Ibu, Ini 3 Komplikasi Gawat Janin yang Dapat Terjadi Selama Kehamilan
“Gawat janin menjadi kondisi yang berbahaya bagi janin dalam kandungan. Kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi, seperti kerusakan otak, cerebral palsy, hingga stillbirth.”
Halodoc, Jakarta – Gawat janin adalah kondisi yang terjadi ketika janin dalam kandungan kekurangan oksigen. Kondisi ini bisa terjadi selama masa kehamilan maupun proses persalinan.
Jika tidak segera diatasi, gawat janin bisa memicu komplikasi yang cukup berbahaya untuk bayi dalam kandungan. Simak berbagai komplikasi yang dapat terjadi akibat kondisi ini!
Komplikasi Gawat Janin yang Perlu Diwaspadai
Gawat janin merupakan gangguan kehamilan yang dapat terjadi akibat beberapa faktor. Mulai dari preeklamsia, rendahnya jumlah air ketuban, gangguan plasenta, mengidap penyakit kronis, hingga menjalani kehamilan kembar.
Cari tahu juga berbagai gejala yang terkait dengan gawat janin melalui artikel “Ibu, Ketahui 4 Gejala Gawat Janin yang Harus Ditangani”.
Bila tak segera ditangani dengan cepat dan tepat, gawat janin bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
1. Kerusakan otak
Saat janin kekurangan oksigen, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Kondisi kerusakan yang tidak segera diatasi dapat memicu kerusakan otak permanen.
Kerusakan otak dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, mulai dari gangguan kognitif, fisik, hingga gangguan emosional.
2. Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi tonus otot, postur, hingga gerakan tubuh. Kondisi ini bisa terjadi sebelum, saat, hingga setelah proses persalinan.
Salah satu penyebab sebelum persalinan adalah gawat janin. Kondisi ini bisa menyebabkan kelainan seumur hidup dan memengaruhi anak pada beberapa bagian, seperti:
- Gerakan tubuh.
- Kemampuan mengendalikan otot.
- Koordinasi refleks.
- Sikap keseimbangan.
3. Kematian janin
Komplikasi yang paling buruk dari fetal distress adalah kematian janin atau stillbirth. Hal ini karena janin dalam kandungan tidak mendapatkan cukup pasokan oksigen dan nutrisi.
Bukan hanya karena kondisi gawat janin, stillbirth juga dapat terjadi akibat kebiasaan buruk ibu selama menjalani kehamilan, seperti merokok.
Gawat janin yang terdeteksi lebih dini dapat ditangani dengan beberapa penanganan untuk mencegah komplikasi. Kondisi ini bisa diatasi oleh tim medis dengan beberapa cara, seperti:
- Memberikan masker oksigen pada ibu.
- Menambahkan cairan melalui infus.
- Meminta ibu untuk melakukan perubahan posisi.
- Memberikan obat-obatan untuk menurunkan kontraksi.
Jika penanganan tersebut tidak menunjukkan hasil yang maksimal, maka persalinan darurat perlu dilakukan. Tim medis bisa menggunakan ekstraktor vakum jika bayi memang sudah dalam posisi siap untuk persalinan.
Jika tidak, persalinan melalui caesar perlu dilakukan untuk mencegah kondisi ini semakin memburuk.
Kamu bisa cari tahu penanganan yang tepat guna menghindari komplikasi melalui artikel ini “Ini Penanganan Gawat Janin untuk Mencegah Komplikasi”.
Cara Mencegah Gawat Janin Selama Masa Kehamilan
Lalu, bisakah gawat janin dicegah selama masa kehamilan? Pencegahan paling utama dari kondisi ini dengan melakukan pemeriksaan rutin kehamilan pada dokter spesialis kandungan.
Pastikan kamu mengunjungi rumah sakit sesuai dengan saran dan anjuran dokter agar berbagai keluhan dan gangguan kehamilan dapat diketahui sejak dini.
Pemeriksaan rutin juga bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah air ketuban, memantau detak jantung bayi, mengukur perut, dan memastikan pergerakan janin dalam kandungan.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan gaya hidup sehat saat menjalani kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya gangguan kehamilan yang berisiko memicu kondisi ini, seperti preeklamsia atau diabetes gestasional.
Ibu juga bisa cari tahu berbagai cara pencegahan gawat janin lainnya melalui artikel ini “Adakah Cara yang Efektif untuk Mencegah Gawat Janin?”.