bau mulut dan menyegarkan napas.
  • Sumber antioksidan. Kemangi mengandung senyawa antioksidan, seperti eugenol dan linalool. Zat ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

9. Tanaman obat brotowali

Brotowali (Tinospora crispa) adalah sejenis tanaman merambat yang juga dikenal dengan nama “mengkudu bumi” atau “bittervine” dalam bahasa Inggris. Bagian yang paling umum digunakan dari brotowali adalah batang dan daunnya. Beberapa manfaatnya bagi kesehatan, antara lain:

  • Menjaga kesehatan hati. Brotowali memiliki sifat hepatoprotektif, yang berarti dapat melindungi dan mendukung kesehatan hati.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh. Di dalamnya bersifat imunomodulator, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Antiinflamasi. Tanaman bersifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
  • Antidiabetes. Brotowali dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin.
  • Antioksidan, Tanaman dapat membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh. Caranya dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif.

10. Jahe

Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rimpang yang tumbuh pada daerah tropis, termasuk Indonesia. Masyarakat memanfaatkan tanaman obat ini dalam bentuk teh, minuman jahe hangat, atau sebagai bumbu masakan. Beberapa manfaatnya, yaitu:

  • Antiinflamasi dan analgesik. Di dalamnya mengandung senyawa gingerol yang berperan dalam mengurangi peradangan dan meredakan nyeri.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh. Khasiat ini terjadi berkat kandungan gingerol, shogaol, dan zingeron yang bersifat antimikroba serta antioksidan.
  • Mengatasi mual dan muntah. Tanaman herbal ini efektif meredakan mual dan muntah. Termasuk yang terkait dengan mabuk perjalanan, mual kehamilan, atau efek samping dari kemoterapi.
  • Meredakan nyeri sendi. Kandungan antiinflamasi dalam jahe dapat membantu meredakan nyeri pada sendi yang terkait dengan kondisi seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.
  • Mengurangi kolesterol. Studi dalam Current Pharmaceutical Design menemukan bahwa mengonsumsi jahe secara signifikan mengurangi trigliserida dan kolesterol jahat, sekaligus meningkatkan kolesterol baik. Dosis penggunaannya yaitu kurang dari 1.500 miligram per hari.

Jahe sendiri umumnya memiliki banyak jenis. Namun, ada 2 yang umum dikonsumsi, yaitu jahe biasa dan jahe merah. Baca artikel Ini Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa sehingga kamu bisa mengetahui perbedaan keduanya.

11. Sambiloto

Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tanaman obat yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki daun berbentuk lonjong dan bunga berwarna putih atau ungu.  Beberapa manfaatnya, yaitu:

  • Sistem kekebalan tubuh. Andrografolida, deoksiantrografolida, dan neoandrografolida adalah zat yang bersifat imunomodulator. Fungsinya merangsang sistem kekebalan untuk melawan infeksi.
  • Infeksi saluran pernapasan. Senyawa dalam tanaman obat tersebut dapat membantu meredakan gejala pilek, batuk, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.
  • Mencegah malaria. Khasiat ini terjadi berkat senyawa andrografolida dalam sambiloto yang menghambat pertumbuhan parasit malaria.
  • Meningkatkan kesehatan hati. Zat aktif dalam daun dapat membantu melindungi sel-sel hati dan meningkatkan fungsinya secara keseluruhan.
  • Mengelola gejala diabetes. Caranya dengan mengatur kadar gula darah dalam tubuh dan meningkatkan sensitivitas insulin.

12. Tanaman obat pegagan

Pegagan (Centella asiatica) adalah sejenis tanaman herbal yang nama lainnya adalah “gotu kola” atau “daun antanan” di Indonesia. Daunnya kecil berbentuk bulat atau setengah bulat dengan warna hijau cerah. 

Faktanya, tanaman ini memiliki beberapa senyawa aktif, termasuk triterpenoid, asiaticoside, madecassoside, dan asam asiatic. Selain itu, beberapa manfaatnya, antara lain:

  • Meningkatkan kesehatan otak. Tanaman mampu meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan konsentrasi.
  • Meningkatkan sirkulasi darah. Pegagan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, termasuk peredaran mikro di kulit dan ekstremitas.
  • Peremajaan kulit. Sifat antioksidan di dalamnya mampu merangsang produksi kolagen dan membantu meningkatkan elastisitas kulit.
  • Menenangkan sistem saraf. Faktanya, pegagan memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan gangguan tidur.
  • Membantu penyembuhan luka. Ekstrak pegagan sering digunakan dalam krim atau salep untuk mengobati luka, luka bakar, atau luka bedah.

13. Kayu manis

Selanjutnya, ada kayu manis, tanaman obat dari kulit pohon Cinnamomum. Aromanya khas dan memiliki rasa manis yang hangat. Di Indonesia, kayu manis juga populer dengan sebutan “cinnamon” atau “kulit manis”. Beberapa khasiatnya, yaitu:

  • Antiinflamasi. Senyawa cinnamaldehyde dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mengurangi risiko peradangan kronis, seperti arthritis atau nyeri sendi.
  • Mengatur gula darah. Cara kerjanya dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat penyerapan glukosa.
  • Antimikroba. Senyawa dalam tanaman obat ini dapat membantu melawan pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus. Khasiatnya, yaitu mencegah infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Melawan radikal bebas. Sementara itu, antioksidan pada tanaman ini membantu melawan kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif.
  • Mendukung kesehatan jantung. Cara kerjanya dengan mengurangi kolesterol jahat dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol baik.

Itulah beberapa tanaman obat yang bisa kamu tanam di rumah. Namun, perlu kamu pahami bahwa tanaman herbal sebaiknya tidak menggantikan obat-obatan medis yang telah teruji klinis.

Oleh sebab itu, segera hubungi dokter bila asupan tanaman herbal tak dapat meredakan keluhan kesehatan yang kamu alami. Biar lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja:

Referensi:
The Times of India. Diakses pada 2023. 6 Medicinal plants that you can grow in pots at home
Healthline. Diakses pada 2023. Homegrown Herbal Remedies.
Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. Diakses pada 2023. Effects of Allium sativum (garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension.
Hindawi. Diakses pada 2023. Effects of low‐dose Aloe sterol supplementation on skin moisture, collagen score and objective or subjective symptoms: 12‐week, double‐blind, randomized controlled trial.
Current Pharmaceutical Design. Diakses pada 2023. The effect of ginger ( Zingiber officinale) on improving blood lipids and body weight; A systematic review and multivariate meta-analysis of clinical trials.