Ibu, Ketahui Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak
“Meski sering ditemui di lingkungan sekitar, anak bisa jadi belum memiliki pemahaman tentang disabilitas yang seseorang alami. Untuk memastikan penyandang disabilitas diperlakukan dengan baik, ibu harus mengetahui cara menjelaskan disabilitas pada anak.”
Halodoc, Jakarta – Disabilitas adalah kondisi yang banyak sekali orang alami di lingkungan sekitar. Meskipun begitu, banyak anak belum paham mengenai disabilitas yang terjadi pada teman sebayanya. Ini bisa menjadi hal yang membingungkan bagi Si Kecil, terutama mengenai cara berinteraksi yang tepat.
Tidak hanya anak, sebagian ibu mungkin bingung bagaimana cara menjelaskan disabilitas pada anak. Pemahaman yang tepat adalah hal yang sangat penting agar anak mengerti bagaimana harus berbicara atau bertindak pada teman sebayanya penyandang disabilitas.
Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak
Sebagai sumber informasi anak di rumah, berikut ini beberapa cara ibu bisa menjelaskan disabilitas pada masa pertumbuhan anak.
1. Jawab seluruh pertanyaan anak dengan lugas
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mungkin saja mereka memiliki banyak pertanyaan jika menemui penyandang disabilitas.
Jika ibu melihat anak terpaku saat menyandang disabilitas, coba untuk memulai percakapan dengannya. Namun, hindari penjelasan yang mendetail dan melibatkan banyak emosi. Deskripsikan secara singkat dan tidak berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan anak.
Contohnya, jika anak bertanya mengapa ada gadis kecil duduk di kursi roda, alih-alih menjawab “ia tidak bisa berjalan”, sebaiknya ibu menjelaskan bahwa otot masing-masing orang bekerja dengan cara yang berbeda.
Jelaskan juga bahwa kursi roda membantu seseorang agar bisa bergerak, seperti kaki anak ibu.
2. Gunakan kalimat yang tepat
Anak-anak akan menyerap semua yang mereka dengar dengan cepat. Ketika berbicara tentang penyandang disabilitas dengan anak, sebaiknya gunakan kalimat yang tepat.
Hindari kata “ia kurang dari” orang lain, serta istilah-istilah kasar lainnya, seperti “cacat”, “terbelakang”, atau “cebol”. Ibu bisa menggunakan istilah lainnya, seperti “pengguna kursi roda”, atau “orang kecil”.
3. Tekanan mengenai kesamaannya
Agar anak tidak membandingkan kondisinya dengan penyandang disabilitas, sebaiknya tekankan mengenai kesamaan yang keduanya miliki. Jika penyandang adalah teman sekomplek anak, ibu bisa menceritakan jika penyandang juga menyukai hal-hal yang disukai anak.
Membicarakan mengenai kesamaan menunjukkan kepada anak jika memiliki disabilitas tidak mendefinisikan seseorang, sama seperti karakteristik fisik anak.
4. Ajarkan pemahaman dan empati
Anak-anak serupa dalam banyak hal, dan berbeda dalam caranya masing-masing. Daripada hanya memberi tahu anak jika penyandang disabilitas tidak dapat melakukan sesuatu, sebaiknya bicarakan juga tentang kelebihan yang dapat ia lakukan.
Alih-alih hanya berfokus pada kelemahan seseorang, sebaiknya cari kelebihannya. Beritahu juga, memiliki satu kekurangan bukan berarti tidak unggul di bidang lainnya.
Mempelajari empati sejak dini adalah pelajaran hidup yang penting. Contohnya, jika anak memiliki teman sekelas yang mengalami gangguan pendengaran.
Alih-alih berfokus pada fakta jika ia tidak dapat mendengar, ibu bisa membimbing anak untuk mengobrol mengenai hal-hal yang ia sukai. Bantu anak untuk melihat bahwa semua manusia memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri.
5. Mencegah dan melarang segala bentuk perundungan
Anak-anak penyandang disabilitas cenderung lebih rawan dan sering mengalami perundungan dari anak lain. Tidak hanya itu, terkadang orang dewasa juga melakukan penindasan baik dalam bentuk verbal atau fisik. Perlu diwaspadai, Bullying Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental Anak.
Nah, karena itu memang sudah seharusnya jika ibu menjelaskan jika sengaja menyakiti perasaan anak lain adalah hal yang salah. Jika anak tidak sengaja melakukannya, ajari ia untuk meminta maaf terlebih dulu.
Itulah beberapa langkah yang dapat ibu lakukan untuk menjelaskan disabilitas pada anak.
Kalau masih ada pertanyaan seputar pola asuh anak, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi psikolog anak melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2023. How to Talk to Kids About Disabilities.
Family Education. Diakses pada 2023. 6 Tips to Talk to Your Kids About Disabilities.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan