Hati - Hati, Ini Dampak Kekerasan Seksual pada Psikis dan Fisik Korban

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2022

“Kasus kekerasan seksual tidak hanya memiliki dampak pada fisik korban, tetapi juga psikis. Parahnya, dampak psikis ini pun bisa memicu berbagai komplikasi.”

Hati - Hati, Ini Dampak Kekerasan Seksual pada Psikis dan Fisik KorbanHati - Hati, Ini Dampak Kekerasan Seksual pada Psikis dan Fisik Korban

Halodoc, Jakarta – Kasus kekerasan seksual masih sering terjadi hingga kini. Wanita dan anak-anak biasanya sering menjadi korban kasus pelecehan seksual. Meski kasus ini sering terjadi, cara penanganannya pun belum banyak diketahui akibatnya, banyak korban kasus pelecehan seksual mengalami trauma berat. 

Perlu diketahui, kasus ini tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga psikis dan emosional. Dampak pelecehan seksual terhadap psikis korbannya pun tidak main-main. Tak sedikit dari mereka yang mungkin mengalami trauma berat usai tragedi memilukan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak kekerasan seksual pada fisik dan psikis korbannya.

Dampak Psikis pada Korban Kekerasan Seksual

Korban pelecehan seksual dapat mengalami efek psikologis yang signifikan. Nah, berikut ini beberapa dampak pada psikis yang umumnya terjadi: 

  • Mudah marah.
  • Merasa selalu tidak aman.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Mimpi buruk
  • Ketakutan.
  • Rasa malu yang besar.
  • Syok.
  • Frustasi.
  • Menyalahkan atau mengisolasi diri sendiri. 
  • Stres.
  • Depresi.

Singkat kata, kombinasi dari masalah psikis di atas bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental korbannya. Di samping itu, tak jarang dari korbannya yang mengalami kesulitan untuk bisa beraktivitas seperti biasa setelah mengalami pelecehan seksual. 

Korban Pelecehan Seksual Bisa Mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Dampak pelecehan seksual terhadap psikis tak berhenti sampai di situ saja. Dalam beberapa kasus, ini juga bisa menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD), terutama bila pelecehan itu mengarah pada penyerangan, perkosaan, intimidasi atau ancaman pemerkosaan, hingga penyiksaan seksual. 

Di antara wanita yang mengalami serangan seksual, 90 persen yang mengalami kekerasan seksual menunjukkan gejala stres akut. Nah, efek trauma inilah yang bisa meningkatkan risiko terjadinya PTSD. Hal yang paling mengkhawatirkannya lagi adalah, gejala PTSD  yang  tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan keinginan korban untuk bunuh diri. 

Tekanan Psikis Juga Bisa Memicu Gejala Fisik

Hal yang perlu digaris bawahi, dampak psikis ini bisa memicu serangkaian komplikasi, khususnya seputar kesehatan fisik. Jadi, anggapan kalau pelecehan seksual hanya menimbulkan luka batin, jelas keliru.

Kadang-kadang pelecehan seksual dicatat sebagai trauma, dan sulit bagi seseorang untuk menanganinya. Oleh karena itu, tubuh mulai kewalahan. Tekanan mental yang dialami korban akan memicu stres berat sehingga menimbulkan beragam gejala pada fisik. Mulai dari nyeri otot, sakit kepala, bahkan masalah kesehatan fisik kronis, seperti tekanan darah tinggi dan masalah dengan gula darah. 

Dalam jangka panjang, tekanan psikis ini bisa menyebabkan masalah jantung. Hal ini terjadi karena bagian otak yang memproses emosi, termasuk stres, berada tepat di sebelah batang otak, yang berhubungan dengan fungsi-fungsi reflek atau otomatis seperti detak jantung dan pernapasan. 

Nah, bila tekanan stres menuju bagian otak tersebut, maka ini bisa berdampak pada kondisi fisik seseorang. Contohnya, timbulnya masalah pada fungsi kardiovaskular, metabolisme, dan sebagainya. Makanya, jangan heran bila seseorang yang mengalami stres berat atau depresi juga akan mengalami sederet gejala fisik yang bisa dirasakan. 

Oleh karena itu, dampak psikis maupun fisik harus segera ditangani dengan benar. Jika kamu atau orang terdekat merupakan penyintas kekerasan seksual, pastikan kamu selalu terbuka pada orang terdekatmu.

Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter/psikiater untuk memeriksa keluhan kesehatanmu. Jangan ragu untuk lakukan pemeriksaan kesehatan bersama dengan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
NBC News. Diakses pada 2022. The Hidden Health Effects Of Sexual Harassment.
National Institutes of Health – National Institute of Mental Health. Diakses pada 2022. Post-Traumatic Stress Disorder.
Northern Michigan University Edu. Diakses pada 2022. Effects of Sexual Harassment.
Stanford University. Diakses pada 2022. Effects of Sexual Harassment.
Komnas Perempuan. Diakses pada 2022. 15 Bentuk Kekerasan Seksual.
Komnas Perempuan. Diakses pada 2022. Pernyataan Sikap Tentang Penundaan DPR RI pada Pembahasan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Prolegnas 2020 (1 Juli 2020)