Ibu, Kenali 14 Gejala Awal Penyakit Campak pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 November 2020
Ibu, Kenali 14 Gejala Awal Penyakit Campak pada AnakIbu, Kenali 14 Gejala Awal Penyakit Campak pada Anak

Halodoc, Jakarta – Campak pada anak bisa ditandai dengan beberapa gejala. Namun, pada awalnya kondisi ini bisa menyebabkan Si Kecil mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Selain itu, gejala khas dari penyakit ini adalah muncul ruam kemerahan di seluruh tubuh. Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. 

Kabar buruknya, penyakit menular ini bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Risiko munculnya komplikasi menjadi lebih tinggi pada bayi dan anak-anak. Virus penyebab penyakit ini bisa menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan pengidapnya saat batuk atau bersin. Penularan virus juga bisa terjadi saat seseorang menyentuh mata atau mulut setelah sebelumnya memegang benda yang terkontaminasi percikan air liur pengidap. 

Baca juga: 5 Penanganan Pertama saat Anak Alami Campak

Gejala dan Komplikasi Campak

Penyakit campak pada anak bisa dikenali melalui beberapa gejala yang khas, di antaranya: 

  1. Demam.
  2. Batuk.
  3. Pilek.
  4. Tubuh lemas.
  5. Pegal Linu.
  6. Hidung tersumbat.
  7. Batuk kering.
  8. Diare.
  9. Muntah. 
  10. Penurunan nafsu makan.
  11. Kelopak mata bengkak.
  12. Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
  13. Muncul bercak putih di dalam mulut.
  14. Ruam merah di seluruh tubuh. 

Ruam merah tanda campak biasanya akan bermula di wajah dan leher. Semakin lama, ruam akan menyebar ke hampir semua bagian tubuh. Pada awalnya, ruam merah akibat penyakit ini hanya berbentuk kecil, tetapi semakin lama bintik tersebut akan menyatu dan membentuk ruam yang berukuran lebih besar. Namun jangan khawatir, biasanya gejala campak akan mereda secara bertahap. 

Baca juga: Mirip, Ini Bedanya Campak, Cacar Air, dan Rubella

Campak jarang membutuhkan pengobatan khusus, dan gejalanya biasanya akan hilang setelah beberapa hari setelah terinfeksi virus. Semakin lama, gejala campak pada anak akan menghilang dan sembuh. Kendati begitu, campak sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Ibu perlu segera membawa Si Kecil ke dokter jika campak mulai memicu gejala lain atau gejala yang ada menjadi semakin parah. 

Penanganan medis perlu segera dilakukan jika pengidap campak mulai mengalami gejala berupa batuk darah, sesak napas, nyeri dada, merasa linglung, hingga kejang. Jika tidak ditangani segera, terutama jika sudah muncul gejala-gejala tersebut, pengidap campak bisa saja mengalami komplikasi dari penyakit ini. Meski jarang terjadi, campak bisa berujung pada beberapa komplikasi serius. 

Pada beberapa kasus, campak yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan muncul komplikasi berupa muntah dan diare berat yang bisa berujung pada dehidrasi, infeksi mata, infeksi telinga, peradangan pita suara, paru-paru basah, serta kejang pada anak. Penanganan medis segera bisa membantu menurunkan risiko gangguan yang lebih parah. 

Saat anak mengalami campak dan gejala yang ditunjukkan tidak kunjung membaik, ibu bisa mencoba menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter. Sampaikan keluhan yang dialami Si Kecil dan dapatkan saran pengobatan terbaik dari ahlinya. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call  atau Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Baca juga: Begini Cara Efektif Obati Campak pada Bayi

Campak yang menyerang ibu hamil juga harus diwaspadai, terutama jika calon ibu belum mendapat imunisasi. Pasalnya, campak bisa menyebabkan sejumlah komplikasi pada janin, mulai dari kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, hingga yang paling parah kematian janin sebelum dilahirkan. Pada kasus yang jarang, campak juga bisa memicu komplikasi berupa radang dan infeksi otak pada anak, infeksi saraf mata, serta gangguan pada sistem saraf dan jantung.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Measles.
NHS UK. Diakses pada 2020. Measles.
Patient. Diakses pada 2020. Measles.