Gigi Tonggos Bisa Dihindari Sejak Dini?
Halodoc, Jakarta - Gigi yang sehat terlihat dari susunannya yang rapi, warnanya yang tidak kuning atau hitam, serta tidak terdapat lubang. Namun, ada salah satu kondisi yang membuat penampilan anak menjadi kurang bagus, yaitu kondisi saat gigi depannya tumbuh agak maju dibanding gigi lainnya atau disebut gigi tonggos.
Meski masuk ke dalam kategori kelainan yang tidak membahayakan, memiliki gigi tonggos merupakan hal yang cukup membuat anak menjadi tidak percaya diri saat bermain dengan teman-temannya.
Jarak yang biasanya tercipta akibat gigi tonggos ini bisa lebih dari 2 milimeter. Dalam disiplin ilmu kedokteran, kondisi semacam ini dikenal dengan istilah maloklusi. Nah, gigi dapat dikatakan tonggos apabila memiliki ciri sebagai berikut:
- Ukuran rahang atas lebih besar dari normal, tapi ukuran rahang bawah normal.
- Ukuran rahang atas normal, tapi ukuran rahang bawah lebih kecil dari normal.
- Ukuran rahang atas lebih besar dari normal.
- Ukuran rahang bawah lebih kecil dari normal.
Dampak Gigi Anak Tonggos
Kondisi gigi yang tonggos tidak hanya membuat anak menjadi kurang percaya diri, tetapi juga dapat menimbulkan masalah saat ia makan. Gigi tonggos akan membuat anak sulit mengunyah makanan, sehingga kemungkinan giginya menjadi berlubang, membusuk, radang gusi, dan gigi menjadi mudah patah menjadi semakin besar.
Gigi tonggos juga disinyalir mengganggu pernapasan anak, sehingga ia akan terbiasa untuk bernapas melalui mulut. Kondisi ini ditakutkan akan memicu komplikasi lain, seperti trauma.
Baca juga: 9 Kiat Mengatasi Anak yang Sulit Makan
Mencegah Gigi Anak Tonggos
Pada orang dewasa, gigi tonggos dapat diatasi dengan penggunaan behel. Namun, kebiasaan saat kecil juga dapat memicu munculnya kondisi ini. Nah, berikut ini adalah kebiasaan yang harus dihindari agar gigi anak tidak tonggos:
1. Hentikan Kebiasaan Menghisap Jempol
Kebanyakan anak pasti pernah mencoba menghisap jempolnya. Nah, apabila suatu saat ibu mendapati anak sedang menghisap jempol, minta anak untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut. Pasalnya, kebiasaan buruk ini membuat anak melakukan gerakan maju mundur secara konstan. Jika tidak segera dihentikan, hal ini mampu menyebabkan perubahan bentuk rahang, sehingga membuat gigi tampak lebih maju.
2. Hentikan Kebiasaan Ngedot
Selain menghisap jempol, anak yang gemar mengonsumsi susu formula melalui dot juga akan mendapatkan efek yang sama dengan menghisap jempol. Gigi akan tampak lebih maju dan rahang pun mengalami perubahan bentuk. Gigi pun menjadi tonggos karena mengikuti kondisi rahang yang dimiliki anak. Oleh sebab itu, sebaiknya anak menyusu secara langsung dengan ibu untuk mencegah efek buruk ini.
3. Hentikan Kebiasaan Bernapas Lewat Mulut
Memang seharusnya anak bernapas dengan hidung, tetapi dalam kondisi seperti asma dan flu, anak akan mengalami kesulitan bernapas lewat hidung. Kondisi ini akan memaksa anak untuk bernapas melalui mulut. Hal ini diperbolehkan saat ia sakit, tetapi pastikan agar ibu segera memberikan penanganan agar ia bisa bernapas dengan normal kembali.
Saat kebiasaan bernapas lewat mulut tidak segera dihentikan, langit-langit mulut akan menjadi lebih tinggi. Jika hal itu terjadi, rahang gigi juga akan ikut melengkung. Perubahan pada lengkung rahang gigi tersebut akan mengecil, sehingga gigi yang seharusnya tumbuh normal pun bakal menjadi maju.
Baca juga: Usia Ideal Anak Pergi ke Dokter
Untuk mencegah gigi anak tonggos pun dapat dilakukan dengan mencegahnya mengonsumsi makanan yang memicu kerusakan gigi. Selain itu, rajinlah konsultasikan masalah gigi anak kepada dokter agar anak tidak mengalami gigi tonggos.
Nah, jika ibu ingin menanyakan lebih lanjut mengenai kesehatan gigi anak, ibu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui fitur Contact Doctor, ibu bisa bertanya melalui Voice/Video Call atau Chat dengan dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan