Ibu Harus Tahu, Ini 7 Gejala Tuna Wicara pada Anak
“Tuna wicara adalah hambatan yang menyebabkan anak kesulitan untuk melakukan komunikasi verbal. Cirinya ditandai dengan kesulitan berbicara, suara melengking dan selalu mengulangi kata.”
Halodoc, Jakarta – Tuna wicara pada anak tidak melulu menggambarkan kondisi tidak bisa berbicara. Kondisi ini merupakan gangguan atau hambatan yang menyebabkan anak kesulitan melakukan komunikasi verbal.
Anak dengan gangguan ini kesulitan berkomunikasi sehingga lawan bicara kerap tidak mengerti apa yang dibicarakan. Penyebabnya sendiri bisa karena gangguan dari suara, artikulasi hingga kelancaran berbicara.
Tuna wicara juga bisa dipicu oleh terhambatnya pertumbuhan janin di dalam kandungan. Saat lahir, gejalanya bisa dilihat dari seringnya mereka mengulangi atau memperpanjang suara saat berbicara.
Gejala yang Terlihat
Normalnya, anak berusia 1.5 tahun minimal sudah bisa mengucapkan 5 kata. Keterlambatan gangguan bicara terjadi jika mereka belum bisa berbicara lancar saat usianya menginjak 2 sampai 3 tahun.
Gejalanya akan tergantung pada penyebab yang mendasari. Adapun, beberapa ciri umum yang terlihat, meliputi:
- Mereka sering mengulangi kata dan memperpanjang suara saat berbicara.
- Suara terdengar melengking karena terlalu berusaha untuk berbicara.
- Bunyi yang dikeluarkan bisa terdengar sangat pelan dengan suara serak.
- Sering menambahkan suara atau suku kata ke kalimat yang diucapkan.
- Sering menata ulang suku kata karena kesulitan berbicara.
- Mengalami kesulitan saat mengucapkan kata-kata dengan benar.
- Berusaha keras untuk mengucapkan kata atau berbicara dengan benar.
Dari segi fisiknya, anak dengan gangguan ini bisa menunjukkan gejala berupa:
- Keluarnya cairan dari dalam telinga.
- Memiliki kelainan bentuk bibir, seperti sumbing.
- Melakukan gerakan berulang.
- Memperhatikan gerakan bibir atau gerak tubuh lawan bicaranya.
- Cenderung pendiam dan menghindari interaksi.
Di Indonesia, anak dengan gangguan bicara dikategorikan sebagai anak penyandang disabilitas yang diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 1997. Namun, mereka memiliki tingkat intelegensi (IQ) cenderung sama dengan anak normal lainnya.
Catat, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Terapi Wicara.
Pemicu Gangguan Bicara pada Anak
Tuna wicara pada anak biasanya dipicu oleh keterlambatan perkembangan akibat keturunan atau fungsi otak yang kurang baik. Penyebab lainnya termasuk gangguan fisik yang menyebabkan anak sulit menggerakkan lidahnya.
Adapun beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko tuna wicara pada anak, termasuk:
- Gangguan Spektrum Autisme (ASD). Anak dengan ASD memiliki masalah dengan interaksi sosial. Sebab, mereka cenderung kesulitan berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.
- Disleksia. Kondisi ini merupakan gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan susah membaca, mengeja atau menulis. Penyebabnya adalah kesulitan menafsirkan kata menjadi kalimat.
- Cerebral palsy (lumpuh otak). Anak dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan otot, gerak tubuh dan koordinasi (keseimbangan).
- Kehilangan pendengaran. Gangguan ini merupakan salah satu kelainan bawaan yang menyebabkan anak kesulitan melakukan komunikasi verbal.
Terapi Guna Membantu Mengatasi Gangguan
Penyakit bisa diatasi dengan langkah penangan medis yang tepat, salah satunya terapi wicara. Dalam sesi terapi, terapis akan melatih kemampuan berbahasa dan berbicara anak yang dilakukan dengan:
1. Pemeriksaan Mekanisme Mulut dan Sekitarnya
Dalam pemeriksaan ini, terapis akan melihat bentuk, kekuatan dan pergerakan dari bibir, langit-langit, gigi, lidah serta gusi. Tujuannya untuk memastikan bahwa penyebab tuna wicara bukan disebabkan oleh kelainan struktur.
2. Aktivitas Khusus
Terapis melatih komunikasi anak lewat gambar, objek atau aktivitas secara berulang guna memperbaiki kemampuan berbahasanya.
3. Terapi artikulasi
Latihan ini bertujuan agar anak bisa mengucapkan lebih banyak kata dan fasih melafalkannya. Misalnya, terapis mencontohkan mengucapkan lata ‘lagu’ dengan memperlihatkan gerakan lidah dan bibirnya.
4. Terapi Oral-motor
Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot di sekitar rahang, lidah dan bibir. Kegiatan yang dilakukan beragam, mulai dari memijat wajah jingga menyuruh anak mengunyah makanan.
Itulah gejala tuna wicara pada anak dan langkah mengatasinya. Jika cirinya tampak pada Si Kecil, silakan buat janji rumah sakit untuk melakukan langkah penanganan. Jangan sampai gangguan bicara menurunkan kemampuan anak dalam berkomunikasi di kemudian hari.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan anak, pola asuh anak dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Speech Disorders.
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Speech disorders – children.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Speech Impediment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan