Hati-Hati, Angin Duduk Dapat Sebabkan Sesak Napas
Halodoc, Jakarta – Angin duduk atau angina pectoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat penyakit jantung koroner. Ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah sebanyak yang dibutuhkannya. Ini biasanya terjadi karena satu atau lebih arteri jantung menyempit atau tersumbat, juga disebut iskemia.
Angin duduk biasanya menyebabkan tekanan tidak nyaman, rasa penuh, sensasi diremas, atau atau nyeri di bagian tengah dada seperti sesak napas. Kamu mungkin juga merasakan ketidaknyamanan di leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan.
Angin Duduk Dapat Memengaruhi Fungsi Jantung
Angin duduk dapat memengaruhi fungsi jantung dan menyebabkan kondisi kardiomiopati iskemik. Orang yang mengidap angin duduk yang pernah mengalami serangan jantung dan terus merokok memiliki 50 persen risiko mengalami serangan jantung berulang dan bahkan kematian.
Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Angin Duduk
Perlu diketahui juga angin duduk tidak selalu ditandai dengan sesak napas ataupun nyeri dada. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pendeteksian dini untuk melakukan pencegahan dan perawatan yang lebih cepat.
Ada beberapa gejala angin duduk yang perlu diwaspadai selain sesak napas yaitu:
1. Rasa sakit atau ketidaknyamanan terjadi ketika jantung harus bekerja lebih keras, biasanya selama aktivitas fisik.
2. Tidak terjadi tiba-tiba dan episode nyeri cenderung sama.
3. Biasanya berlangsung dalam waktu singkat (5 menit atau kurang).
4. Gejala berkurang setelah istirahat atau konsumsi obat.
5. Gejalanya bisa seperti tekanan gas di perut atau menyerupai gangguan pencernaan.
6. Bisa seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung, atau area lain.
Jika nyeri dada berlangsung lebih dari beberapa menit dan tidak kunjung hilang saat beristirahat atau minum obat, itu mungkin pertanda kamu mengalami serangan jantung dan sebaiknya segera dapatkan bantuan medis. Jika ketidaknyamanan dada adalah gejala baru, penting untuk menemui dokter untuk mengetahui apa yang menyebabkan nyeri dada dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Informasi selengkapnya mengenai angin duduk bisa ditanyakan langsung ke dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: 4 Penanganan Pertama saat Alami Angin Duduk
Cegah Angin Duduk dengan Mengetahui Risikonya
Mengetahui dampak serius dari angin duduk yang tidak diobati, ada baiknya kamu mengetahui faktor risiko dari kondisi penyakit ini.
1. Merokok
Merokok dan terpapar asap rokok orang lain dalam jangka waktu lama dapat merusak dinding bagian dalam arteri termasuk arteri ke jantung yangmemungkinkan timbunan kolesterol terkumpul dan menghalangi aliran darah.
2. Mengidap Diabetes
Diabetes meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, yang menyebabkan angin duduk dan serangan jantung dengan mempercepat aterosklerosis dan meningkatkan kadar kolesterol.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Angin Duduk Dapat Sebabkan Kematian
3. Peningkatan Tekanan Darah Tinggi
Seiring waktu, tekanan darah tinggi merusak arteri dengan mempercepat pengerasan arteri.
4. Kadar Kolesterol atau Trigliserida Darah Tinggi
Kolesterol adalah faktor utama yang dapat mempersempit arteri di seluruh tubuh termasuk jantung. Kolesterol LDL yang meningkat dapat menempatkan diri pada risiko terkena angin duduk dan serangan jantung.
5. Riwayat Penyakit Jantung Keluarga
Jika anggota keluarga mengidap penyakit arteri koroner atau pernah mengalami serangan jantung, kamu berisiko lebih besar terkena angin duduk.
6. Usia yang Lebih Tua
Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita yang berusia di atas 55 tahun memiliki risiko lebih besar dibandingkan orang dewasa yang lebih muda.
7. Kurang Olahraga
Gaya hidup yang tidak aktif berkontribusi pada kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas.
8. Obesitas
Obesitas kerap dikaitkan dengan kadar kolesterol darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya meningkatkan risiko angin duduk dan penyakit jantung. Jika kamu kelebihan berat badan, jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok darah ke tubuh.
9. Stres
Stres dapat meningkatkan risiko angin duduk dan serangan jantung. Terlalu banyak stres, sekaligus emosional, juga bisa meningkatkan tekanan darah. Lonjakan hormon yang dihasilkan selama stres dapat mempersempit arteri dan memperburuk angina duduk.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Angina.
American Heart Association. Diakses pada 2020. Angina Pectoris.
Medicine Net. Diakses pada 2020. Angina.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan