Hamil Terlalu Lama Bisa Sebabkan Gawat Janin
Halodoc, Jakarta - Pada umumnya, wanita yang hamil akan mulai merasakan kontraksi yang menandakan akan melahirkan saat usia kehamilan 9 bulan. Ketika itu, bayi sudah terbentuk sempurna sehingga siap untuk hidup di dunia. Meski begitu, beberapa wanita mengalami kehamilan sangat lama, bahkan mencapai lebih dari 42 minggu. Saat terjadi, hal tersebut dapat menandakan ibu mengalami gawat janin. Berikut ulasannya!
Hamil Terlalu Lama Bisa Disebabkan Gawat Janin
Gawat janin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi janin tidak menerima oksigen dalam jumlah yang cukup selama kehamilan atau persalinan. Hal ini mungkin terdeteksi melalui detak jantung janin yang tidak normal. Gangguan ini juga disebut sebagai asfiksia lahir. Bayi dapat mengalami gangguan ini karena beberapa penyebab, seperti kadar oksigen yang rendah di dalam darah ibu atau aliran darah berkurang karena kompresi tali pusat.
Baca juga: Ibu, Ketahui 4 Gejala Gawat Janin yang Harus Ditangani
Bayi yang sehat di dalam kandungan memiliki detak jantung yang kuat dan stabil serta merespon rangsangan dengan gerakan yang sesuai. Bayi yang kesulitan bereaksi dapat mengalami penurunan detak jantung dan kerap mengubah pola gerakannya hingga mungkin saja tidak bergerak sama sekali. Maka dari itu, setiap ibu hamil disarankan untuk menghitung jumlah tendangan bayi agar dapat mendeteksi gawat janin.
Cobalah untuk memastikan secara teratur untuk merasakan jika bayi melakukan 10 tendangan dalam periode dua jam. Apabila ibu tidak merasakan apa pun dalam waktu satu hingga dua jam tersebut, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi kandungan ke dokter. Terlebih lagi jika usia kehamilan yang sudah terlalu lama, bahkan mencapai 42 minggu. Dengan pemeriksaan tersebut, pendeteksian gangguan gawat janin dapat berlangsung dan tindakan tepat dapat dilakukan.
Selain itu, gawat janin juga dapat terdeteksi melalui pemantauan detak jantung janin. Detak jantung harus dipantau selama kehamilan dan diambil setiap kali pertemuan dengan dokter kandungan. Hal ini dilakukan menggunakan alat internal atau eksternal untuk mengukur detak jantung janin yang biasanya menggunakan monitor janin elektronik. Denyut jantung harus mencapai 110 hingga 160 denyut per menit ketika kehamilan mencapai trimester ketiga.
Baca juga: 4 Pemeriksaan untuk Deteksi Terjadinya Gawat Janin
Lalu, apa yang harus dilakukan jika ibu hamil didiagnosis gawat janin?
Ahli medis harus memantau dengan cermat semua kehamilan yang ditanganinya, terutama jika memiliki risiko tinggi terhadap gangguan tersebut. Kesehatan dari ibu hamil dan janin di dalam kandungannya harus selalu dinilai agar dampak berbahaya pada janin dapat dicegah. Saat dokter mengenali atau melihat tanda-tanda dari gawat janin, pemantauan rutin dan keputusan yang harus dilakukan dapat menjadi cara paling aman agar persalinan dapat dilakukan.
Penggunaan alat deteksi detak jantung janin memungkinkan dokter untuk memantau tanda-tanda hipoksia, respon janin terhadap hipoksia, hingga kontraksi yang terjadi pada ibu hamil. Cara mengatasi gangguan tersebut adalah segera mungkin mengembalikan bayi untuk mendapatkan oksigen yang banyak guna menghindari risiko cedera. Terkadang, cara paling ampuh adalah dengan melahirkan dan persalinan caesar mungkin jadi jalan paling aman saat hal ini terjadi.
Itulah pembahasan mengenai usia kehamilan yang lebih dari 42 minggu dapat menjadi pertanda ibu hamil mengalami gawat janin. Dengan pendeteksian yang lebih dini, risiko dari gangguan tersebut dapat dicegah sejak dini, sehingga bayi tidak mengalami segala hal yang dapat membahayakan. Maka dari itu, cobalah untuk rutin memeriksakan kandungan saat hamil.
Baca juga: Ibu Mengidap Diabetes Rentan Alami Gawat Janin
Ibu juga dapat memastikan janin tetap sehat dengan bertanya langsung pada dokter kandungan dari Halodoc. Beberapa fitur-fitur yang ada, seperti Chat atau Voice/Video Call, dapat memudahkan interaksi. Maka dari itu, pastikan smartphone kamu sudah men-download aplikasi Halodoc agar mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan!
Referensi:
HIE Help Center. Diakses pada 2020. Signs of Fetal Distress.
What to Expect. Diakses pada 2020. Fetal Distress During Pregnancy & Labor.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan