Ini 10 Jenis Penyakit yang Bisa Didiagnosis dengan Laparotomi
“Laparotomi merupakan prosedur pembedahan perut untuk memeriksa berbagai masalah di dalamnya. Ada berbagai penyakit yang bisa didiagnosis melalui prosedur tersebut, mulai dari cedera perut hingga kehamilan ektopik.”
Halodoc, Jakarta – Bila kamu mengalami sakit perut yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti, dokter mungkin akan merekomendasikan kamu melakukan pemeriksaan bernama laparotomi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara membuat sayatan di perut, sehingga dokter bisa melihat organ di dalamnya.
Selama prosedur tersebut, dokter juga bisa mengambil sampel jaringan untuk mendiagnosis kondisi kamu. Lantas, apa saja penyakit yang bisa didiagnosis dengan laparotomi? Simak ulasannya di sini!
Penyakit yang Bisa Didiagnosis dengan Laparotomi
Laparotomi merupakan prosedur yang dilakukan untuk mendiagnosis masalah yang ada di dalam perut atau organ dalam. Dokter bisa menggunakan pemeriksaan tersebut untuk mendiagnosis atau mengobati kondisi perut, seperti:
1. Cedera perut traumatis
Kondisi ini terjadi bila perut mengalami pukulan atau benturan yang keras saat kecelakaan.
2. Peritonitis
Ini adalah peradangan pada lapisan dalam perut (rongga peritoneum) yang disebabkan oleh infeksi.
3. Perforasi gastrointestinal
Perforasi gastrointestinal adalah kondisi ketika terbentuk lubang di sepanjang perut, usus besar atau usus kecil. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti radang usus buntu atau divertikulitis.
Perforasi bisa menyebabkan isi lambung, usus halus, atau usus besar masuk ke dalam rongga perut. Kondisi ini bisa membuat bakteri masuk dan menyebabkan peritonitis yang mengancam jiwa. Itulah mengapa perforasi gastrointestinal perlu diobati segera.
Dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan laparotomi bila kamu mengeluhkan gejala, seperti sakit perut yang sering dan menyebar, kram perut yang parah, kembung, mual dan muntah.
4. Perdarahan dalam perut
Laparotomi juga bisa digunakan untuk memeriksa bila terjadi perdarahan dalam perut atau saluran pencernaan. Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan nyeri perut dan feses berwarna hitam atau terdapat bercak darah.
5. Infeksi dalam perut
Infeksi perut biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh bila kamu mengonsumsi makanan yang tidak sehat atau kotor atau minum air yang terkontaminasi. Kondisi tersebut bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti sakit perut, diare, mual dan muntah, hingga buang air besar (BAB) berdarah.
Nah, dengan melakukan laparotomi, dokter bisa mengetahui dengan lebih jelas lokasi tempat infeksi terjadi, jenis bakteri penyebabnya, dan menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya.
6. Usus buntu
Laparotomi juga bisa menjadi salah satu prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis usus buntu. Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi di rongga usus buntu. Penyakit ini biasanya menimbulkan gejala, seperti sakit perut, perut kembung, mual dan muntah, tidak ada napsu makan, dan demam. Selain mendiagnosis usus buntu, laparotomi juga bisa digunakan untuk mengobati radang usus buntu yang rumit.
7. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada pada kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar (kolon). Penyakit ini biasanya ditandai oleh gejala, seperti nyeri perut yang memburuk setelah makan atau ketika bergerak, sembelit atau diare, perut kembung atau terasa penuh.
8. Masalah pada limpa dan hati
Laparotomi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis infeksi, cedera, atau pembesaran limpa dan hati. Bahkan tindakan medis tersebut juga bisa dilakukan untuk pengangkatan limpa untuk kasus limpa yang pecah.
9. Endometriosis
Ini adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Sebelum mentruasi, jaringan tersebut akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang sudah dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endomterium akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.
Namun, pada kasus endometriosis, endometrium ikut menebal tapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Akibatnya, terjadi iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar. Nah, laparotomi bisa digunakan untuk membantu dokter melihat keberadaan endometrium yang tumbuh di luar rahim.
10. Kehamilan di luar rahim
Laparotomi juga bisa digunakan untuk menangani kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik. Agar lebih jelas, ketahui Prosedur Operasi Laparotomi untuk Menangani Kehamilan Ektopik.
Itulah penyakit-penyakit yang bisa didiagnosis oleh laparotomi. Bila kamu mengalami gejala dari salah satu penyakit di atas, segera periksakan diri ke dokter melalui aplikasi Halodoc.