Hobi Berganti Pasangan, Hati-hati dengan Penyakit Berbahaya Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Oktober 2017
Hobi Berganti Pasangan, Hati-hati dengan Penyakit Berbahaya IniHobi Berganti Pasangan, Hati-hati dengan Penyakit Berbahaya Ini

Halodoc, Jakarta – Sebuah hubungan didalam rumah tangga memang selayaknya harus dijaga agar tetap harmonis. Cinta yang diberikan pada pasangan pun belum tentu mencukupi kadar tingkat kesetian seseorang dalam suatu hubungan, karena ternyata kebutuhan biologis seperti berhubungan intim pun disini mempunyai peran. Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, kamu harus pintar mencari tahu cara agar pasangan tak “bermain api” dengan orang lain sehingga biasanya berujung dengan perselingkuhan.

Berdasarkan penelitian komunitas kesehatan mental, ditemukan bahwa dua puluh persen wanita dan lebih dari tiga puluh satu persen kaum pria pernah melakukan bentuk perselingkuhan seperti berhubungan intim selain dengan pasangan mereka. Disamping itu, kamu yang mempunyai hobi berganti pasangan, tentulah dekat kemungkinan dengan timbulnya penyakit berbahaya. Lalu apakah kamu sudah tahu apa saja penyakit berbahaya bagi kamu dan pasangan? Yuk, simak berikut ini:

Sifilis
Penyakit Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang bisa mengalami komplikasi yang cukup serius apabila tidak segera diobati. Namun ternyata Sifilis ini bisa disembuhkan melalui pengobatan yang tepat dan sesuai. Selain itu, penyakit tersebut pun terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu primer, sekunder, laten dan tersier. Disarankan untuk mencari tahu apa saja tanda dan gejala sesuai dengan tahap-tahap yang telah disebutkan diatas.

Sebagai gambaran, penyakit Sifilis ini bisa didapat dengan adanya kontak langsung saat berhubungan intim, maupun oral seks. Penyebarannya pun bisa didapat dari ibu yang telah terinfeksi terlebih dulu ke sang buah hati yang masih ada didalam kandungan. Lalu gimana caranya mengurangi risiko terkena Sifilis?. Satu-satunya caranya yaitu dengan tidak berhubungan intim dengan orang lain yang bukan pasanganmu.

Kanker serviks
Berganti-ganti pasangan seks merupakan cara termudah dari penyebaran Human Papilloma Virus (HPV), si virus penyebab kanker serviks. Penyakit ini terjadi pada leher rahim (serviks); bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (alat kelamin wanita). Meskipun penyebab pasti dari kanker ini belum diketahui, namun 95% penderitanya terkena kanker serviks karena terjangkit HPV.

Kanker prostat
Apabila penyakit kanker serviks diidap oleh wanita, maka kanker prostat sendiri banyak diidap bagi kaum laki-laki. Studi yang telah dilakukan oleh University of Illinois menyebutkan bahwa lebih dari 700 kaum laki-laki ditemukan adanya kanker prostat karena seringnya melakukan hubungan intim dengan lebih dari dua pasangan yang berbeda.

Kanker mulut
Selain ketiga penyakit menular diatas, penyakit lainnya akibat dari seringnya gonta-ganti pasangan yaitu kanker mulut. Penyakit yang satu ini, biasanya muncul karena mereka suka melakukan hubungan intim dengan menggunakan mulut. Untuk mengurangi risko kanker mulut tersebut dianjurkan menghindari luka pada bagian mulut dan alat kelamin agar terhindari dari adanya infeksi.

Gonore
Penyakit berbahaya lainnya adalah gonore yang kini kasus tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit yang disebabkan bakteri Neisseria, mempunyai tanda dan gejala seperti buang air kecil yang mengeluarkan nanah, adanya rasa nyeri saat buang air kecil, nyeri pada alat kelamin dan pembengkakan pada alat kelamin laki-laki. Tes diagnosis akan penyakit ini pun harus dilakukan untuk membedakannya dengan penyakit menular lainnya seperti, klamidia. Sedangkan infeksi genital klamidia sendiri merupakan penyakit menular yang paling sering terjadi dengan orang yang berumur kurang dari 25 tahun.

AIDS
Penyakit lainnya yang sangat berbahaya dari seringnya berganti pasangan yaitu AIDS, yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Immunodeficiency Virus atau biasa disebut dengan HIV. Seperti yang dikutip oleh Joint of United Nations, angka orang yang terkena HIV di Indonesia meningkat hampir sekitar lima puluh persen dari tahun ke tahun dan disebabkan oleh hubungan intim dengan banyak orang.


Oleh karena itu, yuk cegah penularan penyakit-penyait berbahaya ini dengan langsung tanyakan pada dokter ahli yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu dapat menghubunginya melalui pilihan metode Voice/Video Call dan Chat di Halodoc menggunakan smartphone, kapan saja dan dimana saja. Selain itu, kamu pun bisa membeli produk kesehatan untuk menunjang kesehatan organ intim kamu dengan membeli obat ataupun vitamin di fitur Apotik Antar yang akan diantar dalam waktu 1 Jam. Yuk! download Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play.