Ibu Harus Tahu, Ini Cara Menurunkan Demam pada Bayi
“Demam pada bayi umumnya mudah diredakan dengan obat-obatan. Selain itu, ibu juga perlu memenuhi kebutuhan cairan Si Kecil supaya suhunya cepat turun.”
Halodoc, Jakarta – Demam adalah tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Kondisi ini umumnya mudah diobati dengan perawatan sederhana di rumah.
Salah satu penanganan pertama demam pada bayi adalah memberikan obat penurun demam setiap 4-6 jam sekali. Namun, hindari memberikan obat dengan kandungan aspirin. Sebab dapat membahayakan bayi dan meningkatkan risiko sindrom Reye yang menyebabkan kerusakan hati dan otak.
Cara Menurunkan Demam pada Bayi
Selain memberikan obat penurun demam, ibu juga perlu melakukan perawatan di bawah ini agar suhu tubuh Si Kecil cepat turun:
- Hindari memberikan anak pakaian yang terlalu tebal. Sebab, hal ini dapat meningkatkan suhu tubuh anak. Sebaiknya berikan anak pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
- Penuhi kebutuhan cairan anak agar terhindar dari dehidrasi, seperti ASI atau air putih maupun minuman jus buah untuk anak di atas 6 bulan.
- Ibu boleh memandikan anak, namun gunakan air hangat agar anak merasa nyaman. Hindari penggunaan air dingin atau air yang terlalu panas saat anak mengalami demam tinggi.
- Berikan anak istirahat yang cukup dengan suhu ruangan yang nyaman bagi anak.
- Ibu juga bisa melakukan kompres dahi anak dengan menggunakan lap yang dibasuh dengan air hangat. Hindari mengompres dengan air dingin karena dapat menyebabkan peningkatan pada suhu tubuh.
Selain itu, konsumsilah obat penurun demam bila memang dibutuhkan. Yuk temukan obat-obatannya di sini: Ini “7 Rekomendasi Obat Demam Bayi yang Ampuh di Apotek”.
Berbagai Penyebab Demam pada Bayi
Sebagian besar demam pada bayi disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu. Ini karena, sistem kekebalan bayi cenderung masih berkembang sehingga lebih rentan terpapar oleh kuman dan bakteri. Beberapa kemungkinan penyebab demam pada anak adalah:
- Infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.
- Otitis atau infeksi telinga
- Infeksi sinus (sinusitis)
- Tonsilitis atau infeksi amandel
- Efek samping imunisasi tertentu.
- Virus roseola.
- Diare akibat makanan yang terkontaminasi kuman (gastroenteritis).
- Infeksi ginjal.
- Batuk rejan.
- Disentri.
- Tifus.
- Cacar air.
- Demam berdarah.
- Malaria.
- Infeksi saluran kemih.
- Pneumonia atau infeksi paru-paru.
- Radang pada selaput otak (meningitis).
- Infeksi darah (septikemia).
- Lingkungan yang panas.
- Pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis.
Waspadai Demam yang Semakin Memburuk
Pada umumnya, bayi yang mengalami demam ringan tidak perlu diperiksakan ke dokter dan bisa diturunkan dengan perawatan sederhana. Namun, segera bawa ke rumah sakit atau klinik terdekat jika anak mengalami kondisi di bawah ini:
- Demam tinggi melebihi 40 derajat Celsius.
- Berusia di bawah 3 bulan dan demam tinggi.
- Demam berlangsung lebih dari 72 jam atau lebih dari tiga hari.
- Mengalami demam disertai gejala lain seperti leher kaku, tenggorokan sangat sakit, sakit telinga, ruam, atau sakit kepala parah.
- Mengalami kejang.
- Tampak sangat kesakitan, kesal, atau tidak responsif.
Berikan vitamin dan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil.
Ibu juga bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan terkait demam. Konsultasi bisa kapan pun dan di mana pun karena dokter-dokter di Halodoc tersedia 24 jam!
Cari produk kesehatan untuk anak lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli dan tepercaya, diantar dalam waktu 1 jam, privasi dalam kemasan terjaga dengan baik!
Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Fevers.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2022. Fever in Children
WebMD. What to Do When Your Kid Has a Fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan