Infeksi Saluran Kemih pada Anak, Apa Penyebabnya?
Halodoc, Jakarta - Infeksi saluran kemih juga bisa menyerang anak-anak, lho. Seperti namanya, infeksi ini terjadi ketika bakteri Escherichia coli (E.coli) masuk dan menginfeksi saluran kemih. Penyebabnya infeksi saluran kemih pada anak beragam. Salah satunya adalah kurang menjaga kebersihan organ intim.
Gejala yang ditimbulkan infeksi saluran kemih pada anak tidak jauh berbeda seperti pada orang dewasa, yaitu demam dan nyeri saat buang air kecil. Jika Si Kecil mengeluhkan gejala tersebut, segera periksakan ke dokter, agar bisa diberikan penanganan terbaik.
Baca juga: Alat Kontrasepsi Dapat Sebabkan infeksi saluran Kemih, Benarkah?
Hal-Hal yang Tingkatkan Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Anak
Penyebab infeksi saluran kemih pada anak adalah infeksi bakteri E.coli pada saluran kemih. Bakteri tersebut umumnya berpindah dari area kulit di sekitar anus dan alat kelamin, ke saluran kemih anak. Kondisi ini rentan dialami oleh anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Perpindahan dan infeksi bakteri tersebut bisa meningkat risikonya karena berbagai faktor, seperti:
- Kelainan bentuk saluran kemih anak.
- Kesalahan cara membersihkan kelamin setelah buang air.
- Kebiasaan menggunakan pakaian yang terlalu ketat.
- Kebersihan toilet yang kurang baik.
- Kebiasaan menahan buang air kecil.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih dapat Sebabkan Orchitis
Seperti Apa Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak?
Orangtua dapat melihat beberapa tanda yang menjadi gejala dari infeksi saluran kemih pada anak-anak. Mengutip laman Urology Care Foundation, anak-anak dengan infeksi saluran kemih umumnya mengalami kemerahan dan bengkak pada beberapa bagian kemih, seperti lapisan kandung kemih, uretra, ureter, dan juga ginjal.
Selain itu itu, anak juga mengalami rasa nyeri di area perut bawah hingga menuju punggung, saat buang air kecil. Frekuensi buang air kecil yang dialami anak juga akan meningkat, dengan jumlah urine yang sangat sedikit. Hal ini terkadang menyebabkan anak sering mengompol.
Anak yang mengalami infeksi saluran kemih juga akan mengalami demam ringan, perubahan pola makan, dan terlihat kurang nyaman dengan kondisi kesehatannya. Jika menjumpai berbagai tanda tersebut, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter, ya.
Jika anak masih menggunakan popok, perhatikan juga urine yang dihasilkan oleh anak. Urine yang memiliki bau menyengat, berbusa, atau pada beberapa kasus bercampur dengan darah, bisa jadi indikasi infeksi saluran kemih pada anak.
Baca juga: Ini Dampak Negatif Menahan Kencing saat Mudik
Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih pada Anak
Jika anak mengalami gejala infeksi saluran kemih, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membawanya ke dokter. Hal ini agar dokter bisa segera melakukan pengobatan yang tepat, sesuai kondisi yang dialami anak. Umumnya, infeksi saluran kemih pada anak dapat diatasi selama satu minggu dengan pengobatan dari dokter.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih pada anak. Lalu, tugas orangtua adalah memastikan anak mengonsumsi antibiotik dan obat lainnya yang diresepkan dokter, sesuai jadwal dan dosis yang ditentukan.
Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa saran dan anjuran dokter, karena dapat menyebabkan bakteri kembali serta membuat kondisi infeksi menjadi lebih buruk. Setelah anak sembuh, lakukan pencegahan agar anak tidak kembali mengalami infeksi saluran kemih lagi.
Caranya adalah dengan menghindari pakaian dalam yang terlalu ketat pada anak, jangan gunakan sabun berbahan kimia untuk area genital, dan jika anak masih menggunakan popok, sebaiknya rutin menggantinya agar kebersihan anak tetap terjaga. Terlalu lama menggunakan popok yang kotor dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan air anak setiap harinya. Jangan sampai anak mengalami dehidrasi dan konstipasi yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran kemih. Sebab, hal ini memungkinkan bakteri berkembang dengan lebih cepat.