Ini 6 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang TBC

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 September 2021
 Ini 6 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang TBC Ini 6 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang TBC

Sangat mudah menular adalah salah satu fakta yang perlu diketahui tentang TBC. Penularan virus penyebab TBC bisa terjadi melalui percikan ludah yang keluar dari pengidap TBC. Ini terjadi saat pengidap TBC berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini menjadi lebih mudah menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan rendah, misalnya pengidap HIV.”

Halodoc, Jakarta –  Meski sudah banyak dikenal, masih ada anggapan-anggapan salah yang beredar tentang penyakit TBC. Penyakit TBC sering dikaitkan dengan kejadian batuk berdarah. Padahal, gejala penyakit ini bukan hanya batuk berdarah dan tidak semua batuk yang disertai darah sudah pasti tanda TBC.

TBC adalah penyakit paru-paru yang terjadi karena serangan kuman bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebabkan pengidapnya mengalami gejala berupa batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Batuk yang menjadi gejala penyakit ini biasanya disertai dahak dan terkadang mengeluarkan darah. Yuk, cek fakta yang perlu diketahui tentang TBC di sini!

Tadi sudah disinggung kalau fakta tentang TBC seringnya simpang-siur. Beberapa fakta yang perlu diketahui adalah gejala TBC kerap diiringi dengan demam, lemas, nafsu makan menurun, nyeri dada, serta berkeringat di malam hari.

Selain gejalanya, ada beberapa hal lain seputar TBC yang perlu diketahui dan diwaspadai. Apa sajakah itu?

1. Sangat Mudah Menular

Kabar buruknya, penyakit yang satu ini sangat mudah menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Penularan virus penyebab TBC bisa terjadi melalui percikan ludah yang keluar dari pengidap TBC. Biasanya, ini terjadi saat pengidap TBC berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini menjadi lebih mudah menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan rendah, misalnya pengidap HIV.

2. Penyakit Mematikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberculosis, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan, Indonesia disebut berada di peringkat kedua yang memiliki pengidap TBC terbanyak di dunia setelah India. Penyakit ini sangat mudah menular, sehingga penyakit ini disebut sebagai penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

Baca juga: 10 Gejala Tuberkulosis yang Wajib Diketahui

3. Mendeteksi Penyakit TBC Lewat Dahak

Jangan abaikan batuk yang berlangsung terus-menerus, bahkan hingga lebih dari tiga minggu. Bisa jadi, batuk yang terjadi merupakan tanda adanya penyakit serius, salah satunya TBC. Penting untuk melakukan pemeriksaan jika batuk tak kunjung reda atau muncul gejala lain yang memperparah kondisi.

Penyakit tuberkulosis bisa dideteksi dengan melakukan pemeriksaan dahak. Selain itu, ada beberapa jenis pemeriksaan lain yang juga harus dilakukan untuk memastikan TBC, di antaranya adalah rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (mantoux).

4. Pengobatan Segera Meningkatkan Peluang Sembuh

Semakin cepat TBC dideteksi dan diobati, semakin besar pula peluang pengidapnya mengalami kesembuhan. Penyakit ini bisa disembuhkan jika pengidapnya patuh minum obat. Untuk mengatasi penyakit TBC, seseorang harus minum beberapa jenis obat khusus dalam waktu yang cukup lama, yaitu minimal 6 bulan.

5. Bisa Menyerang Organ Lain

Tak hanya menyerang paru-paru, kuman TBC juga bisa menginfeksi organ lain di tubuh. Kuman penyebab TBC juga bisa menyerang ginjal, usus, otak, atau TBC kelenjar. Penyakit TBC selain paru-paru, biasanya menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, misalnya pengidap AIDS.

Baca juga: Bukan Cuma Paru-Paru, Tuberkulosis Juga Serang Organ Tubuh Lain

6. Mengenal TBC Laten

TBC laten adalah jenis infeksi kuman yang tidak menimbulkan gejala. Dalam kondisi ini, kuman TBC hanya masuk ke paru-paru, kemudian bersembunyi sampai suatu hari berubah aktif dan menimbulkan gejala. Selain tidak menimbulkan gejala, TBC laten juga tidak menular.

Baca juga: Waspadai Komplikasi Akibat Tuberkulosis

Masih penasaran dan butuh informasi lebih seputar TBC? Tanyakan langsung ke dokter ahli melalui Halodoc! Belum punya aplikasinya? Download segera aplikasinya, kapan saja dan di mana saja.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Tuberculosis (TB)
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Tuberculosis