Halodoc, Jakarta - Asma adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan pengidapnya. Seseorang yang memiliki penyakit asma mengalami peradangan dan penyempitan saluran napas yang membuatnya sesak atau sulit bernapas. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada anak penyakit respiratori kronik ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai dan sejak dua dekade terakhir. Di samping itu, angka kejadiannya dilaporkan meningkat baik pada anak maupun dewasa.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka kejadian asma pada anak usia 0 – 14 tahun adalah 9,2 persen. Sementara itu, diperkirakan terdapat 300 juta masyarakat global yang mengidap penyakit asma.

Pertanyaannya, apa saja hal yang bisa memicu asma? Benarkah tertawa berlebihan bisa sebabkan asma?

Baca juga: Cara Tepat Atasi Asma pada Anak di Rumah

Tertawa Bisa Memicu Asma?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, tak ada salahnya untuk berkenalan dulu dengan beberapa hal yang umumnya dapat memicu asma. Menurut pakar di National Institutes of Health, asma dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain: 

• Hewan (bulu atau bulu hewan peliharaan).
• Tungau debu.
• Obat-obatan tertentu (aspirin dan NSAIDS lainnya).
• Perubahan cuaca (paling sering cuaca dingin).
• Bahan kimia di udara atau dalam makanan.
• Aktivitas fisik.
• Serbuk sari.
• Infeksi saluran pernapasan, seperti flu biasa.
• Asap tembakau.
• Zat di beberapa tempat kerja juga dapat memicu gejala asma, yang menyebabkan asma akibat kerja. Pemicu paling umum adalah debu kayu, debu biji-bijian, bulu binatang, jamur, atau bahan kimia.

Banyak pengidap asma memiliki riwayat alergi pribadi atau keluarga, seperti alergi serbuk bunga (rinitis alergi) atau eksim. Namun, ada pula orang yang tidak memiliki riwayat alergi juga dapat mengidap asma.

Kembali ke pertanyaan di atas, benarkah tertawa berlebihan bisa sebabkan asma? Menurut NIH, perubahan emosi yang kuat ternyata juga memicu serangan asma. Contohnya, stres, menangis, kegembiraan, dan bahkan tertawa. 

Perubahan emosi yang kuat ini bisa menimbulkan gejala asma ringan pada beberapa orang. Akan tetapi, tertawa berlebihan bisa saja memicu serangan asma yang parah hingga menyebabkan sulit bernapas.

Nah, tanpa pengobatan asma segera, serangan asma yang disebabkan oleh tawa dapat mengancam jiwa, dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung. Tuh, seram kan? 

Bagi kamu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami serangan asma dan semakin memburuk, segeralah periksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. 

Baca juga: Asma Kambuh Saat Puasa, Ini Solusinya

Upaya untuk Mencegah Asma Kambuh

Sebenarnya penyakit asma merupakan penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat. Selain itu pengidapnya juga mesti memperhatikan hal-hal berikut:

• Mengenali dan menghindari pemicu asma.
• Mengikuti rencana penanganan asma yang dibuat bersama dokter.
• Mengenali serangan asma dan melakukan langkah pengobatan yang tepat.
• Menggunakan obat-obatan asma yang disarankan oleh dokter secara teratur.
• Memonitor kondisi saluran napas.

Baca juga: Kenali 5 Penyebab Kambuhnya Asma

Hal yang perlu diingat, andaikan penggunaan inhaler (pereda asma) justru meningkatkan reaksi asma, maka wajib menemui dokter agar rencana penanganan asma disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, disarankan juga untuk melakukan vaksinasi flu dan pneumonia secara teratur agar penyakit asma tidak memburuk karena dua penyakit ini.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:

National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Asthma

National Health Service - UK. Diakses pada 2021. Asthma

Healthline. Diakses pada 2021. Can Laughing Too Hard Kill You?