Harus Anti Kuman, Ini yang Diperhatikan Saat Mengganti Perban Luka
Halodoc, Jakarta - Luka terbuka harus diperban agar tidak mudah terinfeksi kuman maupun bakteri. Namun, kamu harus rutin mengganti perban, karena perban yang sudah lama bisa menyebabkan luka mengalami basah atau kotor, dan tentu saja ini menjadi tempat terbaik bagi kuman dan bakteri untuk menginfeksi.
Nah, bagaimana kamu melakukan ganti perban terhadap luka yang terbuka? Apakah langsung mengambil perban seadanya dan menutupnya pada luka? Benarkah dengan begitu luka sepenuhnya terlindungi? Tidak juga. Selain harus anti kuman, hal ini yang perlu kamu perhatikan ketika mengganti perban:
-
Ganti Perban Setiap Hari
Mungkin, kamu tidak mendapati ada kotoran pada perban yang menutup luka, sehingga tidak menggantinya setiap hari menjadi tidak masalah. Ternyata perban perlu diganti setiap hari untuk mencegah kotoran mengendap pada perban. Penumpukan kotoran ini memicu terjadinya iritasi jika tidak segera mengganti perban. Perban juga perlu diganti setiap hari untuk mencegah luka terkena kotoran.
Baca juga: Duh, Harus Hati-Hati Luka Gores Anak Bisa Bikin Infeksi
-
Gunakan Air Garam atau Saline
Kamu pasti ingat rasa sakitnya ketika perban dilepas pada luka. Ada kalanya, beberapa bagian luka menempel pada perban, dan itu rasanya menyakitkan. Inilah mengapa kebanyakan orang membiarkan luka tetap dalam keadaan terbuka hingga sepenuhnya mengering. Nah, supaya tidak terjadi lagi, kamu bisa menggunakan air garam atau saline dengan cara meneteskan atau mengoleskannya pada perekat perban agar lebih mudah dilepas.
-
Periksa Keadaan Luka
Periksa keadaan luka setelah ditutup perban, apakah luka tersebut mengeluarkan nanah dan berbau busuk? Jika iya, jangan ditutup lagi. Kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan munculnya nanah dan bau yang tidak sedap. Jika memang dibutuhkan, kamu bisa pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Baca juga: Ludah Menyembuhkan Luka, Benarkah?
-
Bersihkan Luka Sebelum Diganti dengan Perban Baru
Jangan buru-buru mengganti perban setelah membuka yang lama. Pastikan kamu membersihkan lukanya terlebih dahulu. Kamu bisa memanfaatkan air garam atau saline tadi untuk membasuh luka. Biarkan sampai luka sepenuhnya kering, baru kamu bisa menutupnya kembali dengan perban baru. Buru-buru melekatkan perban baru ketika luka masih basah bisa menimbulkan pertumbuhan bakteri. Setelah luka kering, kamu bisa mengoleskan salep antibiotik.
-
Pastikan Perban dan Tangan dalam Keadaan Steril
Sebelum merekatkan perban baru pada luka, kamu sebaiknya memastikan bahwa tangan kamu dalam keadaan bersih dan steril. Jika perlu, pakai sarung tangan medis untuk melindungi tangan dari kuman setelah kamu mencucinya. Begitu pula dengan perban yang akan kamu gunakan, pastikan dalam keadaan tertutup rapat sebelum kamu membukanya.
Baca juga: Tips Agar Anak Tak Garuk Bekas Luka
Jika kamu menggunakan pembalut, kamu bisa membalutkan kasa ke seluruh perban hingga tertutup. Namun, jika kamu menggunakan selotip atau plester, kamu bisa merekatkannya pada satu atau masing-masing bagiannya sehingga luka tetap tertutup rapat.
Jadi, jangan asal melakukan ganti perban luka. Kamu perlu tahu bagaimana caranya dan apa yang harus dilakukan. Kalau luka menandakan adanya infeksi, jangan ragu untuk menanyakan pada dokter obat apa yang bisa kamu gunakan. Kamu bisa melakukannya dengan mudah menggunakan aplikasi Halodoc, download saja langsung di ponsel kamu. Tanya Dokter, Beli Obat, dan Cek Lab bisa lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Coba yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan