Ibu, Kenali Penilaian yang Tepat Status Gizi Anak
“Status gizi anak menunjukkan keseimbangan antara asupan gizi yang didapat anak dari makanan dengan kebutuhan gizi yang diperlukan tubuhnya. Penilaian status gizi anak dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan dengan Standar Antropometri Anak.”
Halodoc, Jakarta – Tidak ada hal lain yang lebih diinginkan orangtua selain melihat anaknya bisa bertumbuh dengan sehat dan sempurna. Nah, agar Si Kecil bisa mengalami tumbuh kembang yang optimal, penting bagi orangtua untuk memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak. Bila anak tidak mendapatkan gizi yang cukup yang diperlukannya, hal itu tentu bisa memengaruhi perkembangannya, bahkan hingga dewasa nanti.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak sudah terpenuhi dengan baik adalah dengan memperhatikan status gizi anak. Tiap anak tentu membutuhkan asupan zat gizi yang berbeda, karena tergantung oleh beberapa faktor. Mengetahui cara menghitung status gizi anak yang tepat bisa membantu ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan lebih baik, sehingga masalah pertumbuhan bisa dicegah. Berikut ulasannya.
Memahami Status Gizi Anak
Melansir dari Bahan Ajar Gizi: Penilaian Status Gizi, status gizi adalah keadaan yang dihasilkan dari keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Sementara penilaian status gizi adalah tanda-tanda yang bisa diketahui untuk menggambarkan status gizi seseorang.
Anak-anak yang berusia mulai dari usia 0–18 tahun sedang dalam masa pertumbuhan yang sangat pesat. Mulai dari berat badan, tinggi badan, hingga ukuran tubuh, semua akan terus mengalami perubahan. Status gizi yang baik bukan hanya berpengaruh pada perkembangan fisik anak, tetapi juga pada aspek lainnya, seperti perkembangan kognitif anak, sosial, dan emosinya.
Penilaian Status Gizi Anak
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020, status gizi anak dinilai atau diukur berdasarkan Standar Antropometri Anak. Standar tersebut memperlihatkan bagaimana pertumbuhan anak bisa dicapai apabila memenuhi syarat-syarat tertentu. Standar Antropometri Anak mengacu pada WHO Child Growth Standards untuk anak usia 0–5 tahun dan The WHO Reference 2007 untuk anak usia 5–18 tahun. Penilaian status gizi anak dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan dengan Standar Antropometri Anak.
Standar Antropometri Anak didasarkan pada parameter berat badan dan panjang/tinggi badan yang terdiri atas 4 indeks yang meliputi:
- Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Indeks BB/U ini menggambarkan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. Indeks ini digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang (underweight) atau sangat kurang (severely underweight), tetapi tidak bisa digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk. Penting diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U rendah kemungkinan mengalami masalah pertumbuhan, sehingga perlu dikonfirmasi dengan indeks BB/PB atau BB/TB atau IMT/U sebelum melakukan intervensi.
- Indeks Panjang Badan menurut Umur atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)
Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan panjang atau tinggi badan anak berdasarkan umurnya. Indeks ini bisa mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau sangat pendek (severely stunted), yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit.
Anak-anak yang tergolong tinggi menurut umurnya juga bisa diidentifikasi. Anak-anak dengan tinggi badan di atas normal (tinggi sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin, tetapi hal ini jarang terjadi di Indonesia.
- Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan/Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)
Indeks BB/PB atau BB/TB ini menggambarkan apakah berat badan anak sesuai terhadap pertumbuhan panjang/tinggi badannya. Indeks ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak gizi kurang (wasted), gizi buruk (severely wasted) serta anak yang memiliki risiko gizi lebih (possible risk of overweight). Kondisi gizi buruk biasanya disebabkan oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja terjadi (akut) maupun yang telah lama terjadi (kronis).
- Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)
Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik IMT/U dan grafik BB/PB atau BB/TB cenderung menunjukkan hasil yang sama. Namun, indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U >+1SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi lebih dan obesitas.
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Berikut ini cara mengetahui penilaian status gizi anak berdasarkan kategori status gizi dan ambang batasnya:
- Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak usia 0–60 bulan
Status gizi anak berdasarkan BB/U, yaitu:
- Berat badan sangat kurang: <-3 SD
- Berat badan kurang: -3 SD SD <-2 SD
- Berat badan normal: -2 SD sd +1 SD
- Risiko berat badan lebih > +1 SD
- Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U) anak usia 0–60 Bulan
Status gizi anak berdasarkan PB/U atau TB/U, yaitu:
- Sangat pendek: <-3 SD
- Pendek: -3 SD sd <-2 SD
- Normal: -2 SD sd +3 SD
- Tinggi: > +3 SD
- Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB) Anak Usia 0–60 Bulan
Status gizi anak berdasarkan BB/PB atau BB/TB, yaitu:
- Gizi buruk: <-3 SD
- Gizi kurang: -3 SD sd <-2 SD
- Gizi baik: -2 SD sd +1 SD
- Berisiko gizi lebih >+1 SD sd +2 SD
- Gizi lebih >+2 SD sd +3 SD
- Obesitas >+3 SD
- Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Usia 0–60 Bulan
Status gizi anak berdasarkan IMT/U, yaitu:
- Gizi buruk: <-3 SD
- Gizi kurang: -3 SD sd <-2 SD
- Gizi baik: -2 SD sd +1 SD
- Berisiko gizi lebih >+1 SD sd +2 SD
- Gizi lebih >+2 SD sd +3 SD
- Obesitas >+3 SD
- Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Usia 5–18 Tahun
- Gizi kurang: -3 SD sd <-2 SD
- Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
- Gizi lebih: +1 SD sd +2 SD
- Obesitas >+2 SD
Itulah penjelasan mengenai penilaian status gizi anak. Bila ibu ingin bertanya lebih lanjut mengenai status gizi anak, jangan ragu untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa bertanya apa saja seputar kesehatan pada dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020. Diakses pada 2022. Standar Antropometri Anak.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Diakses pada 2022. Penilaian Status Gizi.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan