Ibu Harus Tahu, 6 Penyebab Bronkiolitis yang Bisa Menyerang Anak
Halodoc, Jakarta - Bronkiolitis merupakan infeksi pada saluran napas yang menyebabkan terjadinya radang dan penyumbatan di dalam saluran pernapasan kecil di dalam paru-paru (bronkiolus). Dalam banyak kasus, keluhan pernapasan ini disebabkan oleh infeksi virus respiratory syncytial virus (RSV). Virus inilah yang menyebabkan peradangan pada bronkiolus. Kondisi ini kebanyakan dialami oleh bayi sampai anak-anak usia dua tahun ke bawah.
Baca juga: Kenali Gangguan Pernapasan Bronkitis
Anak yang mengidap bronkiolitis terlihat seperti sedang pilek. Dengan kata lain, seperti gejala batuk ringan dan hidung meler. Tapi, gejala itu akan berkembang beberapa hari kemudian. Pada tahap inilah, anak akan lebih sering mengalami batuk kering yang disertai dengan mengi dan demam.
Gejala bronkiolitis biasanya mereda kurang dari tiga minggu tanpa diperlukan pengobatan. Tapi, ada juga beberapa kasus yang gejalanya cukup serius. Karena itu, orangtua harus tetap mewaspadainya. Lalu, apa sih penyebab bronkiolitis pada anak?
Penyebab Bronkiolitis pada Anak
Sebenarnya bukan cuma respiratory syncytial virus (RSV) yang jadi penyebab bronkiolitis. Pasalnya, sejumlah virus lain, seperti virus flu dan pilek juga bisa memicu masalah pernapasan ini. Dalam kebanyakan kasus, biasanya Si Kecil tertular virus ketika berada di dekat pengidapnya. Cara penularannya bisa melalui percikan air liur dari batuk atau bersin pengidap virus tersebut.
Tak hanya itu, penularan virus ini juga bisa melalui perantara seperti mainan. Kok bisa? Nah, ketika barang-barang yang sudah terkontaminasi virus dipegang anak-anak dan kemudian tangan mereka menyentuh mulut atau hidung, maka kemungkinan akan terjadi penularan.
Selain itu, ada pula beberapa faktor risiko atau penyebab lainnya yang bisa memicu bronkiolitis.
-
Lahir prematur.
-
Tak mendapatkan ASI, sehingga tidak memiliki sistem imun yang baik. Pasalnya, tubuh tak akan berkembang optimal bila tidak didukung nutrisi ASI
-
Sering terpapar asap rokok.
-
Berusia kurang dari tiga bulan.
-
Memiliki penyakit paru-paru atau jantung.
-
Sering melakukan kontak dengan anak-anak lain.
Baca juga: Bayi Tanpa Asi Berpotensi terkena bronkiolitis
Menimbulkan Sederet Gejala
Ketika ibu melihat adanya gejala-gejala penyakit ini, sebaiknya segeralah minta bantuan ahli medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut gejala dari bronkiolitis.
-
Nafsu makan anak menurun.
-
Demam disertai batuk dan pilek.
-
Napas anak menjadi lebih cepat.
-
Tampak mengantuk seharian dan kurang bergairah.
-
Dalam 2–3 hari batuk bisa bertambah parah, kadang disertai dengan bunyi, seperti “grok grok”.
-
Bayi terlihat sulit bernapas dan kadang napas berbunyi “ngik ngik” (wheezing).
-
Dalam keadaan parah, bibir dan lidah, ataupun ujung jari tangan dan kakinya akan tampak kebiruan. Kondisi ini menandai adanya gangguan suplai oksigen di dalam aliran darah.
-
Infeksi telinga (otitis media) pada banyak bayi.
Baca juga: Ini Gejala Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang Perlu Diwaspadai
Si Kecil memiliki keluhan mengenai masalah pernapasan? Ibu enggak perlu panik, ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan