Ibu Hamil Tidak Dianjurkan untuk Berpuasa, Ini Alasannya
“Berpuasa selama kehamilan dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Meski begitu, ibu hamil sebenarnya boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kondisi ibu dan janin optimal.”
DAFTAR ISI
- Alasan Mengapa Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Berpuasa
- Trimester Kehamilan yang Aman Berpuasa
- Syarat Ibu Hamil saat Menjalankan Ibadah Puasa
- Kelompok Ibu Hamil yang Tidak Diperbolehkan Berpuasa
- Rekomendasi Dokter Kandungan di Halodoc
Halodoc, Jakarta – Bulan Ramadan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Pada bulan yang penuh keberkahan ini, seluruh umat muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Namun, terdapat beberapa kelompok yang diberikan keringanan dan dianjurkan untuk tidak puasa. Salah satu golongan tersebut adalah wanita yang tengah hamil.
Pertanyaannya, dalam kacamata medis mengapa ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa? Kamu juga bisa konsultasi dengan dokter Halodoc✔️ jika memiliki pertanyaan seputar berpuasa untuk ibu hamil.
Alasan Mengapa Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Berpuasa
Berdasarkan kacamata medis, berpuasa selama kehamilan dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Sebab, saat berpuasa, seseorang tidak akan mengonsumsi makanan atau minuman kurang lebih 12 jam. Hal ini dapat membuat Ibu hamil yang berpuasa berisiko mengalami penurunan gula darah ke tingkat yang tidak sehat. Selain itu, puasa juga berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi sekaligus energi tubuh secara keseluruhan.
Meski begitu, bumil sebenarnya boleh saja menjalankan ibadah puasa. Namun perlu diingat, saat menjalankan ibadah puasa, kondisi ibu dan janin harus pada saat optimal atau tidak ada masalah pada ibu dan kandungan.
Selama ibu dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa. Asalkan saat sahur dan berbuka, ibu hamil memastikan bahwa segala kebutuhan nutrisi bagi dirinya dan kandungannya terpenuhi dengan baik.
Trimester Kehamilan yang Aman Berpuasa
Pada fase hamil, ibu akan mengalami 3 trimester. Trimester pertama pada usia 0 hingga 12 minggu, janin masih dalam proses pembentukan bagian organ tubuh dan juga bagian otak. Pada saat ini, janin membutuhkan banyak nutrisi dari ibu untuk membentuk pertumbuhannya. Sebaiknya pada usia trimester pertama, ibu hamil disarankan agar tidak menjalankan ibadah puasa. Sebab di masa ini pertumbuhan dan perkembangan janin masih membutuhkan nutrisi dan gizi dari makanan yang ibu konsumsi.
Selain itu, pada trimester pertama biasanya ibu hamil akan mengalami morning sickness. Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa wanita pada trimester pertama. Morning sickness biasanya terjadi karena perubahan hormon pada ibu hamil.
Biasanya, pada saat morning sickness nafsu makan ibu juga akan menurun, sehingga ibu hamil trimester pertama disarankan untuk tidak berpuasa mengingat banyak nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin pada masa ini.
Pada trimester kedua, usia janin sudah memasuki usia 13 minggu hingga 24 minggu. Biasanya, ibu hamil sudah jarang mengalami morning sickness. Namun, kebutuhan nutrisi dan gizi untuk janin masih sangat diperlukan pada fase ini. Jika tidak ada keluhan, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi pada dokter jika ingin berpuasa. Jika ibu hamil mengalami keluhan, dianjurkan untuk tidak berpuasa karena akan membahayakan kesehatan janin.
Pada trimester ketiga, biasanya bayi sudah siap untuk dilahirkan dan asupan nutrisi sekaligus gizi yang cukup terus dibutuhkan untuk perkembangan bayi hingga lahir. Umumnya pada trimester ketiga ibu hamil sudah boleh untuk menjalankan ibadah puasa, asal kehamilannya dalam keadaan sehat.
Syarat Ibu Hamil saat Menjalankan Ibadah Puasa
Meskipun ibu hamil dalam kondisi baik, memperhatikan kesehatan janin sangat diperlukan. Jika ibu berpuasa, tetap perhatikan gizi dan nutrisi untuk kebutuhan janin. Asupan gizi yang harus ibu hamil dapatkan adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, serta jangan lupa asupan vitamin dan juga mineral.
Selain itu, saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya ibu memperhatikan berat badan ibu hamil. Jika ibu mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya ibu memperhatikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin. Penurunan berat badan secara drastis dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin. Sayuran seperti brokoli, wortel, asparagus bisa menjadi menu makanan untuk berbuka atau pun sahur.
Kelompok Ibu Hamil yang Tidak Diperbolehkan Berpuasa
Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa, di antaranya:
- Ibu hamil yang mengidap diabetes melitus.
- Mengalami dehidrasi, terutama para bumil yang masih mengalami morning sickness pada kehamilan trimester pertama.
- Ibu hamil yang mengalami gangguan pencernaan, seperti maag.
Menjalankan ibadah puasa saat hamil memang tidak ada salahnya. Namun, tetap perhatikan kesehatan ibu dan janin, ya. Di samping itu, penting untuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Agar dapat memenuhinya, ibu dapat mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi dan suplemen kesehatan.
Rekomendasi Dokter Kandungan di Halodoc
Jika bumil ingin berpuasa, ada baiknya hubungi dokter untuk memastikan keamanannya.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis kandungan yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG
Bumil bisa bertanya ke dr. Marsell Phang Sp.OG apabila ingin berpuasa.
Ia merupakan alumnus dari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga tergabung dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan saat ini menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur.
Sebagai dokter spesialis kandungan, dr. Marsell Phang Sp.OG telah berpengalaman selama 12 tahun. Itu sebabnya, bumil tak perlu ragu untuk berkonsultasi di Halodoc jika ingin berpuasa.
Bukan itu saja, dr. Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, kesehatan kandungan, keluarga berencana, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
2. dr. Lucia Leonie Sp.OG
Dokter lain yang bisa ibu hubungi adalah dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia mendapatkan gelar dokternya dari Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Kini, dr. Lucia Leonie Sp.OG menjalani praktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga termasuk anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dokter Lucia Leonie Sp.OG telah memiliki pengalaman 13 tahun, sehingga bumil tak perlu ragu lagi untuk menghubunginya di Halodoc seputar boleh atau tidaknya berpuasa.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
3. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
Pilihan lainnya adalah dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Sekarang ini ia melakukan praktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Berbekal pengalaman 8 tahun sebagai dokter kandungan, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG bisa layanan konsultasi di Halodoc terkait puasa untuk ibu hamil.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis kandungan yang bisa ibu hubungi untuk mengetahui tips berpuasa saat hamil.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Babycenter.uk. Diakses pada 2024. Fasting in pregnancy
BBC Asian Network. Diakses pada 2024. Pregnant women told not to fast during holy Ramadan.
Halodoc. Diakses pada 2024. Puasa Saat Hamil, Boleh atau Tidak.
Verywell Family. Diakses pada 2024. Can I Fast While Pregnant?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan