Halodoc, Jakarta – Busung lapar merupakan jenis kondisi malnutrisi yang ditandai dengan kekurangan protein yang parah. Kondisi ini menyebabkan retensi cairan dan perut yang bengkak dan buncit. Busung lapar paling sering menyerang anak-anak, terutama di negara berkembang dengan tingkat kemiskinan dan rawan pangan yang tinggi.

Usia anak-anak paling rentan mengalami busung lapar, karena banyak anak yang beralih dari menyusui ke pola makan yang kurang memadai. Misalnya anak mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, tapi rendah protein dan nutrisi lainnya. Orang tua perlu mengetahui bahwa penyebab busung lapar anak bukan karena kurang mendapatkan makanan, tapi kekurangan protein dan nutrisi lainnya.

Penyebab Busung Lapar pada Anak yang Harus Diwaspadai

Busung lapar disebabkan oleh kekurangan protein dalam makanan. Perlu diketahui, setiap sel dalam tubuh mengandung protein. Tubuh membutuhkan protein dari makanan agar tubuh dapat memperbaiki sel dan membuat sel baru. Sebab tubuh manusia yang sehat akan meregenerasi sel dengan cara ini secara terus-menerus.

Protein juga sangat penting untuk pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan kehamilan. Jika tubuh kekurangan protein, maka pertumbuhan dan fungsi normal tubuh akan mulai terhenti, sehingga busung lapar dapat berkembang.

Potensi seorang anak mengalami busung lapar juga dapat terlihat saat masih dalam kandungan atau saat menyusui. Jika ibu kekurangan gizi, maka ia tidak dapat memberikan kecukupan ASI selama menyusui. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan malnutrisi atau busung lapar pada anak.

Kondisi busung lapar paling umum terjadi di negara-negara yang memiliki persediaan makanan terbatas atau kekurangan makanan. Busung lapar kebanyakan ditemukan pada anak-anak dan bayi di Afrika sub-Sahara, Asia Tenggara, dan Amerika Tengah. Pasokan makanan yang terbatas biasa terjadi di negara-negara tersebut akibat bencana alam (kekeringan atau banjir) hingga tingkat kualitas hidup yang rendah. 

Gejala Busung Lapar pada Anak

Anak-anak yang mengalami busung lapar biasanya memiliki lemak tubuh yang sangat sedikit. Kondisi edema dapat menutupi betapa kecilnya berat badan seorang anak. 

Anak mungkin saja tampak memiliki berat badan yang ideal atau bahkan gemuk, tapi bukan karena adanya lemak atau otot. Melainkan tubuh atau perutnya membengkak karena retensi cairan. 

 Selain itu, gejala busung lapar lainnya pada anak berupa:

• Kehilangan selera makan.
• Perubahan warna rambut, yaitu tampak kuning atau oranye.
• Dehidrasi.
• Edema atau bengkak, biasanya pada tungkai dan kaki. Hal itu terlihat saat menekan kulit meninggalkan bekas jari.
• Kekurangan jaringan otot dan lemak.
• Lesu dan lekas marah.
• Dermatosis, atau lesi kulit yang pecah-pecah, bersisik, tidak merata, depigmentasi, atau memiliki kombinasi karakteristik ini.
• Infeksi kulit yang sering terjadi, atau luka yang sangat lambat sembuh

Makanan Bernutrisi Lengkap untuk Cegah Busung Lapar Anak

Busung lapar pada anak dapat dicegah dengan memastikan anak mengonsumsi cukup kalori dan makanan kaya protein. Ahli merekomendasikan 5 hingga 20 persen kalori harian anak-anak harus berasal dari protein. Sementara itu bagi anak-anak yang lebih besar dan remaja, angkanya mencapai 10 hingga 30 persen.

Nah, protein dapat ditemukan dalam makanan seperti:

• Makanan laut.
• Telur.
• Daging tanpa lemak.
• Kacang polong.
• Biji-bijian.

Itulah yang perlu diketahui tentang penyebab dan gejala busung lapar pada anak. Ayah dan ibu juga dapat bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc tentang kiat-kiat untuk mencegah busung lapar pada anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. What Is Kwashiorkor?

WebMD. Diakses pada 2022. What Is Marasmus?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Kwashiorkor

Medical News Today. Diakses pada 2022. Why does malnutrition cause stomach bloating?