Infeksi Saluran Kemih Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juli 2020
Infeksi Saluran Kemih Bisa Sebabkan Gangguan GinjalInfeksi Saluran Kemih Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Kidney Foundation, disebutkan kalau infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan ginjal. Infeksi ginjal atau biasa disebut pielonefritis adalah kondisi yang dipicu oleh infeksi saluran kemih yang umumnya dimulai di uretra atau kandung kemih dan menyebar ke salah satu atau kedua ginjal.

Infeksi ginjal memerlukan perhatian medis segera. Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi ginjal dapat merusak ginjal secara permanen atau bakteri tersebut dapat menyebar ke aliran darah yang menyebabkan infeksi dan bisa mengancam jiwa.

Tanda Infeksi Saluran Kemih Menyebar ke Ginjal

Tanda dan gejala infeksi ginjal termasuk:

  1. Demam,
  2. Badan panas dingin,
  3. Nyeri punggung, samping (sisi) atau pangkal paha,
  4. Sakit perut,
  5. Sering buang air kecil,
  6. Keinginan kuat untuk buang air kecil,
  7. Sensasi terbakar atau sakit saat buang air kecil,
  8. Mual dan muntah,
  9. Nanah atau darah dalam urine,
  10. Urine yang berbau tidak enak atau keruh.

Jika tidak diobati, infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi serius, mulai dari:

  1. Jaringan parut ginjal

Ini dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, dan gagal ginjal.

  1. Keracunan darah (septikemia)

 Ginjal berfungsi untuk menyaring limbah dari darah dan mengembalikan darah yang disaring ke seluruh tubuh. Memiliki infeksi ginjal dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui aliran darah.

Baca juga: Apakah Pengidap Gagal Ginjal Boleh Berpuasa?

  1. Komplikasi kehamilan

Wanita yang mengalami infeksi ginjal selama kehamilan mungkin memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi berat lahir rendah.

Informasi lebih detail mengenai gangguan ginjal dan infeksi saluran kemih bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik.  Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Siapa Saja yang Berisiko Alami Gangguan Ginjal?

Perempuan lebih berisiko mengalami gangguan ginjal akibat infeksi saluran kemih. Soalnya, uretra pada perempuan lebih pendek ketimbang pada laki-laki. Jadinya, ini memudahkan bakteri untuk melakukan perjalanan dari luar tubuh ke kandung kemih. 

Kedekatan uretra ke vagina dan anus juga menciptakan lebih banyak peluang bagi bakteri untuk memasuki kandung kemih. Begitu berada di kandung kemih, infeksi dapat menyebar ke ginjal. Wanita hamil, bahkan berisiko lebih tinggi terkena infeksi ginjal.

Jika kamu memiliki kondisi penyumbatan saluran kemih, juga dapat meningkatkan risiko. Ini termasuk apa pun yang memperlambat aliran urine atau mengurangi kemampuan mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil. Contohnya, batu ginjal, struktur saluran kemih yang abnormal, atau pada laki-laki kelenjar prostat yang membesar.

Memiliki sistem kekebalan yang melemah juga dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal. Kalau kamu mengalami kerusakan saraf atau sumsum tulang belakang, ini bisa dapat menghalangi sensasi infeksi kandung kemih sehingga secara tidak sadar kondisi ini sudah berkembang menjadi infeksi ginjal.

Baca juga: Alasan Pengidap Gagal Ginjal Bisa Terkena Hiperkalemia

Kateter urine adalah tabung yang digunakan untuk mengalirkan urine dari kandung kemih. Seseorang mungkin memasang kateter selama dan setelah beberapa prosedur bedah dan tes diagnostik. Menggunakannya terus menerus sementara pergerakannya hanya di tempat tidur dapat memicu infeksi saluran kemih yang berakibat pada gangguan ginjal.

Orang dengan kondisi di mana air seni mengalir dengan cara yang salah, misalnya pada kondisi refluks vesikoureteral, aliran urine dari kandung kemih bisa kembali ke ureter dan ginjal. Ini bisa memicu terkena infeksi ginjal. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Kidney Infection.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections.