Idap Nefritis Interstisial, Ini Perawatan yang Bisa Dilakukan
Halodoc, Jakarta - Nefritis interstisial adalah kelainan ginjal serius, ketika ruang antara tubulus atau tabung kecil di dalam ginjal membengkak dan mengalami peradangan. Pada akhirnya, hal ini mengurangi kemampuan ginjal untuk melakukan tugasnya dalam menyaring semua zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dengan maksimal.
Kamu pasti tahu fungsi utama ginjal untuk menyaring darah dan membuang limbah yang tidak diperlukan dari tubuh. Tubulus ginjal menyerap kembali air dan zat organik penting dari darah yang disaring dan mengeluarkan zat yang tidak diperlukan ke dalam urine untuk dikeluarkan dari tubuh. Pembengkakan pada tubulus ini menyebabkan sejumlah gejala gangguan ginjal.
Nefritis interstisial akut sering kali merupakan hasil dari reaksi alergi, sementara sebagian besar kasus adalah reaksi buruk dari penggunaan obat-obatan, seperti obat antibiotik, antiinflamasi nonsteroid yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit, inhibitor pompa proton yang digunakan untuk mengobati asam lambung berlebih.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh ketika Idap Nefritis Interstisial
Reaksi alergi terhadap obat-obatan lebih parah pada orang dewasa yang lebih tua. Bahkan, risiko terjadinya kerusakan ginjal permanen tinggi pada kelompok ini. Sementara penyebab nonalergi adalah gangguan autoimun seperti lupus, kadar kalsium darah tinggi, kadar kalium darah rendah, dan beberapa jenis infeksi tertentu.
Apa Saja Perawatan yang Bisa Dilakukan?
Gejala nefritis interstisial yang paling umum adalah penurunan frekuensi buang air kecil. Pada beberapa kasus, pengeluaran urine bisa meningkat, dan terjadi tanpa adanya gejala. Biasanya, tanda yang sering muncul adalah demam, adanya darah dalam urine, lelah, bingung, mual, muntah, terjadinya pembengkakan, berat badan bertambah dari adanya retensi air, tekanan darah tinggi, dan perut menjadi kembung.
Orang dewasa usia tua lebih berisiko terserang gangguan ginjal ini, karena kelompok ini paling sering mengonsumsi obat-obatan. Namun, orang-orang yang sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, memiliki riwayat penyakit autoimun, dan pengidap sarkoidosis atau penyakit radang paru-paru memiliki risiko yang sama tingginya.
Baca juga: Pengidap Nefritis Interstisial Mesti Rajin Minum Air Putih
Perawatan untuk menangani kasus nefritis interstisial bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Ketika terjadi karena alergi obat, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan penghentian penggunaan obat tersebut. Pada beberapa kasus lain, perawatan ditempuh dengan mengonsumsi obat antiinflamasi.
Terkadang, gangguan ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal sebelum diagnosis dilakukan. Ini juga memerlukan perawatan, seperti dengan diet tanpa garam dan diet rendah protein untuk membantu meningkatkan fungsi ginjal. Jika kasus yang terjadi sangat parah, dialisis diperlukan untuk mendukung fungsi ginjal. Sementara mereka yang mengalami gagal ginjal dapat membutuhkan transplantasi ginjal.
Seringnya, nefritis interstisial terjadi dalam jangka pendek. Namun, jangan diabaikan dan segera berikan penanganan. Kamu harus tahu komplikasi yang muncul jika kondisi ini tidak ditangani, yaitu asidosis metabolik karena ginjal tidak mampu menghilangkan asam yang cukup. Gangguan ini menyebabkan gagal ginjal akut maupun kronis atau penyakit ginjal stadium akhir.
Baca juga: Cegah Nefritis Interstisial dengan Lakukan 7 Hal Ini
Itu tadi beberapa tipe perawatan nefritis interstisial yang bisa kamu lakukan jika kamu mengidap penyakit ini. Kamu bisa bertanya lebih lanjut tentang penyakit ini langsung pada dokter ahli, tentu saja menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download langsung di ponsel baik Android maupun iOS. Yuk, pakai Halodoc!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan