Harus Tahu, 8 Gejala BPH Benign Prostatic Hyperplasia
Halodoc, Jakarta – Seiring bertambahnya usia, risiko seorang pria terkena benign prostatic hyperplasia (BPH) semakin tinggi. BPH adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan, tapi bersifat non-kanker. Itulah sebabnya BPH sering disebut juga sebagai pembesaran prostat jinak. Gejala BPH memang mirip dengan penyakit lainnya, seperti infeksi kandung kemih, karena keduanya sama-sama menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam berkemih. Jadi, biar enggak salah mendiagnosis, ketahui gejala benign prostatic hyperplasia di sini agar kamu bisa melakukan tindakan pengobatan yang tepat.
Apa Itu Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)?
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah kondisi ketika kelenjar prostat seseorang mengalami pembengkakan, tapi bukan karena kanker. Kelenjar prostat merupakan sebuah kelenjar kecil yang terletak pada rongga panggul,, tepatnya di antara kandung kemih dan Mr P. Kelenjar ini berperan penting dalam proses reproduksi, yaitu berfungsi untuk menghasilkan cairan yang berguna untuk melindungi dan menyuburkan sel-sel sperma. Saat seorang pria berejakulasi, prostat akan berkontraksi, sehingga cairan tersebut akan keluar bersamaan dengan sperma. Cairan ini disebut juga dengan cairan semen.
Semua pengidap BPH adalah pria, karena memang hanya pria yang memiliki kelenjar prostat. Tapi, para pria yang berusia 50 tahun ke atas lebih berisiko mengalami kondisi ini. Banyak pengidap yang mengkhawatirkan bahwa BPH yang dialaminya berpotensi berkembang menjadi kanker prostat. Nyatanya, hal itu tidak benar. Sampai saat ini, masih belum terbukti bahwa BPH dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostat BPH?
Gejala Pembesaran Prostat
Pembesaran prostat jinak akan menyebabkan pengidapnya mengalami masalah dengan buang air kecil. Lebih tepatnya, berikut adalah gejala-gejala yang akan dialami pengidap:
-
Selalu ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
-
Terasa nyeri saat buang air kecil.
-
Tidak bisa menahan buang air kecil atau beser.
-
Sulit mengeluarkan urine
-
Aliran urine tersendat-sendat.
-
Perlu sampai mengejan saat buang air kecil.
-
Tidak bisa buang air kecil sampai tuntas.
-
Mengeluarkan urine yang disertai bercak darah.
Gejala-gejala di atas bisa muncul karena kandung kemih dan uretra mendapat tekanan saat kelenjar prostat mengalami pembesaran. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter bila kamu merasakan gejala BPH, walaupun ringan. Hal ini karena gejala BPH juga mirip dengan beberapa penyakit lainnya.
Baca juga: 5 Faktor Ini Tingkatkan Risiko BPH Benign Prostatic Hyperplasia
Cara Mengobati Pembesaran Prostat
Pengobatan penyakit pembesaran prostat jinak berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Ada beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan dokter dalam menentukan jenis pengobatan apa yang paling sesuai untuk pengidap, antara lain kondisi kesehatan, gejala yang dialami, usia, dan ukuran prostat. Namun secara umum, penanganan BPH dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan untuk BPH yang gejalanya ringan dan pengobatan untuk gejala BPH yang sedang sampai parah.
Untuk BPH dengan gejala ringan, langkah pengobatannya biasanya cukup dengan mengonsumsi obat-obatan, terapi berkemih, dan mengubah gaya hidup. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati BPH adalah dutasteride dan finasteride. Obat-obatan tersebut, bekerja mampu memperkecil ukuran prostat dan mengurangi gejala BPH yang dialami pengidap. Tapi, kamu sangat dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini atas petunjuk dari dokter. Pasalnya, dutasteride dan finasteride bila dikonsumsi sembarangan bisa menimbulkan efek samping yang cukup serius.
Baca juga: Benign Prostatic Hyperplasia pada Pria Bisa Pengaruhi Stamina Hubungan Intim
Kamu bisa membicarakan terlebih dahulu kepada dokter melalui aplikasi Halodoc bila memang mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala BPH. Dokter Halodoc yang ahli dan terpercaya bisa membantu memberi saran kesehatan serta meresepkan obat yang sesuai untuk mengatasi masalah pembesaran prostat kamu. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.