Indikasi Laparotomi dalam Mengatasi Berbagai Gangguan Kesehatan
“Laparotomi adalah prosedur pembedahan dengan membuat satu sayatan besar di perut. Dokter menggunakan laparotomi untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan dalam rongga perut.”
Halodoc, Jakarta – Laparotomi adalah metode dalam berbagai indikasi medis. Tujuannya sama, yaitu untuk menyelamatkan nyawa pasien dan memulihkan keadaannya seperti sediakala.
Keputusan melakukan laparotomi berdasarkan evaluasi medis yang cermat oleh tim medis. Tindakan ini juga mencegah komplikasi serius dan menyelamatkan nyawa pasien.
Lantas, kapan tindakan laparotomi perlu dokter lakukan?
Berbagai Indikasi Laparotomi
Laparotomi adalah prosedur bedah yang melibatkan pembukaan perut untuk mendapatkan akses ke organ-organ di dalamnya. Tindakan ini mampu mengatasi berbagai masalah.
Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Cedera perut traumatis
Cedera perut traumatis adalah cedera yang terjadi pada rongga perut sebagai akibat dari trauma fisik. Misalnya, kecelakaan mobil, kecelakaan kendaraan bermotor, kecelakaan kerja, atau benturan fisik lainnya.
Cedera ini dapat melibatkan kerusakan pada organ-organ dalam rongga perut, tulang rusuk, atau dinding perut. Kondisinya mulai dari cedera ringan hingga cedera yang mengancam jiwa.
2. Infeksi pada rongga peritoneum (peritonitis)
Peritonitis adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika lapisan tipis yang melapisi rongga perut (peritoneum) meradang atau terinfeksi. Fungsinya melindungi dan melapisi organ-organ dalam perut.
Peritonitis terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam rongga perut. Selain itu juga akibat cedera pada organ dalam rongga perut atau komplikasi dari kondisi medis lainnya.
3. Perforasi atau perdarahan gastrointestinal
Ini adalah kondisi medis yang melibatkan kerusakan pada saluran pencernaan. Organnya meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan rektum.
Kondisi ini bisa memiliki dampak serius pada kesehatan dan memerlukan perhatian medis segera. Sebab, gangguan memungkinkan keluarnya isi usus atau cairan pencernaan ke rongga dada.
4. Operasi usus buntu darurat
Operasi usus buntu adalah prosedur bedah untuk mengangkat usus buntu yang mengalami peradangan. Ini merupakan organ berbentuk tabung yang terletak di perut bagian kanan bawah.
Jika usus buntu mengalami peradangan parah atau pecah, kondisi ini adalah apendisitis. Apendisitis merupakan kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan operasi usus buntu darurat.
5. Splenektomi darurat
Splenektomi darurat adalah prosedur bedah untuk mengangkat limpa dalam situasi medis yang mengancam nyawa. Limpa adalah organ kecil yang terletak di sebelah kiri atas perut.
Organ tersebut memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk menyaring darah dan menghilangkan sel-sel darah merah yang usang atau rusak.
Ketahui juga penyakit yang bisa terdeteksi melalui prosedur laparotomi: Ini 10 Jenis Penyakit yang Bisa Terdiagnosis dengan Laparotomi.
Jenis Sayatan dalam Laparotomi
Ada berbagai jenis sayatan laparotomi untuk tujuan berbeda. Semuanya dilakukan dengan memotong lapisan kulit, lemak tubuh, dan jaringan ikat hingga mencapai otot perut.
Beberapa jenisnya, yaitu:
1. Garis tengah
Ini adalah sayatan konvensional atau bisa juga disebut sebagai laparotomi ventral. Caranya dengan membuat sayatan mengikuti garis tengah vertikal perut dekat dengan pusar.
2. Paramedian
Sayatan ini dibuat secara vertikal melalui perut, tetapi ke satu sisi garis tengah. Hal ini memungkinkan akses yang leluasa ke organ ginjal dan kelenjar adrenal di sisi tersebut.
3. Melintang
Dokter akan membuat sayatan horizontal di bawah pusar. Metode ini menawarkan akses luas ke organ dalam tubuh. Selain itu juga proses penyembuhannya lebih cepat ketimbang jenis lainnya.
4. Pfannenstiel
Ini adalah sayatan melintang di bawah perut atau sayatan bikini. Ini adalah pendekatan umum untuk laparotomi panggul. Potongannya sedikit melengkung tepat di atas tulang kemaluan.
5. Subkostal
Dokter membuat sayatan secara diagonal di satu sisi perut bagian atas. Tujuannya untuk mengakses organ tertentu di area ini, seperti limpa di kiri atas, atau hati, kandung empedu, dan saluran empedu di kanan.
Laparotomi dan laparoskopi seringkali disamakan. Padahal keduanya adalah metode yang berbeda. Ketahui perbedaan keduanya di sini: Wajib Tahu, Ini Beda Laparoskopi dan Laparotomi.