Ibu, Ini Jadwal Imunisasi Anak Menurut Rekomendasi IDAI Tahun 2023
“Imunisasi anak dapat melindungi tubuhnya dari berbagai penyakit dengan membangun kekebalan tubuh yang kuat. Langkah ini dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan terlindungi di masa depan.”
DAFTAR ISI
- Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2023
- Pengulangan Jadwal Imunisasi Anak
- Hal yang Perlu Ibu Lakukan Bila Jadwal Vaksin Anak Terlewat
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Vaksin Flu Mulai dari Rp 440rb!
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Vaksin DBD Mulai dari Rp 725rb!
Halodoc, Jakarta – Memenuhi jadwal imunisasi anak sangat penting untuk mencegah penyakit serius di kemudian hari. Terutama jenis yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Nah, pertanyaannya, apa saja sih vaksin yang diperlukan anak, dan kapan mereka perlu mendapatkannya?
Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2023
Penting bagi orang tua untuk mengetahui jadwal imunisasi anak untuk tahun 2023.
Agar tidak ada imunisasi anak yang terlewat, berikut jenis vaksin dan jadwalnya:
1. Hepatitis B: 0 & 18 bulan
Vaksin anak hepatitis B pada bayi pertama kali dilakukan 24 jam setelah lahir. Namun, bayi dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian ditunda sampai usianya mencapai 1 bulan.
Sementara dosis keduanya setelah ia berusia 18 bulan. Imunisasi anak kedua dan ketiganya akan bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Misalnya, DPT untuk penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
2. Bacillus calmette guerin (BCG): 0–1 bulan
Imunisasi anak selanjutnya adalah BCG yang diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan. Namun, jadwal imunisasi anak terbarunya diberikan sesaat setelah lahir atau sebelum Si Kecil menginjak 1 bulan.
Jenis vaksin anak ini bermanfaat untuk mencegah paparan virus Mycobacterium tuberculosis. Patogen ini berperan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) kurang lebih selama 15 tahun.
Ibu bisa mengetahui lebih jelas lagi terkait imunisasi BCG pada anak di artikel ini: Usia Berapa Bayi Sebaiknya Diberikan Imunisasi BCG?
3. Difteri pertusis tetanus (DPT): 2, 3, dan 4 bulan
Jenis vaksin anak ini efektif mencegah beberapa jenis penyakit, seperti difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Pemberiannya dilakukan sebanyak 3 dosis, yaitu saat berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Selanjutnya, imunisasi anak booster diberikan saat menginjak 5 tahun. Setelah itu, vaksin anak diberikan beberapa kali sebagai imunisasi lanjutan. Misalnya, pada anak 5–7 tahun dan 10–18 tahun.
Catat, Ini Daftar Vaksin Anak yang Diwajibkan Pemerintah.
Untuk jadwal vaksin anak lengkap, kamu juga bisa intip infografis ini.
4. Hemophilus influenza type B (Hib): 2, 3, 4 bulan
Pemberian imunisasi HiB akan digabung dengan hepatitis B dan DPT. Vaksin anak diberikan dalam dosis berbeda, yaitu saat usianya menginjak 2, 3, dan 4 bulan. Prosedurnya disebut dengan DPT-HB-Hib.
Imunisasi anak selanjutnya saat anak menginjak 15 bulan. Meski namanya influenza, vaksin ini bukan mencegah penyakit flu, melainkan pneumonia, meningitis, infeksi telinga (otitis media), dan epiglotitis.
5. Polio: 1, 2, 3, 4 bulan
Polio adalah penyakit yang terjadi akibat paparan virus pada sistem saraf pusat. Dampaknya, menyebabkan otot lumpuh, bahkan cacat permanen. Pemberian vaksin anak dapat dilakukan sebanyak 4 kali.
Dosis pemberiannya saat Si Kecil berusia 0–1 bulan, kemudian lanjut saat usia 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut. Sementara vaksin anak booster polio akan anak dapatkan saat anak menginjak 18 bulan.
6. Campak: 9, 12, 15 bulan
Campak adalah penyakit yang mengakibatkan peradangan paru-paru, bahkan masalah kognitif. Untuk mencegahnya, ibu bisa memberikan imunisasi anak untuk campak saat Si Kecil sudah mencapai usia 9 bulan.
Pemberian dosis selanjutnya adalah saat anak berusia 12 dan 15 bulan. Vaksin anak ini bersifat optional dan tak perlu dilakukan jika ibu sudah memberikan Si Kecil imunisasi MMR sebelumnya.
7. Rotavirus: mulai dari usia 6 minggu
Rotavirus adalah imunisasi tambahan yang bermanfaat untuk mencegah diare berat pada anak. Imunisasi anak ini juga efektif mengurangi risiko dehidrasi dan komplikasi serius akibat diare.
Berikut ini vaksin rotavirus sesuai pada jadwal imunisasi IDAI 2023:
- Monovalen. 2 dosis saat anak berusia 6 minggu dan selesai saat anak berusia 24 minggu.
- Pentavalen. 3 dosis saat anak berusia 6–12 minggu, dosis kedua 4–10 minggu kemudian, dan dosis ketiga saat Si Kecil berusia 32 minggu.
Tak perlu repot ke rumah sakit, Si Kecil bisa mendapatkan vaksin yang nyaman di rumah.
Booking Vaksinasi Rotavirus (Rotarix) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
8. Pneumococcus (PCV): mulai dari 7–12 bulan
Imunisasi anak ini berguna untuk mencegah infeksi meningitis, pneumonia, dan infeksi pada telinga. Vaksinnya bisa anak dapatkan pada rentang usia 7 bulan hingga 5 tahun:
- Usia 7–12 bulan. 2 dosis, dengan jarak minimal 1 bulan. Pemberian booster saat Si Kecil berusia 12 bulan.
- Usia 1–2 tahun. 2 dosis, dengan jarak 2 bulan dari pemberian vaksin pertama.
- Usia 2–5 tahun. 2 dosis, dengan jarak 2 bulan, lalu dengan tambahan PCV13 satu kali.
Ibu perlu mengetahui beberapa hal dalam artikel ini sebelum memberikan vaksin PCV pada Si Kecil: 11 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin PCV pada Anak
9. Influenza (flu): mulai dari 6 bulan
Imunisasi anak ini akan anak dapatkan sebanyak 2 dosis pada anak-anak di bawah 9 tahun. Vaksin anak kedua berlaku sebulan setelah imunisasi pertama. Jika sudah mendapatkan 2 dosis vaksin flu, mereka hanya membutuhkan 1 dosis.
Anak-anak yang berusia di atas 9 bulan hanya memerlukan 1 dosis saja. Pemberian melalui suntikan atau semprotan hidung. Vaksin ini sebaiknya dokter berikan saat musim flu.
Vaksin dalam bentuk semprotan hidung dapat dokter berikan pada seseorang berusia 2–49 tahun. Namun, jenis imunisasi ini tidak direkomendasikan pada pengidap asma dan wanita hamil.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan Vaksin Influenza (Vaxigrip Tetra) jadi Rp 365ribu dengan kode promo KEBALFLU2 di Home Lab Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Influenza (Vaxigrip Tetra) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
10. Vaksin mumps, measles, rubella (MMR): mulai dari 6 bulan
Imunisasi anak MMR berlaku saat Si Kecil berusia 12–15 bulan dan 4–6 tahun. Dosis selanjutnya bisa anak dapatkan 4 minggu setelah vaksin pertama. Vaksin harus segera diberikan jika Si Kecil sudah berusia 12 bulan.
Untuk jenis booster dapat anak dapatkan saat berusia 18 bulan dan 5–7 tahun. Imunisasi ini juga dapat berlaku pada bayi berusia 6 bulan yang ingin bepergian antar benua atau internasional.
Booking Vaksinasi MMR (M-M-R II) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
11. Vaksin Japanese encephalitis (JE): mulai umur 9 bulan
Vaksin JE dapat ibu berikan saat Si Kecil menginjak 9 bulan, terutama jika bertempat tinggal atau ingin bepergian ke area endemik. Jadwal selanjutnya bisa anak dapatkan 1–2 tahun setelah dosis 1.
12. Vaksin varisela: 1 tahun
Jadwal imunisasi ini berlaku saat Si Kecil berusia 12 bulan. Namun, pemberiannya dapat dilakukan saat usianya 7 tahun atau sebelum masuk sekolah dasar. Dosis selanjutnya 4 minggu setelahnya.
Booking Vaksinasi Varicella (Varivax) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
13. Vaksin hepatitis A: mulai umur 1 tahun
Tujuannya untuk melindungi virus yang menyerang hati dan menyebar melalui makanan terkontaminasi. Jadwal imunisasi hepatitis A dapat berlangsung saat Si Kecil berusia 1 tahun dan 6–12 bulan setelah vaksin pertama.
14. Vaksin tifoid polisakarida: mulai umur 2 tahun
Jenis vaksin ini efektif mencegah infeksi bakteri Salmonella typhi yang menjadi pemicu sakit tifus. Jadwal imunisasi ini direkomendasikan pada Si Kecil yang berusia di atas 2 tahun dengan pengulangan setiap 3 tahun.
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
15. Vaksin human papilloma virus (HPV): 9–14 tahun
Jadwal imunisasi HPV berlaku saat anak sudah menginjak 9–14 tahun. Dosisnya sebanyak 2 kali dengan jarak 6–15 bulan setelah vaksin pertama. Perkiraannya saat anak menginjak kelas 5–6 sekolah dasar.
Booking Vaksinasi HPV Kuadrivalen (Gardasil) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
16. Vaksin dengue: 6–16 tahun
Jadwal imunisasi terakhir adalah vaksin dengue. Jenis vaksin ini dapat diberikan saat Si Kecil menginjak usia 6 tahun. Imunisasi ini dapat berlaku pada mereka dengan riwayat dengue atau IgG positif.
Booking Vaksinasi Dengue (QDenga) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan Vaksin HPV Kuadrivalen (Gardasil) seharga Rp 999ribu/dosis dengan kode promo VAKSINHPV3 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
Pengulangan Jadwal Imunisasi Anak
Jenis-jenis imunisasi anak yang harus diulang sama dengan jadwal imunisasi yang tercantum pada poin 1 sampai 11 di atas.
Pengulangan vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Beberapa jenis vaksinnya, meliputi:
- Polio. Pemberian imunisasi anak dosis 2 ketika anak menginjak 18 bulan.
- DTP. Penyuntikan vaksin anak dosis 4 saat anak berusia 18 bulan dan dosis 5 saat anak berusia 5 tahun.
- HiB. Pemberian vaksin anak dosis 4 ketika Si Kecil berusia antara 15–18 bulan.
- PCV. Dosis 4 vaksin anak dapat berlaku dalam rentang usia 12–15 bulan.
- Campak. Pemberian imunisasi anak dosis 2 saat anak berusia 18 bulan. Lanjut dosis 3 saat usianya 6–7 tahun.
Melakukan berbagai vaksinasi untuk si Kecil kini bisa dilakukan dari rumah melalui layanan Homelab Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Atau klik gambar di bawah ini untuk melakukan pemesanan dari aplikasi Halodoc:
Hal yang Perlu Ibu Lakukan Bila Jadwal Vaksin Anak Terlewat
Jika jadwal vaksin anak terlewat, ada beberapa langkah yang perlu ibu lakukan:
1. Menyimpan catatan
Simpan buku harian kesehatan khusus untuk melacak tanggal imunisasi anak. Dengan cara ini, ibu akan memiliki pengingat untuk setiap jadwal vaksin yang sudah jatuh tempo.
2. Konsultasikan dengan dokter
Segera hubungi dokter anak untuk mendiskusikan situasi ini. Dokter akan memberikan panduan dan rekomendasi yang tepat berdasarkan kondisi khusus anak dan jenis vaksin yang terlewat.
3. Vaksinasi berkelompok
Jika anak melewatkan beberapa jenis vaksin, dokter mungkin menyarankan vaksin tertentu secara bersamaan untuk mengejar ketinggalan. Ini memastikan anak terlindungi sesegera mungkin.
4. Lakukan pemeriksaan teratur
Pemeriksaan kesehatan rutin diperlukan guna membantu memantau kesehatan anak dan memastikan jadwal vaksinasi mereka berjalan sesuai rencana.
Ingat, vaksinasi adalah bagian penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Cara ini juga berperan dalam melindungi mereka dari penyakit serius.
Ibu bisa menghubungi dokter spesialis anak terkait dengan jadwal dan dosis imunisasinya. Jika ada prosedur yang terlewat, ibu bisa bertanya apakah bisa langsung melanjutkan atau harus mengulang seluruh rangkaian imunisasi dari awal.
Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter anak di Halodoc, dari mana saja dan kapan saja dengan biaya lebih terjangkau.✔️
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2023. Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak Indonesia.
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi Penting untuk Mencegah Penyakit Berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Apakah Vaksin Aman Bagi Anak?
IDAI. Diakses pada 2023. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya.
IDAI. Diakses pada 2023. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023.
Child Healthy. Diakses pada 2023. Missed Vaccines: What to Do When Your Child’s Immunisation Schedule Gets Delayed.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan