Ibu, Ini 5 Dampak Bila Anak Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Oktober 2023

“Sangat penting memberikan ASI secara eksklusif pada bayi setelah dilahirkan. Ada beberapa dampak yang dialami jika bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, salah satunya adalah rentan mengalami infeksi.”

Ibu, Ini 5 Dampak Bila Anak Tidak Mendapatkan ASI EksklusifIbu, Ini 5 Dampak Bila Anak Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif

Halodoc, Jakarta – Menyusui menjadi salah satu proses yang cukup intim untuk meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak. Bukan itu saja, memberikan ASI pada bayi juga membantu bayi untuk meningkatkan imun tubuh. Untuk itu, ibu disarankan memberikan ASI pada bayi secara eksklusif.

ASI eksklusif sendiri merupakan proses pemberian ASI pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa tambahan cairan lain, termasuk air putih.

Lalu, apakah ada dampak pada kesehatan bayi ketika tidak mendapatkan ASI secara eksklusif? Simak ulasannya berikut ini!

Dampak pada Anak yang Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif

ASI memiliki beragam kandungan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembang setelah dilahirkan. Biasanya, ASI diberikan secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

Pemberian ASI memberikan banyak manfaat bagi ibu dan bayi, seperti meningkatnya kualitas hubungan emosional dan membuat imunitas bayi menjadi lebih optimal. 

Lantas, apa saja dampak pada bayi jika tidak mendapatkan ASI eksklusif?

1. Tumbuh kembang otak kurang optimal

ASI memiliki kandungan asam lemak tak jenuh, terpenuhinya kebutuhan ini membuat perkembangan otak bayi menjadi lebih optimal. Selain itu anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif juga rentan mengalami stunting. 

Menurut studi berjudul Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita, dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada Makassar, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berkemungkinan 61 kali lebih rentan terhadap stunting.

2. Kurangnya ikatan emosional dengan ibu

Menurut jurnal ilmiah berjudul Breastfeeding and Active Bonding Protects against Children’s Internalizing Behavior Problems, yang dipublikasikan di MDPI Journal, selain dampak fisik, tidak mendapatkan ASI eksklusif juga dapat memiliki dampak psikologis.

ASI tidak hanya memberikan nutrisi, tetapi juga menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Bayi yang tidak merasa terhubung dengan ibu mereka melalui menyusui mungkin mengalami stres dan kecemasan. Informasi lain menyangkut ASI bisa dibaca di 6 Mitos Tentang ASI yang Ibu Menyusui Harus Tahu.

3. Rentan mengalami infeksi

Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif nyatanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Hal ini membuat bayi lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi dalam tubuh. 

Di samping itu, bayi akan berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, hingga infeksi pada telinga.

4. Berisiko tinggi mengalami penyakit non infeksi

Selain gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi, bayi juga akan lebih rentan mengalami penyakit non infeksi saat pertumbuhan usianya. Misalnya obesitas, alergi, kekurangan gizi, asma, hingga eksim. 

5. Gangguan kesehatan pencernaan

ASI memiliki efek pelindung terhadap infeksi saluran pencernaan. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif rentan mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit lebih sering. 

Itulah beberapa dampak yang bisa dialami bayi ketika tidak mendapatkan ASI eksklusif. Jika ibu mengalami kesulitan atau mengalami gangguan dalam proses menyusui, tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi pada klinik laktasi. 

Ibu juga bisa bertanya ke dokter sepsialis anak tepercaya di Halodoc, dari mana saja dan kapan saja dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️

Tips Meningkatkan Produksi ASI 

Tidak ada salahnya mencoba beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI setelah persalinan, yaitu:

1. Tingkatkan frekuensi menyusui

Perbanyak proses menyusui secara langsung. Meningkatkan frekuensi menyusui membuat hormon yang memicu payudara memproduksi ASI semakin meningkat sehingga memengaruhi jumlah ASI. 

Menyusui sebanyak minimal 8 hingga 12 kali dapat mengontrol jumlah ASI setiap harinya. Berikan ASI kapan pun bayi inginkan. Setelah itu, biarkan bayi yang memutuskan kapan waktu untuk berhenti.

2. Pompa ASI secara rutin

Saat bayi tertidur, ibu juga bisa melakukan pompa ASI menggunakan alat pompa yang tepat. Kegiatan ini bisa membantu ibu meningkatkan jumlah produksi ASI. Sebelum memompa ASI, tidak ada salahnya untuk mengompres hangat bagian payudara. Ini dilakukan agar proses pompa ASI menjadi lebih nyaman.

Bukan hanya saat bayi tertidur, ibu bisa memompa ASI setelah menyusui bayi dan saat bayi mendapatkan ASI menggunakan media pemberian ASI lainnya.

3. Mengonsumsi makanan sehat dan air putih

Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin yang bisa memengaruhi produksi ASI. Selain itu, jangan lupa memperbanyak asupan air putih agar jumlah ASI tetap meningkat dan ibu terhindar dari kondisi dehidrasi. 

Baca rekomendasi makanan sehat untuk ibu menyusui di Makanan yang Baik untuk ASI Booster Ibu Menyusui.

4. Kelola stres dengan baik

Jika ibu stres, maka produksi ASI juga bisa berkurang. Itulah sebabnya mengapa ibu direkomendasikan untuk melakukan aktivitas yang dapat menurunkan stres. Misalnya dengan membaca, mendengarkan musik, serta olahraga.

5. Menyusui di kedua sisi payudara

Tujuannya agar produksi ASI di kedua sisi payudara sama-sama seimbang. Kalau ibu hanya menyusui di satu sisi saja, ada kemungkinan, produksi ASI di payudara lainnya akan menurun.

Itulah hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI setelah persalinan. Memberikan ASI secara eksklusif nyatanya mampu membantu pertumbuhan dan kecerdasan anak menjadi lebih optimal, jadi pastikan ibu tidak melewatkannya, ya.

Jika ASI ibu tidak lancar, coba terapkan tips dari artikel Ibu, Kenali Tips Mudah Memperlancar ASI ini ya!

Referensi:

Reviews in Obstetrics and Gynecology. Diakses pada 2023. The Risks of Not Breastfeeding for Mothers and Infants.
Healthline. Diakses pada 2023. 5 Ways to Increase Breast Milk Production.
Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada Makassar. Diakses pada 2023. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.
MDPI Journal. Diakses pada 2023. Breastfeeding and Active Bonding Protects against Children’s Internalizing Behavior Problems.
Halodoc. Diakses pada 2023. Ibu, Begini Cara Efektif Meningkatkan Produksi ASI.
Halodoc. Diakses pada 2023. Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini.