Hidung Terasa Tersumbat Terus-Menerus? Ini 10 Gejala Polip Hidung
"Pertumbuhan polip diduga berkaitan dengan inflamasi akibat alergi, infeksi, asma, atau kelainan sistem kekebalan tubuh. Gejala polip terkadang tersamarkan dengan masalah hidung lainnya."
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa hidung gatal dan tersumbat padahal tidak sedang flu atau pilek? Rasa gatal dan tersumbat yang terjadi terus-menerus akan sangat mengganggu. Jika kamu mengalami kondisi tersebut, bisa jadi kamu mengalami polip hidung.
Proses penyaringan udara dan partikel yang masuk ke dalam tubuh yang menjadi tugas bulu hidung alias silia. Agar udara yang masuk ke paru-paru bersih, hidung menyaring dan memisahkan kotoran. Hal itu kemudian menyebabkan kotoran akhirnya terperangkap dan menumpuk di silia. Jika dibiarkan tanpa pernah dibersihkan, bisa memicu masalah hidung, salah satunya polip hidung.
Gejala Polip Hidung yang Harus Diwaspadai
Polip hidung adalah kondisi yang terjadi karena adanya pertumbuhan jaringan pada dinding saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gangguan pada jalur napas. Hidung yang selalu terasa tersumbat bisa menjadi gejala yang menandai polip hidung. Meski begitu, gejala biasanya tidak muncul pada kasus polip yang kecil.
Gejala polip umumnya baru terasa jika polip berukuran besar, dan bisa sangat mengganggu pengidapnya. Setidaknya, ada 10 gejala yang sering muncul pada polip hidung yang berukuran besar. Di antaranya:
- Nyeri pada wajah;
- Sakit kepala;
- Bersin;
- Indra penciuman dan indra perasa berkurang, bahkan mati rasa;
- Hidung berair atau tersumbat;
- Muncul lendir dari belakang hidung ke tenggorokan;
- Mendengkur saat tidur;
- Kehilangan nafsu makan;
- Rasa gatal di sekitar mata;
- Sakit pada gigi rahang atas.
Umumnya, gejala utama yang muncul karena polip hidung mirip dengan gejala flu dan pilek. Bedanya, gejala pilek akan hilang dalam beberapa hari sementara gejala polip tidak akan hilang jika tidak ditangani. Pada kasus polip hidung, jaringan yang tumbuh bersifat lembut, tidak terasa sakit, dan bukan kanker. Meski begitu, polip sama sekali bukan gangguan yang bisa dianggap sepele.
Pada dasarnya, polip memiliki ukuran yang beragam dengan warna serupa. Namun, pada beberapa kasus, polip bisa berukuran besar dan menyumbat saluran hidung. Jika ini yang terjadi, biasanya akan muncul gejala berupa hidung tersumbat, hidung berair, kesulitan bernapas, hingga penurunan kemampuan indera penciuman.
Bagaimana Penanganan Polip Hidung?
Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kemunculannya. Meski begitu, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab munculnya polip pada hidung. Tapi, pertumbuhan polip diduga berkaitan dengan inflamasi akibat alergi, infeksi, asma, atau kelainan sistem kekebalan tubuh.
Adapun pengobatan polip hidung bertujuan untuk mengurangi ukurannya atau menghilangkannya. Pengobatan utama yaitu dengan obat-obatan. Pembedahan terkadang diperlukan, tapi mungkin bukan solusi permanen karena polip hidung bisa kambuh. Perawatan obat yang mungkin diperlukan termasuk:
- Kortikosteroid hidung. Dokter akan meresepkan semprotan kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi. Perawatan ini bisa mengecilkan polip atau menghilangkan sepenuhnya.
- Kortikosteroid oral dan injeksi. Jika kortikosteroid hidung tidak efektif, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral. Obat ini bisa digunakan tersendiri atau dikombinasikan dengan semprotan hidung.
- Obat untuk mengobati polip hidung dan sinusitis kronis. Jika kamu memiliki polip hidung dan sinusitis kronis, dokter mungkin akan meresepkan suntikan obat yang disebut dupilumab untuk mengobati masalah polip. Obat ini bisa mengurangi ukuran polip hidung dan mengurangi kemacetan.
- Obat lain. Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengobati kondisi yang berkontribusi pada terjadinya pembengkakan di sinus atau saluran hidung. Misalnya antihistamin untuk mengobati alergi dan antibiotik untuk mengobati infeksi kronis.
Itulah yang perlu diketahui mengenai polip hidung. Jika kamu memiliki kondisi ini, segeralah tanya dokter melalui aplikasi Halodoc. Apabila dokter meresepkan obat, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nasal Polyps.