Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Berpuasa, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Bulan ramadan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat islam di dunia. Pada bulan bulan ramadan, muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Lalu bagaimana dengan ibu hamil? Apakah ibu hamil boleh melakukan ibadah puasa seperti biasa?
Ibu hamil sebenarnya boleh saja menjalankan ibadah puasa. Namun perlu diingat, saat menjalankan ibadah puasa, kondisi ibu dan janin harus pada saat optimal atau tidak ada masalah pada ibu dan kandungan. Saat berpuasa, seseorang tidak akan mengonsumsi makanan atau minuman kurang lebih 12 jam, yang harus diperhatikan adalah kesehatan janin.
Trimester Kehamilan
Pada fase hamil, ibu akan mengalami 3 trimester. Trimester pertama pada usia 0 hingga 12 minggu, janin masih dalam proses pembentukan bagian organ tubuh dan juga bagian otak. Pada saat ini, janin membutuhkan banyak nutrisi dari ibu untuk membentuk pertumbuhannya. Sebaiknya pada usia trimester pertama, ibu hamil disarankan agar tidak menjalankan ibadah puasa karena pertumbuhan dan perkembangan janin yang masih membutuhkan nutrisi dan gizi dari makanan yang ibu konsumsi.
Selain itu, pada trimester pertama biasanya ibu hamil akan mengalami morning sickness. Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa wanita hamil pada trimester pertama. Morning sickness biasanya terjadi karena perubahan hormon pada ibu hamil. Biasanya, pada saat morning sickness nafsu makan ibu juga akan menurun, sehingga ibu hamil trimester pertama disarankan untuk tidak berpuasa mengingat banyak nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin pada masa ini.
Pada trimester kedua, usia janin sudah memasuki usia 13 minggu hingga 24 minggu. Biasanya, ibu hamil sudah jarang mengalami morning sickness. Namun, kebutuhan nutrisi dan gizi untuk janin masih sangat diperlukan pada fase ini. Jika tidak ada keluhan, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi pada dokter jika ingin berpuasa. Jika ibu hamil mengalami keluhan, dianjurkan untuk tidak berpuasa karena akan membahayakan kesehatan janin.
Pada trimester ketiga, biasanya bayi sudah siap untuk dilahirkan dan asupan nutrisi sekaligus gizi yang cukup terus dibutuhkan untuk perkembangan bayi hingga lahir. Biasanya, pada trimester ketiga ibu hamil sudah boleh untuk menjalankan ibadah puasa, asal kehamilannya dalam keadaan sehat.
Syarat Ibu Hamil saat Menjalankan Ibadah Puasa
Meskipun ibu hamil dalam kondisi baik, memperhatikan kesehatan janin sangat diperlukan. Jika ibu berpuasa, tetap perhatikan gizi dan nutrisi untuk kebutuhan janin. Asupan gizi yang harus ibu hamil dapatkan adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, serta jangan lupa asupan vitamin dan juga mineral.
Selain itu, saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya ibu memperhatikan berat badan ibu hamil. Jika ibu mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya ibu memperhatikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin. Penurunan berat badan secara drastis nyatanya juga dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin. Sayuran seperti brokoli, wortel, asparagus bisa menjadi menu makanan untuk berbuka atau pun sahur.
(Baca juga: Pola Makan Sehat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan)
Menjalankan ibadah puasa saat hamil memang tidak ada salahnya. Namun, tetap perhatikan kesehatan ibu dan janin, ya. Jika ibu ingin bertanya kepada dokter, bisa melalui melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan