Harus Tahu Urutan Dokter Internship Hingga Spesialis
Halodoc, Jakarta - Profesi dokter mungkin menjadi dambaan banyak orang sejak dulu. Bisa membantu mengobati orang yang sakit adalah niat mulia dari cita-cita ini. Selain itu, bayangan gaji yang tinggi juga menjadi salah satu faktor banyak anak muda memiliki cita-cita ini.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa menjadi dokter bukan hal yang mudah. Jika kamu memantapkan untuk menjadi dokter, maka jalan panjang dengan komitmen yang kuat yang harus ditempuh. Karena untuk menjadi dokter, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran dalam jangka waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika kamu ingin menjadi seorang dokter spesialis. Apa saja yang harus ditempuh?
Baca juga: Menyerang Ginjal, Ini Penyebab Umum Hidronefrosis
- Lulus Pendidikan Kedokteran
Jika kamu berhasil masuk ke fakultas kedokteran di perguruan tinggi, maka kukuhkan komitmen untuk menyelesaikan pendidikan kedokteran dengan hasil sarjana kedokteran. Jalani perkuliahan dengan baik, selesaikan setiap tugas, hingga tugas akhir untuk mendapatkan sarjana kedokteran (S.Ked).
Perlu diketahui, untuk menyelesaikan kuliah kedokteran, kamu harus menjalani seluruh program pendidikan kedokteran atau sarjana kedokteran selama 3,5 sampai 4 tahun atau hingga lulus.
- Program Profesi Dokter
Mendapatkan sarjana kedokteran masih menjadi langkah awal, karena perjalanan belum selesai. Calon dokter masih harus menempuh perjalanan panjang dan lama. Seorang sarjana kedokteran masih harus sekolah lagi untuk mendapatkan profesi dokter.
Pada program profesi atau biasa disebut co-ass (co-assistant) atau dokter muda. Kamu akan belajar secara langsung di rumah sakit pendidikan. Selama menjalani program ini, sebaiknya manfaatkan untuk memperbanyak ilmu dari para dokter senior.
Program ini ditempuh selama minimal 3 semester. Selama menjadi co-ass, kamu menjalani stase-stase atau bagian-bagian di rumah sakit yang berbeda-beda, seperti stase penyakit dalam, stase kebidanan, stase bedah, stase THT, dan sebagainya.
Baca juga: Penumpukan Urine Bisa Sebabkan Hidronefrosis
Apabila kamu berhasil menyelesaikan program ini, selanjutnya kamu masih harus menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh IDI (ikatan Dokter Indonesia). Tujuan dari uji kompetensi ini untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (Serkom).
Setelah lulus dari uji kompetensi, barulah kamu dapat mengambil sumpah dokter dan diberi gelar Dokter (dr.).
- Internship
Jika sudah mendapatkan Serkom, kamu masih harus menjalani program internship terlebih dulu selama 1 tahun. Program internship ini merupakan program pemerintah dalam pematangan kompetensi dokter. Di tahap ini, kamu baru mendapatkan bayaran atas jasa dokter.
Setelah selesai dan berhasil melewati masa internship, barulah kamu memiliki hak untuk mengajukan surat izin praktik secara mandiri atau melamar pekerjaan di instansi lainnya sesuai minat. Kamu juga bisa melanjutkan tahap selanjutnya, yaitu menjadi dokter spesialis.
- Program Pendidikan Dokter Spesialis
Apabila sudah menjalani semua tahapan untuk menjadi dokter umum, maka kini saatnya kamu menempuh pendidikan dokter spesialis. Kamu bisa mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan spesialisasi yang kamu inginkan.
Waktu tempuh untuk menjalani PPDS bervariasi, kisarannya antara 2 - 4 tahun dan sebagian besar waktu akan dihabiskan untuk praktik di fasilitas kesehatan. Dokter umum yang melanjutkan pendidikan ini disebut residen.
Baca juga: 5 Tips untuk Mencegah Kondisi Hidronefrosis
Itulah setidaknya urutan dokter hingga spesialis yang harus dijalani. Kemungkinan masih ada tahapan lainnya yang perlu dijalani, terutama jika seorang dokter ingin berdedikasi tinggi terhadap profesi ini.
Tapi tenang saja, untuk bertanya pada dokter mengenai masalah kesehatan kamu tidak perlu menempuh waktu yang lama. Cukup download aplikasi Halodoc untuk dapat memeriksakan masalah kesehatan kamu pada dokter yang sudah berpengalaman. Komunikasi dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call, praktis, kan?