Ibu, Kenali Makanan Pemicu Penyakit Asam Lambung pada Anak
Halodoc, Jakarta - Penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan jangka panjang (kronis). Kondisi ini terjadi ketika isi perut kembali (refluks) ke kerongkongan. Perlu ibu ketahui bahwa asam lambung umum terjadi pada anak yang berusia 2 sampai 19 tahun.
Asam lambung dapat naik ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya. Saat anak meludah atau muntah, kemungkinan terjadi gejala asam lambung. Ibu harus mengetahui beberapa jenis makanan apa saja yang dapat memicu asam lambung anak.
Baca juga: Agar Tak Salah, Ini 5 Tips Mencegah GERD
Makanan yang Memicu Asam Lambung
Mulas dan gangguan pencernaan adalah gejala umum dari asam lambung. Rasa mulas disertai nyeri dada, tepatnya di belakang tulang dada dan bergerak ke tenggorokan. Gejala ini dapat berlangsung selama 2 jam, dan dapat memburuk setelah makan. Selain itu, berbaring setelah makan dapat menyebabkan mulas.
Anak-anak di bawah usia 12 tahun dapat mengalami gejala asam lambung yang berbeda. Anak mungkin mengalami batuk kering, gejala asma, atau kesulitan pencernaan lainnya. Perlu ibu waspadai bahwa makanan tertentu dapat memperburuk gejala asam lambung dan harus dihindari, yaitu:
- Minuman berkarbonasi.
- Makanan berlemak seperti kentang goreng atau pizza.
- Makanan pedas.
- Makanan asam, seperti acar, buah dan jus jeruk, saus tomat, atau makanan berbahan tomat lainnya.
- Cokelat.
- Kafein atau minuman bersoda.
- Permen.
- Cuka.
Beberapa makanan dapat menyebabkan lebih banyak gejala asam lambung dibandingkan makanan lainnya. Jadi, ibu perlu memantau asupan makanan anak selama beberapa hari untuk mengidentifikasi pemicu makanan tertentu.
Perlu diingat juga, anak dengan asam lambung tidak boleh makan dalam dua sampai tiga jam sebelum tidur. Jika gejala asam lambung pada anak terus berlanjut, bicarakan pada dokter anak melalui aplikasi Halodoc mengenai pengobatan.
Baca juga: Si Kecil Mengidap Maag, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan
Tips Menangani Anak yang Memiliki Asam Lambung
Setelah mendiskusikan gejala dan penyebab anak asam lambung, coba melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk membantu meringankan asam lambung pada anak, dengan cara:
- Cobalah memberikan ASI atau susu dalam jumlah yang lebih sedikit, tapi lebih sering dari biasanya.
- Kemungkinan gejala refluks bayi disebabkan oleh kepekaan terhadap protein kedelai, gandum, dan bahan lain dalam susu formula atau sereal.
- Pastikan untuk membaca label bahan makanan dengan seksama dan bicarakan dengan dokter anak mengenai penyebabnya.
- Pastikan anak sering bersendawa selama dan setelah menyusui untuk meminimalkan gas berlebihan dan tekanan tambahan pada perut.
- Untuk mencegah refluks setelah makan, gendong bayi secara vertikal setelah menyusu atau jaga agar bayi tetap duduk dalam posisi tegak sepenuh.
- Sajikan makanan kecil lebih sering untuk mencegah refluks.
- Ingatkan anak untuk tidak berbaring dalam waktu dua jam setelah makan.
- Jangan biarkan anak mengenakan celana, popok, atau ikat pinggang yang terlalu ketat karena dapat memperburuk gejala asam lambung.
- Jangan biarkan anak berada di sekitar asap rokok, karena asap rokok dapat memperburuk gejala refluks.
Baca juga: Balita Juga Bisa Mengidap Maag, Orangtua Harus Apa?
Jika cara mengelola asam lambung anak di atas tidak cukup membantu, maka sudah saatnya kamu bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter dapat meresepkan obat yang membantu memblokir produksi asam lambung, atau penghambat proton yang mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang, agar sehat lebih nyaman.
Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) in Children
Healthline. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in Children
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan