Ini 11 Gejala Gingivitis, Kondisi Peradangan pada Gusi
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah yang bisa menyerang gigi dan gusi, gingivitis adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Gingivitis merupakan peradangan gusi yang biasanya disebabkan oleh sisa makanan di gigi dan gusi yang mengeras dan menjadi plak. Gingivitis ditandai dengan memerahnya gusi di sekitar akar gigi.
Awas, masalah yang satu ini tak boleh diremehkan. Gingivitis bisa menyebabkan infeksi yang merusak gigi, gusi, dan tulang di sekitarnya. Tuh, tidak main-main bukan dampaknya? Pertanyaannya, seperti apa gejala gingivitis yang umumnya dialami pengidapnya?
Baca juga: Ini Penyebab Gingivitis yang Kerap Diabaikan
Memerahnya Gusi sampai Gigi Sensitif
Umumnya, ketika menyerang seseorang peradangan pada gusi atau gingivitis mengalami gejala sama sekali. Itulah alasannya pengidapnya tak menyadari kalau dirinya memiliki masalah gusi.
Namun, ada pula pengidapnya yang mengalami beragam keluhan, seperti:
- Gusi yang berwarna merah, lunak, atau bengkak.
- Gusi membengkak.
- Gusi berdarah saat menyikat atau membersihkan gigi.
- Gusi yang menyusut, sehingga akar gigi terlihat.
- Perubahan dalam gigi bersatu saat menggigit (maloklusi).
- Napas berbau busuk yang tidak hilang setelah menyikat gigi.
- Rasa sakit saat mengunyah.
- Gigi tanggal atau copot.
- Timbul nanah di antara gigi dan gusi.
- Sebagian gigi tiruan tidak lagi pas.
- Gigi sensitif.
Nah, bagi kamu yang mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya temuilah dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Bukan Hanya Gigi Ngilu, Ini 3 Dampak Radang Gusi bagi Tubuh
Pengobatan Radang Gusi
Pengobatan atau cara mengatasi gingivitis bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang bisa ditimbulkan. Lantas, seperti apa saja sih cara mengatasi gingivitis? Di tahap awal, dokter melakukan scaling gigi atau pembersihan karang gigi. Tahap ini dilanjuti dengan perawatan saluran akar gigi dengan menggunakan laser atau gelombang suara.
Baca juga: Bikin Nyeri, Kapan Gigi Bungsu Baru Perlu Dicabut?
Selain scaling gigi, cara mengatasi gingivitis bisa dengan penambalan atau penggantian gigi yang rusak atau berlubang. Namun, prosedur ini hanya dilakukan bila kondisi tersebut berkaitan dengan gingivitis. Pada kasus tertentu, operasi flat mungkin saja dilakukan untuk mengangkat plak dan karang gigi dari kantong gusi.
Gingivitis biasanya sembuh setelah pembersihan gigi secara menyeluruh. Namun, ada beberapa hal penting yang tak boleh diabaikan. Pengidap gingivitis juga harus memerhatikan kebersihan gigi dan mulutnya di rumah.
Nah, berikut ini tips untuk membantu pemulihan gingivitis yang bisa dilakukan di rumah.
- Sikat gigi dua kali sehari, atau lebih baik lagi setiap makan.
- Gunakan sikat gigi lembut dan gantilah setidaknya setiap tiga hingga empat bulan.
- Pertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi listrik, yang mungkin lebih efektif untuk menghilangkan plak dan karang gigi.
- Gunakan benang gigi bila diperlukan.
- Gunakan obat kumur untuk membantu mengurangi plak di antara gigi.
- Temui dokter gigi sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter.
- Jangan merokok atau mengunyah tembakau.
Itulah informasi penting yang perlu dipahami tentang gingivitis. Tetap jaga kesehatan gigi dan gusi, agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.
Jika kamu mengalami penyakit gigi dan mulut selama berhari-hari dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit terdekat. Nah, sebelumnya kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Gingivitis.
Healthline. Diakses pada 2020. Gum Disease (Gingivitis).
WebMD. Diakses pada 2020. Gingivitis and Periodontal Disease (Gum Disease).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan