Hamil Bayi Laki-Laki Tingkatkan Risiko Lahir Prematur, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Juli 2018
Hamil Bayi Laki-Laki Tingkatkan Risiko Lahir Prematur, Benarkah?Hamil Bayi Laki-Laki Tingkatkan Risiko Lahir Prematur, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Kehamilan menjadi momen berharga yang paling ditunggu oleh ibu. Namun, tidak sedikit pula yang merasa khawatir ketika mengetahui bahwa jenis kelamin sang calon buah hati adalah laki-laki. Pasalnya, kabar mengatakan bahwa risiko lahir prematur akan lebih tinggi ketika ibu mengandung bayi laki-laki. Namun, benarkah demikian?

Studi yang dilakukan oleh Robinson Research Institute di University of Adelaide menyatakan bahwa jenis kelamin bayi erat kaitannya dengan kesehatan calon bayi dan ibunya, karena terjadinya komplikasi dalam kehamilan juga sering dihubungkan dengan jenis kelamin sang janin di dalam rahim.

Hasil dari studi yang dilakukan oleh dr. Petra Verburg menyebutkan bahwa menginjak usia kehamilan 20 hingga 24 minggu, risiko lahir prematur pada bayi laki-laki adalah sebesar 27 persen. Meski angka ini cenderung mengalami penurunan menjelang kelahiran, tetap saja risiko kelahiran prematur ini bisa terjadi.

Tidak hanya riskan akan kelahiran prematur, bayi berjenis kelamin laki-laki juga amat rentan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan dengan bayi perempuan. Beberapa gangguan kesehatan yang sering terjadi pada bayi laki-laki adalah tubuh yang mudah terserang infeksi dan penyakit kuning.

Bahkan, seorang pakar kesehatan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, dr. Lawn mengatakan bahwa apabila ada dua bayi yang lahir prematur pada usia yang sama tetapi berbeda jenis kelamin, maka risiko kematian akan lebih tinggi terjadi pada bayi laki-laki. Mendukung pernyataan dari dr. Lawn, ahli kesehatan dari Canberra Hospital, Alison Kent mengungkapkan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh gen dalam tubuh.

Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur

Menurut sang pakar, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara bayi perempuan dan laki-laki pada beberapa fungsi tubuh, seperti respon sistem jantung, respon terhadap cedera, dan respon pada peredaran darah. Meski begitu, ibu tidak perlu khawatir berlebihan asalkan tetap menjaga kesehatan tubuh serta janin yang berada dalam kandungan.

Plasenta Menjadi Penyebab Terbesar Kelahiran Prematur

Masih dari Robinson Research Institute, pakar kesehatan lainnya yaitu Claire Roberts mengemukakan bahwa tingginya risiko lahir prematur pada bayi laki-laki adalah disebabkan karena plasenta yang berperan dalam menjaga janin di dalam rahim ibu. Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, ternyata ditemukan bahwa terjadinya kelainan atau kecacatan pada plasenta juga bisa menimbulkan dampak serius terhadap kehamilan.

Kondisi ini belum ditambah dengan risiko ibu yang mengalami diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi serta pre-eklampsia pada saat mengandung bayi laki-laki. Meski begitu, masalah pre-eklampsia juga berisiko menyerang ibu hamil yang mengandung anak perempuan sebesar 22 persen lebih tinggi, terutama pada usia awal kehamilan.

Anjuran untuk Melakukan Diet Sehat

Adanya risiko lahir prematur yang cukup tinggi pada bayi dengan jenis kelamin laki-laki pasti membuat ibu cemas. Pasalnya, kelahiran prematur bisa berdampak pada kematian apabila sang bayi lahir cukup jauh dari masa perkiraan. Jika tidak ditangani dengan benar, bukan tidak mungkin ibu akan kehilangan sang bayi.

Baca juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur

Oleh karena itu, ibu dianjurkan untuk sering berkonsultasi pada dokter dan melakukan diet sehat untuk mengurangi risiko terjadinya lahir prematur, terutama ketika ibu mengandung bayi laki-laki. Supaya lebih mudah, ibu bisa memanfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi Halodoc yang sebelumnya sudah ibu donwload terlebih dahulu. Tidak hanya itu, aplikasi Halodoc juga memiliki layanan Apotek Antar dan Cek Lab yang bisa ibu pakai untuk membeli obat, vitamin, atau melakukan cek kesehatan rutin tanpa harus keluar rumah.