Hati-Hati, Ini Bahayanya Vitamin Kedaluwarsa Bagi Bumil
Halodoc, Jakarta - “Sudah jatuh tertimpa tangga”, mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi Bayu Randi (19) tahun saat ini. Pria ini dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja, karena harus mengurus kesehatan istrinya.
Novi, istri Bayu, yang kini hamil 15 minggu mengalami pusing, mual, perut melilit, hingga muntah-muntah lantaran mengonsumsi vitamin kedaluwarsa yang diberikan pihak Puskesmas.
Untungnya pihak Puskesmas berjanji untuk membiayai kontrol hingga persalinan Novi. Selain itu, mereka juga akan memfasilitasi pengurusan BPJS kesehatan wanita malang itu.
Nah, terlepas dari kasus di atas, sebenarnya apa sih bahaya vitamin kedaluwarsa bagi ibu hamil?
Baca juga: Hamil di Usia Muda Risiko Keguguran Tinggi, Benarkah?
Minum atau Tidak? Timbul Dilema
Melansir Healthline, pada dasarnya mengonsumsi suplemen atau vitamin kedaluwarsa, sangat kecil kemungkinannya untuk membahayakan tubuh. Alasannya vitamin tak seperti makanan, vitamin tak akan menjadi “buruk” atau beracun, seperti makanan ketika kedaluwarsa.
Di samping itu, hingga kini belum ada kasus penyakit atau kematian yang terkontaminasi akibat vitamin kedaluwarsa. Lalu, apa maksud dari tanggal kedaluwarsa dalam kemasan vitamin?
Sebenarnya tanggal kedaluwarsa pada vitamin dan suplemen untuk memastikan konsumen menerima produk yang berkualitas. Vitamin kedaluwarsa, artinya kandungan nutrisi dalam vitamin mulai berkurang. Singkat kata, vitamin tersebut sudah tidak ampuh 100 persen untuk memberikan manfaatnya pada tubuh.
Oleh sebab itu, banyak produsen yang menambahkan jumlah kandungannya, melebihi yang tertera dalam kemasan. Tujuannya untuk menghindari pengurangan kandungan vitamin, terutama vitamin yang mudah terurai. Contohnya, vitamin B12 dan C.
Nah, meski vitamin kedaluwarna masih boleh dikonsumsi, tetapi kita juga harus tetap memperhatikan kondisi fisiknya. Andaikan vitamin kedaluwarsa mulai dipenuhi jamur, berbau menyengat, dan berubah warna, jangan diminum! Vitamin seperti itu sudah tidak layak dikonsumsi.
Baca juga: 7 Masalah Kehamilan Trimester Pertama
Meski Aman, Bukan Berarti Bebas Risiko
Lalu, bagaimana dengan kasus bumil di atas? Wanita itu mengalami pusing, mual, perut melilit, hingga muntah-muntah setelah mengonsumsi vitamin kedaluwarsa (vitamin B6) yang diberikan pihak Puskesmas.
Setelah ditelisik lebih lanjut di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bun di Kosambi, Novi memang diduga mengalami gejala keracunan. Untung Nya, setelah di USG janin di kandungan wanita itu tak bermasalah. Tidak ada tanda-tanda kecacatan.
Seperti penjelasan di atas, vitamin kedaluwarsa memang masih boleh diminum, tetapi perhatikan dulu kondisi fisiknya. Pasalnya, tumbuhnya jamur pada vitamin kedaluwarsa bisa menyebabkan kontaminasi bakteri. Nah, nantinya bakteri ini akan menimbulkan sederet masalah bagi tubuh.
Lantas, apa bahayanya vitamin kedaluwarsa bagi bumil? Mungkin, kasus Novi di atas bisa menjadi contoh. Bahkan, bisa juga menimbulkan efek samping yang membahayakan. Tak menutup kemungkinan bisa membahayakan janin di dalam kandungan.
Oleh sebab itu, ibu hamil sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin kedaluwarsa. Apalagi bila kondisi fisik vitamin kedaluwarsa menunjukkan keanehan, bau, atau berubah warna. Singkat kata, vitamin seperti ini tidak aman dan sudah tak lagi manjur.
Baca juga: Ketahui Risiko Keguguran di Trimester Kedua
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!