Ibu, Hindari Meninggalkan Bayi Menangis di Malam Hari

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Juli 2022

“Meninggalkan bayi menangis di malam hari bisa berdampak negatif. Melalui tangisannya, Si Kecil memiliki banyak hal yang ingin disampaikan. Seperti rasa lapar, lelah, gatal, bahkan mungkin sakit.”

Ibu, Hindari Meninggalkan Bayi Menangis di Malam HariIbu, Hindari Meninggalkan Bayi Menangis di Malam Hari

Halodoc, Jakarta – Terkadang orangtua salah mengartikan tangisan bayi di malam hari, termasuk saat mendekati tengah malam. Banyak orangtua yang menganggap bahwa bayi menangis di malam hari adalah cara untuk mengatakan bahwa ia mengantuk dan butuh segera tidur. 

Akhirnya ayah dan ibu memilih untuk membiarkan Si Kecil menangis hingga berlarut dan mengira ia akan lelah dengan sendirinya dan tertidur. Namun, perlu diwaspadai meninggalkan bayi menangis di malam hari bisa berdampak negatif, lo. Saat bayi menangis di malam hari, orangtua harus memastikan penyebabnya dan segera mengatasinya. 

Kondisi yang Menyebabkan Bayi Menangis Di Malam Hari

Tangisan bayi di malam hari tidak selalu berarti ia sedang mengantuk. Melalui tangisannya, Si Kecil memiliki banyak hal yang ingin disampaikan. Seperti rasa lapar, lelah, gatal, bahkan mungkin sakit. Jika bayi menangis di malam hari karena merasa sakit, maka membiarkan tangisannya berlarut bisa berakibat fatal.

Berikut ini kondisi yang menyebabkan bayi menangis di malam hari dan sebaiknya tidak dibiarkan:

  1. Merasa Lapar

Bayi memiliki perut yang kecil dan perlu menyusu cukup sering selama beberapa bulan pertama. Sebagian besar bayi harus disusui setiap dua hingga tiga jam. Ayah dan ibu perlu mewaspadai tanda-tanda lapar, seperti bayi memasukkan tangan ke dalam mulut, rewel, dan menjilat bibirnya. Segera menyusui sebelum bayi mulai menangis akan mencegah ia menangis berlarut-larut.

  1. Perut Bergas

Bayi cenderung mengalami masalah perut bergas dan mungkin perlu bersendawa atau mengeluarkan gas untuk membuatnya nyaman. Bayi mungkin menelan udara saat menyusu, dan bersendawa segera setelah menyusu dapat membuatnya nyaman. Dengan memijat punggung bayi dengan lembut setelah menyusu atau saat menangis mungkin dapat membantu.

  1. Popoknya Kotor atau Basah

Beberapa bayi dapat mentolerir popok basah atau kotor untuk beberapa saat. Sementara beberapa bayi lainnya mungkin perlu segera diganti. Mengenakan popok baru akan membantu bayi kembali tidur dengan nyaman. Namun, saat malam hari, pastikan ayah dan ibu mengganti popok dengan cepat dan tidak perlu berinteraksi dengan bayi saat melakukannya. Sehingga ia dapat ditenangkan kembali untuk tidur. 

  1. Butuh Ditemani

Sendirian dalam kamar yang gelap bisa menjadi hal yang menakutkan bagi bayi. Dia mungkin menangis untuk meminta perhatian, dan butuh diyakinkan bahwa ayah dan ibu ada di sampingnya.

  1. Merasa Kedinginan

Bayi mungkin akan menangis jika dia merasa terlalu kedinginan. Membedongnya dengan kain tipis dapat membantunya tetap hangat dan memberinya kenyamanan. Namun, hindari untuk menyelimutinya dengan kain tebal, karena hal ini menimbulkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome).

  1. Merasa Sakit

Orang dewasa saja bisa menangis ketika merasa sakit, lelah, dan letih, apalagi bayi. Jika bayi menangis lebih dari biasanya atau terdengar berbeda, bisa saja kondisi tersebut menandai adanya masalah kesehatan. Periksa segera untuk melihat apakah bayi memiliki gejala lain seperti demam, batuk, muntah, atau kehilangan minat menyusu. Untuk masalah ini, sebaiknya segera hubungi dokter.

Hindari Membiarkan Anak Menangis di Malam Hari

Orangtua sebaiknya tidak membiarkan bayi menangis di malam hari, apalagi menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan. Meskipun wajar jika bayi menangis, tapi waspadalah jika tangisan anak terus terjadi bahkan setelah lebih dari 10 menit. Bisa jadi memang ada yang salah dengan anak.

Selain itu, hal lain yang lebih mengkhawatirkan mungkin juga akan terjadi. Misalnya, anak mungkin telah terbiasa dan merasa bahwa menangis adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Dia juga akan terbiasa menggunakan tangisan sebagai “senjata” yang bisa sangat mengganggu ibu.

Untuk menghindarinya, biasakanlah untuk memenuhi segala kebutuhan pokok anak. Seperti ruangan kamar yang sesuai, tempat tidur yang nyaman, baju yang tidak terlalu ketat, tebal atau terlalu tipis. Pastikan juga popok bayi cukup bersih dan perutnya telah terisi sebelum tidur. Sehingga tak ada lagi hal yang perlu ‘ditangisi’ anak, karena segala hal telah terasa aman dan nyaman untuk dirinya.

Selain itu, ibu juga bisa mencoba menerapkan sebuah metode untuk menghindarkan anak dari sifat mudah menangis alias cengeng. Metode yang dapat dilakukan ibu untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah dengan meletakkan anak sendiri di dalam kamar dan meninggalkannya. Namun, jangan terlalu jauh, ibu harus tetap berada di sekitar kamar bayi.

Kemudian tunggulah hingga beberapa menit, dan lihat apakah dia menangis atau tidak. Jika ternyata anak menangis, segera kembali masuk ke dalam kamar dan tenangkan anak dengan mengusap punggungnya.

Lakukan hingga anak tenang dan cobalah untuk kembali keluar. Perhatikan, apakah anak kembali menangis atau tidak. Jika anak kembali menangis ibu bisa kembali ke kamar setelah anak menangis sekitar lima menit. Kali ini tak perlu mengangkat bayi dari tempat tidurnya, cukup tenangkan anak dan membuatnya benar-benar merasa nyaman untuk tidur. Cara ini bisa membuat si kecil lebih “akrab” dengan kesendirian dan menjadi lebih mandiri.

Itulah yang perlu diketahui tentang alasan menghindari bayi menangis di malam hari. Jika bayi mengalami masalah kesehatan, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dokter di rumah sakit. Ayah dan ibu juga bisa membuat janji medis di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Firstory Parenting. Diakses pada 2022. How to Handle Your Baby Crying at Night
Healthline. Diakses pada 2022. What to Do When Baby Wakes Up Crying Hysterically
Medical News Today. Diakses pada 2022. How to soothe a baby crying in their sleep