Hampir Mirip, Ini Perbedaan Infeksi Sinus dengan Gejala COVID-19
“Gejala COVID-19 seringkali mirip dengan kondisi lain, salah satunya infeksi sinus. Kedua penyakit ini bisa menimbulkan pilek, hidung tersumbat, batuk, hingga sakit kepala pada pengidapnya. Karena penanganannya berbeda, kamu perlu membedakan kedua kondisi ini.”
Halodoc, Jakarta – COVID-19 dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan gejala COVID-19 seringkali mirip dengan kondisi lain, salah satunya infeksi sinus. Infeksi sinus atau sinusitis terjadi ketika cairan menumpuk di dalam sinus akibat berkembangbiaknya virus dan bakteri.
Seseorang yang mengalami infeksi sinus umumnya mengeluhkan hidung tersumbat. Nah, COVID-19 seringkali juga menimbulkan gejala hidung tersumbat hingga anosmia. Namun, penanganan infeksi sinus dan COVID-19 pastinya berbeda, sehingga kamu harus tahu perbedaan antara kedua kondisi ini.
Baca juga: Muncul 6 Gejala Ini, Tanda Infeksi COVID-19 Memburuk
Cara Membedakan Infeksi Sinus dengan COVID-19
Ada beberapa kesamaan gejala infeksi sinus dengan COVID-19, seperti hidung meler atau tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, kelelahan sampai demam. Meski banyak gejala yang mirip, tentu ada yang membedakan di antara kedua kondisi ini. Saat kamu mengalami infeksi sinus, gejala lain yang sering timbul yaitu:
- Nyeri atau tekanan sinus yang terasa di sekitar pipi bagian atas, dahi, atau bagian dalam mata.
- Postnasal drip.
- Sakit gigi.
- Bau mulut.
- Indera penciuman berkurang.
- Drainase hidung berwarna berbeda.
Nyeri atau tekanan sinus dan postnasal drip adalah gejala khas dari infeksi sinus. Gejala-gejala ini biasanya terjadi bersamaan dengan gejala infeksi sinus umum lainnya, seperti pilek atau hidung tersumbat. Infeksi sinus juga dapat terjadi akibat terpapar alergen atau iritan, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan asap rokok. Jika kamu memiliki alergi atau baru-baru ini terpapar iritan, boleh jadi kamu mengalami infeksi sinus. Sementara itu, gejala khas COVID-19 yang jarang muncul selama infeksi sinus meliputi:
- Sesak napas.
- Sakit dan nyeri tubuh.
- Gejala pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
- Kehilangan kemampuan penciuman dan perasa.
Baca juga: Inilah Cara Mengobati Sinusitis Ringan di Rumah
Penurunan indra penciuman dapat terjadi selama infeksi sinus atau pilek. Pada pengidap COVID-19, indra penciuman dan perasa ini bisa hilang sepenuhnya dan dapat terjadi tanpa hidung meler atau tersumbat.
Berapa Lama Gejala Berlangsung?
Gejala infeksi sinus seringkali datang secara tiba-tiba, sementara gejala COVID-19 berkembang secara bertahap selama 2-14 hari setelah terpapar virus. Biasanya, infeksi sinus akan sembuh dalam waktu 2-3 minggu. Sedangkan COVID-19 dapat berlangsung selama sekitar satu atau dua minggu tergantung pada tingkat keparahannya dan kondisi kesehatan seseorang.
Melansir dari Healthline, sebuah studi tahun 2020 mensurvei 270 pengidap COVID-19 yang menjalani rawat jalan. Sebanyak 175 orang (65 persen) melaporkan dapat pulih sekitar 7 hari setelah tes positif COVID-19. Namun, beberapa gejala seperti batuk dan kehilangan penciuman atau perasa mungkin bertahan sementara setelah COVID-19.
Apa yang Harus Dilakukan?
Infeksi sinus dapat menyebar ke luar rongga sinus dan menyebabkan gejala yang bertahan lama. Namun, hal tersebut adalah kondisi yang sangat jarang terjadi. Segera, temui dokter jika kamu mengalami sakit kepala parah, pilek atau hidung tersumbat selama beberapa minggu atau lebih. Jika kamu berencana menemui dokter, buat janji rumah sakit terlebih dahulu di aplikasi Halodoc supaya lebih mudah.
Baca juga: Ketahui 3 Jenis Sinusitis dan Gejalanya
Apabila kamu mengalami gejala COVID-19, segera lakukan tes COVID-19. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa gejala yang kamu alami disebabkan oleh COVID-19 dan bukan penyakit lain. Sembari menunggu hasil tes keluar, sebaiknya jangan bepergian terlebih dahulu untuk mencegah penularan COVID-19 ke orang lain.