Gigi Bungsu Terasa Nyeri, Mungkin Saja Alami Perikoronitis

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   12 Desember 2022
Gigi Bungsu Terasa Nyeri, Mungkin Saja Alami PerikoronitisGigi Bungsu Terasa Nyeri, Mungkin Saja Alami Perikoronitis

"Perikoronitis disebabkan oleh susunan gigi yang tidak sempurna. Gejalanya dapat berupa rasa nyeri pada gigi dan mulut."

Halodoc, Jakarta – Rasa nyeri yang muncul di seputar gigi dan mulut bisa menjadi tanda adanya gangguan pada bagian tersebut, salah satunya adalah perikoronitis.  Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada jaringan gusi yang ada pada gigi geraham bungsu. Hal itu yang membuat rasa nyeri akibat kondisi ini paling terasa di seputar gigi bungsu. 

Gigi geraham bungsu adalah geraham ketiga yang terletak di bagian paling dalam. Gigi ini tumbuh paling terakhir dibanding gigi lainnya di rongga mulut. Saat perikoronitis menyerang, pengobatan harus segera dilakukan agar terhindar dari risiko komplikasi. Peradangan gusi yang tidak ditangani dengan benar bisa merusak susunan gigi dan menyebabkan bau mulut. Selain nyeri pada gigi bungsu, ada beberapa gejala lain yang sering menandai penyakit ini. 

Mengenal Gejala Perikoronitis dan Penyebabnya 

Jika dilihat dari tingkat keparahannya, perikoronitis dibagi menjadi dua dan sering menunjukkan gejala yang berbeda pula. Ada perikoronitis akut, yaitu masalah kesehatan yang timbul dalam waktu singkat dan mendadak. Selain itu, ada perikoronitis kronis yang berlangsung lama atau menahun. Penyakit ini menyerang atau menginfeksi geraham yang tumbuh tidak normal, tertanam, atau tumbuh miring. 

Mulanya, penyakit perikoronitis disebabkan oleh susunan gigi yang tidak sempurna. Perikoronitis bisa saja disebabkan oleh jarak gigi yang terlalu rapat atau malah terlalu renggang. Kondisi ini bisa menyebabkan sisa makanan mudah terselip, kemudian mengendap di antara gigi. Kotoran atau sisa makanan yang menumpuk di gigi bisa meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada gusi. 

Selain posisi pertumbuhan gigi, perikoronitis juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti usia, kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik, stres, kelelahan, serta kondisi tertentu, misalnya tengah hamil. Gejala yang khas dari penyakit ini adalah rasa nyeri di sekitar gigi bungsu. Namun, bisa jadi gejala yang muncul berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal itu dipengaruhi oleh jenis perikoronitis yang menyerang serta tingkat keparahannya. 

Gejala yang sering muncul pada perikoronitis akut adalah gusi bengkak dan rasa nyeri yang tajam di sekitar gigi geraham. Pengidap kondisi ini juga akan mengalami kesulitan menelan makanan, keluar nanah dari gusi yang terinfeksi, serta terbatasnya gerakan membuka dan menutup rahang. Sedangkan pada perikoronitis kronis, gejala yang muncul adalah nyeri tumpul pada gigi dan bisa terjadi selama 1–2 hari. Penyakit ini juga menyebabkan bau napas serta rasa tidak nyaman di sekitar mulut.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, salah satunya dengan selalu menjaga kebersihan mulut terutama pada gigi geraham yang sedang tumbuh. Pastikan untuk selalu membersihkan gigi dan mulut, serta lakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin. Mencegah perikoronitis juga bisa dilakukan dengan memastikan partikel makanan atau bakteri tidak menumpuk di bawah gusi, karena bisa meningkatkan risiko peradangan pada jaringan gusi. Perikoronitis yang selalu kembali perlu ditangani dengan pengangkatan bagian gusi yang mengganggu gigi geraham. Ada kemungkinan gigi bungsu perlu dicabut untuk menghindari penyakit ini terus berulang. 

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi jika mengalami perikoronitis. Atau, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc seputar penyakit ini. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!