Ibu, Ini Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Remaja
“Gangguan kecemasan pada remaja adalah salah satu masalah yang perlu mendapatkan penanganan tepat dan segera. Cara mengatasinya adalah dengan terapi dan konsumsi obat-obatan.”
Halodoc, Jakarta – Perasaan cemas dapat terjadi akibat tekanan yang dirasakan terkait banyak hal, termasuk tuntutan hidup. Meski lebih rentan terjadi pada orang dewasa, masalah ini juga bisa terjadi pada remaja, lho.
Mengacu pada data dari Riskesdas pada 2018, remaja yang mengalami gangguan mental emosional dengan gejala berupa kecemasan pada remaja di usia 15 tahun meningkat sekitar 6,1%. Persentase tersebut setara dengan 11 juta orang.
Maka dari itu, tindakan pengobatan terhadap gangguan kecemasan pada remaja sangat diperlukan agar masalahnya tidak semakin parah. Sebab, jika kondisi ini dibiarkan bisa jadi menyebabkan timbulnya pikiran bunuh diri atau bahkan melakukannya.
Gangguan Kecemasan pada Remaja Dapat Diatasi dengan Cara Ini
1. Diagnosis Kondisi Anak
Gangguan kecemasan pada remaja adalah masalah yang umum terjadi. Diagnosis awal dilakukan dengan evaluasi dan pemeriksaan fisik, serta mengesampingkan masalah medis dasar yang mungkin berkontribusi atau memperburuk gejalanya.
Pastikan untuk melakukan evaluasi kesehatan dengan psikolog atau psikiater, terutama yang sering menangani anak-anak dan remaja. Dokter umum juga dapat memberikan rujukan atau rekomendasi spesialis yang sudah berpengalaman.
2. Dapatkan Perawatan Segera
Gangguan kecemasan pada remaja dapat memburuk dari hari ke hari jika tidak mendapatkan penanganan. Maka dari itu, intervensi sedari dini sangat penting untuk dilakukan. Pendekatan yang paling utama untuk mengatasinya adalah dengan psikoterapi.
Selain itu, konsumsi obat juga dapat diresepkan sebagai bagian dari pengobatan yang parah atau jika terapi tidak berjalan dengan baik. Tingkat perawatan yang lebih intensif diperlukan hingga rasa cemas benar-benar bisa dikontrol.
- Psikoterapi: Tindakan ini dapat membantu remaja untuk memahami kekhawatiran dan kecemasan yang dialami. Salah satunya adalah dengan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Metode ini berfokus dalam mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan berbagai hal lainnya yang menimbulkan kecemasan.
- Konsumsi obat-obatan: Obat memainkan peran penting dalam penanganan gangguan kecemasan pada remaja. Paling tidak, obat perlu dikonsumsi pada tahap awal penanganan.
Baca Juga: Kecemasan Anak Diwarisi Orang Tua, Kok Bisa?
Perlu dipahami juga jika cara paling efektif adalah dengan kombinasi psikoterapi dengan konsumsi obat-obatan. Namun, cara yang paling utama adalah dengan melakukan terapi, agar anak tahu keterampilan coping untuk mengelola gejalanya, agar tidak bergantung obat-obatan di masa depan.
Jenis obat-obatan yang dapat mengatasi gangguan kecemasan, antara lain:
- SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors): Obat antidepresan yang membantu dalam mengurangi gejala kecemasan.
- SNRI (Serotonin Norepinephrine Reuptake Inhibitors): Obat yang mirip dengan SSRI, untuk mengatasi perasaan cemas.
- Benzodiazepin: Obat anti-kecemasan yang membutuhkan resep dari dokter karena dapat menyebabkan ketergantungan.
Dukungan dan dorongan dari orangtua pada anak juga sangat penting untuk dilakukan. Hal yang perlu diingatkan adalah gangguan kecemasan bukan tanda seseorang lemah. Selain itu, masalah ini bukan sesuatu yang hanya bisa diatasi dengan tekad dan keinginan yang kuat, tetapi juga perlu terapi dan pengobatan.
Jika ingin melakukan pemeriksaan kesehatan mental, pemesanannya bisa dilakukan melalui fitur janji medis dari aplikasi Halodoc. Caranya mudah sekali, cukup download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam pemesanan terkait tindakan kesehatan bisa dilakukan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh segera aplikasinya!