Ibu, Waspadai Bahaya Anak yang Kurang Tidur
Halodoc, Jakarta - Untuk mendukung pertumbuhan tubuh anak, tidur adalah hal yang sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga. Tak bisa dimungkiri bahwa tidur memiliki peran yang sangat besar bagi kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak. Tidur yang cukup akan membantu anak-anak untuk tetap sehat, tumbuh, belajar, dan berprestasi di sekolah. Secara fisik, tidur akan membantu memulihkan tubuh mereka, meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental.
Anak-anak dari segala usia perlu tidur yang cukup agar mereka dapat bermain, belajar, dan berkonsentrasi sepanjang hari. Ibu tidak boleh membiarkan anak kurang tidur, karena ini akan dapat berdampak besar pada anak-anak, baik secara perilaku, mental, dan emosional. Kebanyakan anak tidak cukup tidur karena mereka sering sibuk dengan sekolah, belajar, olahraga, dan kegiatan lainnya, oleh karena itu ibu wajib mendahulukan juga kebutuhan tidur untuk anak.
Baca juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya
Dampak Buruk Anak yang Kurang Tidur
Masalah kurang tidur pada anak adalah beberapa masalah paling umum yang dihadapi orang tua. Jika anak-anak tidak cukup tidur selama periode waktu tertentu, gejala perilaku, kognitif (mental), dan emosional berikut ini dapat terjadi:
- Kantuk di siang hari.
- Masalah dengan belajar dan bersosialisasi.
- Lekas marah dan sering terlihat murung.
- Rentang perhatian lebih pendek.
- Kurang konsentrasi dan fokus.
- Lebih sering lupa .
- Penurunan kemampuan akademis.
- Kurangnya minat dan motivasi.
- Kesulitan mempelajari informasi baru.
- Kesulitan mengatur emosi.
- Meningkatnya masalah emosional.
- Sistem kekebalan berkurang.
- Memori yang lebih buruk.
- Peningkatan impulsif.
- Risiko kecelakaan, seperti jatuh jadi lebih tinggi.
- Meningkatnya stres.
- Tingkat obesitas yang lebih tinggi.
- Penurunan kesehatan mental.
Baca juga: Ini Alasannya Si Kecil Tak Boleh Begadang
Lantas, Berapa Lama Anak Harus Tidur?
Jam tidur yang direkomendasikan per malam dapat bervariasi tergantung usia. Setiap anak bisa memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, jadi luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang terbaik untuk anak. Namun, secara umum, ini kebutuhan tidur anak sesuai usianya:
- 0–11 bulan: 14 hingga 18 jam per hari.
- 1–2 tahun: 10 hingga 14 jam per hari.
- 3–5 tahun: 10 hingga 13 jam per hari.
- 6–13 tahun: 9 hingga 11 jam per hari.
- 14–18 tahun: 8 hingga 9 jam per hari.
Selain itu, ada banyak hal yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak mendapatkan kualitas tidur yang baik sesering mungkin, misalnya:
- Ajak anak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan pada siang hari.
- Matikan gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur.
- Bicaralah dengan anak tentang pentingnya tidur yang cukup dan ceritakan dampak buruk yang akan terjadi.
- Bantu mereka menjadikan tidur sebagai prioritas dan Pastikan mereka cukup tidur sesuai dengan usianya.
- Atur waktu tidur dan waktu bangun yang teratur dan bantu mereka mematuhinya.
- Kembangkan rutinitas waktu tidur yang teratur, seperti mandi, menggosok gigi, lalu membaca atau meditasi.
- Ciptakan lingkungan tidur yang baik, buat kamar menjadi lebih gelap, sejuk, tenang, dan tanpa gadget.
- Hindari makanan dan minuman manis beberapa jam sebelum tidur untuk membantu mereka lebih mudah istirahat
Baca juga: Selain Membaca Dongeng, Cara Ini Bisa Bantu Anak Cepat Tidur
Namun, jika masalah tidur terus berlanjut, penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter di Halodoc. Mungkin banyak anak tumbuh yang tetap tumbuh baik meski memiliki masalah tidur. Namun, jika kamu merasa khawatir akan dampak jangka panjangnya, bantuan dokter di Halodoc mungkin diperlukan untuk membantu orangtua mengetahui apa yang mungkin terjadi dan tips membuat anak bisa memenuhi kebutuhan tidurnya setiap hari.
Baca juga: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Gangguan Otak Pada Anak