Halodoc, Jakarta – Nistagmus merupakan penyakit mata yang membuat organ tersebut bergerak secara cepat, berulang, dan tak terkendali. Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari naik dan turun atau nistagmus vertikal, sisi ke sisi atau nistagmus horizontal dan berputar atau nistagmus putar. 

Gerakan mata ini dapat menyebabkan masalah dengan penglihatan, persepsi kedalaman, keseimbangan, sekaligus koordinasi tubuh. Selain itu, penyakit ini tak hanya dapat menyerang orang dewasa, tetapi juga pada bayi. 

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengenali ciri dari nistagmus pada bayi sedari dini. Tujuannya tentu saja agar penanganan dapat dilakukan sedari dini, sehingga meminimalkan risiko komplikasi yang mungkin dapat terjadi. 

Ciri Nistagmus pada Bayi yang Perlu Dikenali 

Nistagmus kongenital atau infantile nystagmus syndrome (INS) merupakan jenis nistagmus yang ada pada bayi. Para ahli berpendapat kalau kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan. Albinisme adalah salah satu kondisi genetik yang terkait dengan INS. 

Untuk perkembangannya, INS biasanya muncul dalam enam minggu pertama hingga tiga bulan kehidupan seorang anak. Jenis nistagmus ini biasanya ringan dan biasanya tidak disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit mata bawaan juga dapat menyebabkan INS. 

Kebanyakan orang dengan INS tidak memerlukan perawatan dan tidak mengalami komplikasi di kemudian hari. Nyatanya, banyak orang dengan INS bahkan tidak memperhatikan gerakan mata mereka. Selain itu, setiap kasus nistagmus akan bervariasi dalam tingkat keparahan dan gejalanya.

Namun, umum bagi pengidap INS memiliki tantangan penglihatan ketika sudah beranjak besar. Bentuk nystagmus infantil atau nistagmus pada bayi yang paling khas adalah matanya yang akan bergerak secara acak. Pada kebanyakan kasus, anak-anak yang mengalaminya juga mungkin tidak menyadarinya.

Anak-anak dengan nistagmus sering kali memiliki penglihatan yang lebih buruk dan masalah keseimbangan. Mereka juga akan merasa lebih sulit untuk mengikuti gerakan cepat. Meski begitu, gejala atau tanda dari kondisi ini sering tidak terlihat selama bayi tidur. 

Hal yang Perlu Ibu Perhatikan

Jika anak menunjukkan gejala atau tanda nistagmus, penting untuk segera memeriksakan kondisinya ke dokter spesialis mata. Biasanya, kondisi ini dapat didiagnosis dengan berbagai tes mata yang mencakup tes penglihatan normal untuk memantau gerakan mata mereka. 

Hingga saat ini, tidak ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan nistagmus. Meski begitu, perawatan tetap dapat dilakukan untuk membantu mengurangi masalah penglihatan bagi pengidapnya. 

Sebagai contoh, ketika bayi sudah beranjak besar, penggunaan buku cetak dengan tulisan besar dan kacamata dapat membantunya dalam belajar di sekolah. Selain itu, anak dengan kondisi ini juga mungkin memerlukan waktu ekstra saat mengerjakan ujian sekolah. Sebab, anak-anak dengan kondisi ini biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca soal. 

Itulah penjelasan mengenai tanda atau ciri nistagmus pada bayi yang perlu dikenali. Bentuk nistagmus infantil atau nistagmus pada bayi yang paling khas adalah matanya yang akan bergerak secara acak. 

Jika ibu melihat tanda tersebut, sebaiknya segeralah periksakan kondisi Si Kecil ke dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan diagnosisnya, sehingga perawatan dapat segera dilakukan untuk meredakan gejalanya. 

Nah, jika saat ini ibu ingin memeriksakan kondisi anak, ibu bisa membuat janji temu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. Causes of Uncontrolled Eye Movements and When to Seek Help. 

American Academy of ophthalmology. Diakses pada 2022. How to Assess and Treat Infantile Nystagmus. 

Gosh.NHS. Diakses pada 2022. Nystagmus.