Hati-Hati, Ini 4 Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Gula Batu

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Agustus 2022

“Gula batu adalah salah satu manisan yang kerap dicampur ke dalam minuman. Namun, ada berbagai dampak buruk saat terlalu sering mengonsumsi manisan ini, salah satunya obesitas.”

Hati-Hati, Ini 4 Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Gula BatuHati-Hati, Ini 4 Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Gula Batu

Halodoc, Jakarta – Ada dua pilihan gula yang umumnya digunakan untuk membuat teh atau kopi: Antara gula pasir atau gula batu. Rata-rata pilihan kemudian jatuh pada gula yang disebutkan di awal karena gula batu terbilang tidak umum untuk dikonsumsi.

Sejalan dengan kebiasaan mengonsumsi gula pasir, mengutip jurnal dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, setiap orang disarankan untuk mengonsumsi gula tambahan kurang dari 10 persen dari jumlah kalori per hari. Jika tidak, berbagai risiko untuk alami masalah kesehatan lebih tinggi dibandingkan yang tidak memiliki kebiasaan ini.

Untuk diketahui, pada 100 gram gula pasir mengandung karbohidrat sebesar 99,98 gram. Sedangkan untuk besaran yang sama, jumlah karbohidrat pada gula batu sebesar 99,70 gram.

Meski angkanya lebih kecil, konsumsi kedua makanan tidak sehat ini dalam jumlah besar dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan. Maka dari itu, pembatasan konsumsinya sangat perlu dilakukan.

Setiap orang perlu tahu berbagai dampak buruk terlalu banyak mengonsumsi gula, terutama gula batu.

1. Obesitas

Ada banyak bukti jika seseorang yang rutin mengonsumsi gula berlebih, berat badan dapat bertambah dan mengalami obesitas. Seseorang yang alami obesitas dan tidak aktif secara fisik, dirinya memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masih banyak lagi. 

2. Penyakit Kardiovaskular

Beberapa sumber menyebutkan, terdapat hubungan antara konsumsi gula terlalu banyak dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Seseorang yang mengonsumsi 17%-21% asupan kalorinya berasal gula tambahan, risikonya lebih tinggi 38% untuk alami kematian akibat penyakit kardiovaskular.

3. Masalah Kesehatan Mulut

Gula mengandung bakteri merugikan, mampu membentuk plak saat menempel di gigi. Adanya plak ini memungkinkan bakteri untuk tinggal di gigi dalam waktu yang alam. Bakteri ini mampu menghasilkan asam yang mengikis email gigi, sehingga gigi dapat berlubang.

Bakteri ini juga dapat menghasilkan produk beracun lainnya. Racun ini dapat menembus jaringan gusi yang menyebabkan radang gusi. Jika tidak diobati, seseorang dapat alami gingivitis yang bahkan berkembang menjadi periodontitis. Gangguan ini dapat menyebabkan hilangnya tulang dan jaringan di sekitar gigi.

4. Resistensi Hormon Insulin

Gula yang masuk ke tubuh membuat tubuh berusaha lebih banyak memproduksi insulin. Jika terus terjadi, sensitivitas tubuh terhadap insulin menurun, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.

Seseorang yang alami resistensi hormon insulin dapat mengalami gejala, berupa kelelahan, kabut otak, hingga tekanan darah tinggi. Penumpukan glukosa di dalam tubuh juga dapat membuat seseorang berisiko tinggi terhadap diabetes tipe 2 dan gangguan berbahaya lainnya.

Gula Batu untuk Sumber Energi Cepat

Gula ini mengandung karbohidrat sederhana. Kandungannya dapat dimetabolisme dengan cepat oleh tubuh. Maka dari itu, saat membutuhkan sumber energi dengan cepat, mengonsumsi minuman dengan gula batu merupakan pilihan yang tepat.

Gula batu dapat dengan cepat dipecah menjadi glukosa setelah dikonsumsi, sehingga menimbulkan lonjakan cepat pada kadar gula darah. Namun, penurunan kadar gula pada tubuh juga dapat terjadi dengan cepat.

Itulah pembahasan mengenai berbagai dampak buruk yang dapat terjadi saat terlalu sering mengonsumsi gula batu. Maka dari itu, pastikan untuk membatasi konsumsi per harinya atau bahkan menghindarinya.

Jika masih memiliki pertanyaan lainnya terkait segala hal yang berhubungan dengan gula batu, ahli medis dari Halodoc bisa menjawabnya melalui fitur tanya dokter. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan!

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Rock Sugar: Are There Health Benefits?
National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. Diakses pada 2022. Redesigning the Process for Establishing the Dietary Guidelines for Americans.