Hati-Hati, Sakit Leher yang Diabaikan Bisa Picu Saraf Kejepit
Halodoc, Jakarta - Akibat terlalu sering beraktivitas atau salah posisi selama tidur, banyak yang mengeluhkan sakit leher. Nyeri pada area leher, tepatnya dari atas bahu hingga bawah kepala adalah kondisi yang dapat menimpa siapa saja. Biasanya kondisi ini sembuh dalam beberapa hari, sehingga kita tidak perlu khawatir. Jika kondisi ini tidak kunjung sembuh atau terjadi berulang, kamu wajib waspada karena bisa jadi ini menjadi kondisi saraf terjepit.
Pinched nerve atau saraf kejepit adalah kondisi saat saraf tertekan oleh bagian sekitarnya. Ketika seseorang mengalami kondisi saraf terjepit, tubuhnya mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Oleh karena itu, kamu tidak boleh menganggap sepele kondisi ini. Saraf kejepit bisa menyebabkan kerusakan saraf.
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf kejepit bisa dipicu ketika ada tekanan pada saraf. Tekanan bisa disebabkan oleh gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama, contohnya posisi siku ditekuk saat tidur. Tekanan saraf terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang. Saraf merupakan bagian tubuh yang paling rapuh sementara jaringan lunak untuk melindungi saraf tersebut hanya sedikit. Beberapa kondisi yang menyebabkan jaringan menekan saraf antara lain:
-
Terluka.
-
Postur tubuh yang tidak baik menambah tekanan pada tulang belakang dan saraf.
-
Rematik atau arthritis pergelangan tangan.
-
Stres dari pekerjaan yang berulang-ulang.
-
Aktivitas olahraga yang rentan cedera.
-
Berat badan yang berlebihan juga menekan saraf.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Diketahui Akibat Benjolan di Leher
Gejala Saraf Kejepit
Beberapa orang akan mengira bahwa saat saraf kejepit gejala yang muncul adalah rasa nyeri di beberapa bagian tubuh. Ada gejala lain yang mengindikasikan seseorang mengalami saraf kejepit, antara lain:
-
Mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang banyak sarafnya. Misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah.
-
Adanya sensasi sakit atau nyeri seperti terbakar yang menjalar ke luar.
-
Kesemutan.
-
Lemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit.
-
Sering merasa kaki dan tangan tidak merasakan apa-apa.
-
Rasa seperti ditusuk-tusuk jarum.
-
Terkadang gejala memburuk saat berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala atau menegangkan leher.
Pengobatan Saraf Kejepit
Pengobatan yang dilakukan dapat berbeda tergantung pada seberapa berat rasa sakit, begitu juga dengan lamanya pengobatan yang dilakukan. Kemungkinan besar, pengidapnya diminta untuk mengistirahatkan bagian yang cedera, dan menghindari aktivitas yang membuat gejala memburuk.
Kamu perlu mengunjungi dokter saat gejala menetap dan sakit menjadi parah. Kamu akan memerlukan satu atau lebih pengobatan untuk mengecilkan jaringan yang membengkak di sekitar saraf. Obat yang dapat digunakan antara lain:
-
Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan.
-
Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
-
Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak, tapi kamu mengalami peradangan sebelum akhirnya sembuh.
Pada kasus yang berat, saraf memerlukan pemotongan beberapa material, seperti:
-
Jaringan parut.
-
Material cakram.
-
Bagian tulang.
Baca Juga: Cara Menangani Sakit Leher Saat di Rumah
Jadi, mulai sekarang kamu tidak boleh menyepelekan sakit leher sebab bisa jadi ini merupakan kondisi akibat saraf kejepit. Jika sakit leher tidak mereda, kamu bisa bertanya pada dokter cara penanganan lainnya. Supaya lebih mudah, kamu bisa langsung bertanya menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan