Ibu, Ketahui 5 Infeksi Virus yang Sering Terjadi pada Balita
“Infeksi virus pada balita rentan terjadi karena kekebalan tubuhnya yang belum sempurna. Beberapa jenisnya, yakni cacar air, influenza, demam berdarah, diare dan campak.”
Halodoc, Jakarta – Virus dapat menyebar dari tetesan droplet ketika pengidap berbicara, batuk atau bersin. Paparan mikroorganisme ini juga bisa terjadi melalui muntahan atau feses, terutama saat pengidap mengalami diare.
Balita memiliki risiko tinggi untuk terpapar karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Alasan lainnya yakni berbagi peralatan makan dengan teman dan tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum.
Gejala pada pengidap muncul dalam waktu 2 hingga 3 minggu setelah terpajan. Adapun beberapa jenis infeksi virus pada balita, yakni cacingan, cacar air, influenza, demam berdarah, diare dan campak.
Jenis Infeksi Virus pada Balita
1. Cacar air
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella. Virus ini menyebar melalui kontak fisik langsung dengan cairan di dalam lepuhan atau bintik merah di kulit pengidap.
Gejalanya muncul 11 hingga 12 hari setelah anak terpapar cairan cacar air. Awalnya ditandai dengan demam, lemas dan bintik merah kecil di tubuh, terutama di area wajah, leher, punggung serta dada.
Bintik-bintik tersebut kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan. Setelah mengering dalam 3 sampai 4 hari, bekasnya kemudian mengelupas dan rontok dengan sendirinya.
2. Flu
Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Influenza. Proses penyebarannya melalui droplet dan permukaan benda yang sudah terkontaminasi air liur pengidap.
Gejalanya muncul dalam waktu 1 sampai 3 hari setelah terpapar virus. Di antaranya demam, batuk, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan beristirahat dan mengonsumsi obat pereda nyeri.
3. Demam berdarah
Salah satu jenis infeksi virus pada balita ini disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya dapat berupa demam tinggi, nyeri otot dan tulang, sakit kepala, ruam merah serta mudah memar.
Sejauh ini tidak ada langkah pengobatan khusus guna mengatasi demam berdarah. Anak dengan kondisi ini disarankan untuk banyak beristirahat dan mengonsumsi cairan guna mencegah dehidrasi.
4. Diare
Diare disebabkan oleh infeksi virus Rotavirus. Adapun gejalanya, yakni feses cair, perut kram dan melilit, mual, perut kembung, demam, peningkatan keinginan buang air besar serta dehidrasi.
Langkah penanganan sederhana untuk mengatasi gejala yakni dengan mengonsumsi banyak air putih guna menggantikan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, berikan anak makanan sehat untuk mengembalikan energinya.
5. Campak
Infeksi virus pada balita ini disebabkan oleh Morbillivirus. Penyakit ini serius dan bisa menyebabkan kematian jika telat ditangani. Gejalanya meliputi batuk kering, demam, pilek, sakit tenggorokan, mata merah dan ruam kulit.
Gejalanya bisa diatasi dengan mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol khusus anak. Selain itu, perbanyak waktu istirahat dan berikan makanan sehat guna mempercepat proses penyembuhannya.
Jika langkah penanganan rumahan tak kunjung meredakan gejala, silakan buat janji rumah sakit guna melakukan pemeriksaan. Ibu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan anak dengan mendownload Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Infections.
The Royal Children’s Hospital Melbourne. Diakses pada 2022. Viral illnesses.
Children’s Wellness Center. Diakses pada 2022. Viral Infections.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan