Hati-hati, Menstruasi yang Tidak Normal Tanda Penyakit Kelamin
Halodoc, Jakarta – Menstruasi adalah siklus alami yang akan dialami oleh wanita yang sudah dewasa setiap bulannya. Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari siklus wanita yang satu ini, selama menstruasi kamu berjalan dengan teratur, lancar dan normal.
Namun, bila kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak normal atau berbeda dari umumnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, menstruasi yang tidak normal tersebut bisa menjadi pertanda adanya penyakit kelamin. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
Baca juga: Jadwal Haid Tidak Teratur Tiap Bulannya, Normalkah?
Normalnya, periode menstruasi wanita adalah selama 2–7 hari, sedangkan siklus menstruasi berlangsung selama 21–35 hari, dengan rata-rata pada umumnya selama 28 hari. Masa menstruasi pada tiap wanita memang bisa berbeda-beda, tapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda adanya penyakit kelamin.
Berikut ini beberapa penyakit kelamin yang bisa ditandai dari siklus menstruasi yang tidak normal:
-
Salpingitis
Salpingitis adalah peradangan yang terjadi di saluran tuba. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba, sehingga menyebabkan infertilitas pada wanita. Karena itu, wanita mesti waspada terhadap penyakit kelamin yang satu ini.
Nah, salah satu gejala yang bisa ditimbulkan oleh salpingitis adalah dismenorea atau rasa sakit yang berlebihan saat menstruasi. Jadi, bila setiap kali menstruasi datang, kamu mengalami rasa nyeri yang berlebihan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Bila terbukti bahwa kamu mengalami salpingitis, dokter bisa memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab peradangan.
-
Kanker Serviks
Gangguan menstruasi, seperti menstruasi dengan jumlah perdarahan berlebih juga bisa menandakan kanker serviks. Kanker ini tumbuh pada sel-sel di leher rahim dan bisa menyebar ke luar rahim hingga membahayakan nyawa. Karena itu, kamu dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter begitu gejala kanker serviks yang berkaitan dengan siklus menstruasi muncul. Semakin cepat kanker serviks terdeteksi, semakin besar peluang untuk disembuhkan.
-
Klamidia
Klamidia adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Salah satu gejala klamidia yang bisa dialami oleh wanita adalah perdarahan yang terjadi di antara siklus haid. Bila tidak segera ditangani, klamidia bisa menyebabkan kerusakan serius pada sistem reproduksi wanita hingga menyebabkan wanita berisiko sulit hamil.
-
Gonore
Gonore atau dikenal juga dengan kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual. Pada wanita, gonore bisa menimbulkan gejala berupa menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya. Namun, penyakit gonore bisa sembuh dalam beberapa hari bila diberi pengobatan yang tepat dan segera.
Baca juga: Bisa Sembuh, Begini Cara Obati Gonore
Kondisi Menstruasi yang Perlu Diwaspadai
Sebagai wanita, kamu wajib memerhatikan bila menstruasi kamu mengalami perubahan. Pada intinya, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kondisi berikut:
-
Siklus menstruasi berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
-
Menstruasi kamu berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 7 hari.
-
Mengalami perdarahan di antara masa menstruasi.
-
Mengalami nyeri yang tidak tertahankan saat menstruasi.
-
Perlu mengganti pembalut hingga setiap satu jam sekali akibat terlalu banyaknya darah yang keluar.
-
Kamu telah berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tapi kemudian kembali mengalami menstruasi.
Baca juga: 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai
Periksakan diri sedini mungkin agar penyakit kelamin bisa segera terdeteksi dan menstruasi yang tidak normal bisa segera ditangani. Enggak usah repot, sekarang buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu bisa melalui aplikasi Halodoc lho! Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan