IMRT Jadi Terapi Radiasi untuk Kanker dan Tumor Jinak
Jakarta, Halodoc - IMRT merupakan terapi radiasi yang lebih efektif dibanding dengan bentuk terapi radiasi lain. Karena kekompleksitasannya, IMRT memakan waktu yang lebih lama. Sebab, IMRT membutuhkan rencana tambahan dan beberapa pemeriksaan keamanan sebelum dilakukan. IMRT ini menggunakan teknologi modern yang membentuk sinar radiasi menyemai panjang dan berat pada tumor dan juga kanker yang sedang dipindai. Ini penjelasan selengkapnya tentang IMRT!
Baca juga: Ini 3 Faktor Risiko Terkena Tumor Otak yang Sering Diabaikan
Apa Itu IMRT?
Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT) merupakan bentuk radioterapi yang lebih canggih menggunakan akselerator linier yang dikendalikan komputer. Alat ini digunakan untuk memberikan dosis radiasi yang tepat ke tumor ganas atau area spesifik di dalam tumor.
IMRT lebih efektif dibandingkan bentuk terapi radiasi lain. Terapi ini menggunakan teknologi modern yang membentuk sinar radiasi agar menyamai bentuk tumor. Dengan IMRT, sinar hanya berfokus pada tumor. Semakin tinggi dosis, hasilnya akan semakin baik.
Apakah IMRT Ampuh Menangani Pengidap Kanker dan Tumor Jinak?
Saat ini, IMRT digunakan secara luas untuk mengobati tumor jinak, kanker prostat, dan sistem saraf pusat. IMRT juga telah digunakan dalam situasi terbatas untuk mengobati payudara, tiroid, paru-paru, serta di keganasan gastrointestinal, ginekologi, dan jenis sarkoma tertentu. Terapi radiasi IMRT, menghentikan sel kanker membelah dan tumbuh, sehingga memperlambat atau menghentikan pertumbuhan tumor. Dalam banyak kasus, terapi radiasi mampu membunuh semua sel kanker, sehingga menyusut atau menghilangkan tumor.
Pada beberapa kasus, IMRT juga dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara, paru-paru, dan tiroid. Selain itu, bentuk radioterapi ini juga dapat digunakan untuk pengidap kanker gastrointestinal dan ginekologis. Sama halnya dengan radioterapi lainnya, IMRT dirancang untuk membunuh sel kanker.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mencegah sel tumor yang abnormal membelah dan berkembang. Dalam banyak kasus, IMRT terbukti mampu untuk menghilangkan tumor dari tubuh. Sehingga, pengidap tidak memerlukan pengobatan kanker tambahan.
Baca juga: 2 Faktor dan Cara Menangani Retinoblastoma
Apakah Ada Persiapan Khusus untuk Sebelum IMRT?
Sebelum merencanakan perawatan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tinjauan riwayat medis. Selanjutnya, dokter akan melakukan CT scan, untuk melihat dalam bentuk tiga dimensi dari tumor dan jaringan normal. Lalu, dokter dan ahli fisika medis menggunakan informasi dari CT scan akan merancang balok IMRT yang digunakan untuk perawatan selanjutnya. Biasanya, terapi IMRT dimulai sekitar satu minggu setelah simulasi. Sebelum perawatan, kulit pengidap akan ditandai dengan tinta berwarna untuk menandai bagian mana yang akan dibedah.
Apa yang Akan Dirasakan Selama dan Setelah Prosedur IMRT?
Seperti perawatan terapi radiasi sinar eksternal lainnya, tidak ada rasa sakit yang dirasakan selama perawatan IMRT. Efek samping setelah melakukan terapi radiasi ini tergantung pada daerah mana yang melakukan IMRT. Efek samping dapat berupa:
-
Rambut rontok di area dekat dilakukannya IMRT.
-
Masalah pada pencernaan, seperti diare.
-
Mual dan muntah.
-
Sakit kepala.
-
Rasa sakit dan pembengkakan pada area terapi radiasi.
-
Sulit menelan.
Baca juga: Waspada Retinoblastoma, Kanker Mata yang Sering Menyerang Anak
Dengan menggunakan teknik seperti IMRT, ahli onkologi radiasi memaksimalkan kemampuan penghancuran kanker dari pengobatan radiasi. Selain itu, terapi ini juga bertujuan untuk meminimalkan efek samping pada jaringan dan organ yang sehat, serta efek samping dari terapi IMRT.
Punya pertanyaan seputar masalah kesehatan? Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!