Haruskah Pengidap Hepatitis A Kunjungi Spesialis Gastroenterologi?
Halodoc, Jakarta - Penyakit hepatitis adalah kondisi peradangan hati yang disebabkan oleh paparan racun, penyalahgunaan alkohol, penyakit kekebalan, atau infeksi. Virus menyebabkan sebagian besar kasus hepatitis, termasuk hepatitis A. Hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang diakibatkan infeksi virus hepatitis A (HAV).
Hepatitis A adalah jenis hepatitis akut (jangka pendek), yang biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bentuk hepatitis yang sangat menular ini bisa menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya tidak serius dan tidak menyebabkan efek jangka panjang. Terlebih hepatitis A biasanya hilang dengan sendirinya. Belum diketahui secara pasti apakah pengidap hepatitis A perlu mengunjungi spesialis gastroenterologi.
Baca juga: Fakta Tentang Penyakit Hepatitis
Dokter yang Harus Dikunjungi saat Mengidap Hepatitis
Umumnya, jenis penyakit hepatitis yang perlu mengunjungi spesialis gastroenterologi adalah penyakit hepatitis C. Jika kamu mengidap hepatitis A, sebaiknya kunjungi dokter spesialis penyakit dalam terlebih dulu, selanjutnya dokter mungkin akan merekomendasikan ke dokter lainnya tergantung pada kondisi dan tingkat keparahan.
Perlu diketahui, tidak semua orang yang mengidap hepatitis perlu ke dokter spesialis, kecuali kondisi yang dialami seseorang sangat rumit atau tidak biasa. Ada tiga spesialis dokter dengan pelatihan menangani hepatitis. Ketiganya memulai pendidikan sebagai dokter penyakit dalam atau dokter anak. Dari pelatihan yang luas, mereka lebih berspesialisasi dalam bidang kedokteran tertentu.
- Dokter Penyakit Menular. Mereka menangani penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus dan bakteri. Hepatitis virus akut yang disebabkan oleh virus hepatotropik (misalnya virus hepatitis A, B, dan C) ditangani dengan ahli oleh para dokter ini. Hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus, seperti hepatitis alkoholik, paling baik ditangani oleh spesialis lain.
- Gastroenterologist. Ini merupakan subspesialisasi dari penyakit dalam. Spesialisasi ini berfokus pada semua organ pencernaan dan proses tubuh. Karena hati merupakan bagian penting dari metabolisme dan pencernaan. Gastroenterologist sangat ahli dalam mengobati hepatitis.
- Ahli Hepatologi. Gastroenterologist dengan pelatihan ekstensif tentang penyakit hati adalah seorang ahli hepatologi. Dokter ini adalah subspesialis dengan pelatihan bertahun-tahun dan ahli dalam semua penyakit yang mempengaruhi hati, terutama hepatitis.
Baca juga: 4 Fakta Penting Tentang Hepatitis A
Perawatan Hepatitis A Bertujuan Mengendalikan Gejala
Pengidap hepatitis A perlu mendapatkan tes darah untuk mencari tanda-tanda virus hepatitis A di tubuh. Sampel darah diambil dari pembuluh darah di lengan, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji.
Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Tubuh akan membersihkan virus hepatitis A dengan sendirinya. Pada kebanyakan kasus hepatitis A, hati sembuh dalam enam bulan tanpa kerusakan yang bertahan lama.
Perawatan hepatitis A berfokus pada menjaga kenyamanan dan mengendalikan tanda dan gejala. Hal yang diperlukan pengidap hepatitis A, yaitu:
- Beristirahat. Banyak orang dengan infeksi hepatitis A merasa lelah dan sakit serta memiliki sedikit energi.
- Mengelola rasa mual. Mual bisa membuat seseorang sulit makan. Cobalah ngemil sepanjang hari dibanding makan makanan berat yang lengkap. Untuk mendapatkan kalori yang cukup, konsumsi makanan berkalori tinggi. Misalnya, jus buah atau susu. Minum banyak cairan penting untuk mencegah dehidrasi jika terjadi muntah.
- Hindari alkohol dan gunakan obat dengan hati-hati. Hati mungkin mengalami kesulitan memproses obat-obatan dan alkohol. Jika kamu mengidap hepatitis, jangan minum alkohol. Hal ini bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan hati. Bicarakan dengan dokter tentang semua obat yang harus diminum, termasuk obat bebas resep.
Baca juga: Inilah yang Dimaksud dengan Hepatitis A
Kemungkinan Komplikasi Hepatitis A
Hepatitis A bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Hanya saja komplikasi jarang terjadi dan lebih mungkin terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Kemungkinan komplikasi yang perlu diwaspadai yaitu:
- Hepatitis kolestatik. Terjadi pada sekitar 5 persen pengidap, ini artinya empedu di hati tersumbat dalam perjalanan ke kantong empedu. Kondisi ini menyebabkan perubahan dalam darah dan menyebabkan demam kuning dan penurunan berat badan.
- Hepatitis kambuh. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada orang tua. Gejalanya peradangan hati seperti penyakit kuning, muncul kembali secara berkala tapi tidak kronis.
- Hepatitis autoimun. Kondisi ini memicu tubuh sendiri untuk menyerang hati. Jika tidak diobati, maka bisa menyebabkan penyakit hati kronis, sirosis, dan akhirnya gagal hati.
- Gagal Hati. Terjadi kurang dari 1 persen dan biasanya memengaruhi orang yang lebih tua, sudah mengidap penyakit hati jenis lain, dan memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Jika menurut dokter hati kamu tidak berfungsi dengan baik, maka ia akan merekomendasikan kamu ke rumah sakit untuk mengawasi seberapa baik hati bekerja. Kamu bisa membuat jadwal pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Pada kasus yang parah, seseorang mungkin perlu menjalani transplantasi hati.