Hati-Hati, Pemanis Buatan Dapat Memicu Diabetes
“Pemanis buatan harus digunakan secara hati-hati, dalam batasan wajar. Sebab, berisiko meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh yang berujung pada diabetes.”
Halodoc, Jakarta – Pemanis buatan adalah pengganti gula yang diolah melalui proses kimiawi. Pemanis ini memiliki cita rasa lebih tinggi ketimbang gula dan berpotensi memberikan dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan.
Pemanis buatan mengandung kalori lebih kecil ketimbang gula. Namun, bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh yang berujung pada diabetes. Batas asupan harian yang disarankan hanya 4 hingga 5 saset per hari.
Ada 5 jenis pemanis buatan yang umum dipakai untuk meningkatkan cita rasa pada makanan dan minuman. Di antaranya sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa dan acesulfame potassium.
Pemanis Buatan Tingkatkan Kadar Gula Darah
Pemanis buatan berkali-kali lipat lebih manis ketimbang gula biasa. Karena itu, pemanis ini hanya digunakan dalam jumlah sedikit untuk menambahkan rasa manis pada makanan dan minuman.
Namun, pemanis buatan diolah melalui proses kimiawi. Ketika masuk ke dalam tubuh, pengganti gula ini dapat mengubah mikroba di usus dengan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Studi yang dilakukan pada enam kelompok. Empat di antaranya mengonsumsi pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, stevia, atau sukralosa. Hasilnya, secara signifikan sakarin dan sukralosa berdampak pada toleransi glukosa.
Sederhananya, usus tidak mampu menyerap glukosa, sehingga berdampak pada peningkatan kadar gula darah yang berujung pada diabetes. Peluang penyakit semakin tinggi jika dikonsumsi oleh orang yang berisiko.
Beberapa kelompok orang yang berisiko, di antaranya kelebihan berat badan (obesitas), tidak menjaga pola makan, malas olahraga, riwayat keluarga dan mengidap penyakit tertentu, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.
Jenis Pemanis Buatan
Pemanis buatan termasuk ke dalam golongan zat aditif yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan cita rasa, tekstur dan umur penyimpanan. Beberapa jenisnya, antara lain:
1. Sakarin
Pemanis buatan ini berbentuk bubuk kristal putih dengan tingkat kemanisan 300 hingga 400 kali lipat dari gula biasa. Tidak mengandung kalori dan karbohidrat, serta tidak merusak gigi.
2. Aspartam
Pemanis ini ditambahkan pada makanan dan minuman siap saji dengan tingkat kemanisan 60 hingga 220 kali lipat ketimbang gula biasa. Aspartam tidak meninggalkan rasa pahit di mulut, tetapi mudah rusak dalam suhu tinggi.
3. Siklamat
Pemanis buatan ini ditambahkan pada makanan yang dipanggang, permen, cake atau minuman ringan dengan tingkat kemanisan 30 hingga 50 kali lipat dari gula biasa. Bahannya mudah larut dalam air dan tidak terasa pahit di mulut.
4. Sukralosa
Sukralosa merupakan jenis pemanis buatan yang terbuat dari gula biasa dengan tingkat kemanisan 600 kali lipat ketimbang gula pasir. Keunggulan ketimbang jenis pemanis buatan lainnya adalah tidak rusak dalam suhu panas atau dingin.
5. Acesulfame Potassium
Pemanis buatan ini 200 kali lipat lebih manis ketimbang gula biasa. Mengandung rendah kalori yang biasa ditambahkan ke dalam minuman ringan, minuman bubuk, permen dan makanan beku.
6. Sorbitol
Beda dengan pemanis buatan lainnya, sorbitol merupakan salah satu jenis karbohidrat. Pemanis bernama lain D-sorbitol ini tidak hanya menambah rasa manis, tapi juga menjaga kelembapan makanan dan menghasilkan tekstur yang diinginkan produsen.
Jenis gula alkohol ini secara umum tergolong sebagai pemanis buatan yang aman. Meski demikian, konsumsi sorbitol dalam jumlah besar mungkin bisa menyebabkan kembung, diare, dan sakit perut pada orang-orang yang tidak biasa mengonsumsinya.
Pemanis buatan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seiring dengan meningkatnya produksi makanan olahan dan kemasan. Jumlahnya harus dibatasi dan gunakan secara hati-hati guna meminimalisir risiko diabetes.
Jika kamu mengalami gangguan kesehatan seperti diare, kembung dan masalah pencernaan setelah mengonsumsi pemanis buatan, silakan melakukan langkah perawatan bersama Halodoc di layanan Home Lab untuk melakukan tes kesehatan.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Artificial sweeteners: Any effect on blood sugar?
New York Post. Diakses pada 2022. Artificial sweeteners could cause diabetes, shocking new research says.
WebMD. Diakses pada 2022. Artificial Sweeteners and Diabetes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan