Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Pneumonia dengan COVID-19
Halodoc, Jakarta - Dengan semakin bertambahnya korban yang terserang virus corona setiap hari, rasa panik memang sulit dihindari. Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa cara yang ampuh untuk mengatasinya. Selain itu, kamu juga harus tahu tentang gejala yang ditimbulkan oleh COVID-19 agar dapat melakukan penanganan dini.
Namun, banyak orang yang salah mengira gangguan yang terjadi padanya dengan penyakit lainnya. Contohnya adalah COVID-19 yang sering tertukar dengan pneumonia, karena gejalanya sangat mirip. Hal tersebut karena penanganan dari kedua penyakit ini dapat berbeda satu sama lain.
Baca juga: Flu Vs COVID-19, Mana yang Lebih Berbahaya?
Perbedaan Gejala dari Pneumonia dan COVID-19
Penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini memang terbilang gejalanya sangat mirip dengan pneumonia biasa. Selain itu, penyakit ini juga dapat menimbulkan peradangan pada paru-paru, yang juga termasuk pneumonia. Namun, pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 sedikit berbeda dengan pneumonia yang biasa terjadi.
Pneumonia biasa umumnya disebut juga dengan paru-paru basah. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan pada kantung-kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi tersebut dapat menyebabkan kantung udara pada saluran pernapasan di paru-paru mengalami radang dan dipenuhi oleh cairan. Namun, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya jika sistem imun pengidapnya baik.
Sedangkan pada COVID-19, gangguan ini umumnya menyerang saluran napas bagian atas yang akhirnya dapat menyebar hingga ke paru-paru. Virus corona tersebut dapat menginfeksi saluran pernapasan atas dan menyebabkan sumbatan di organ pernapasan tersebut. Lebih parahnya lagi adalah virus corona dapat menyebabkan kerusakan fatal pada paru-paru jika tidak segera mendapat pengobatan.
Lalu, apa saja perbedaan gejala yang dapat timbul dari pneumonia dengan COVID-19? Seseorang yang mengidap COVID-19 dapat menimbulkan gejala berupa demam, batuk kering, hingga kelelahan sebagai tahap awal. Selain itu, kamu juga mungkin mengalami mual, diare, nyeri otot, hingga muntah. Namun jika infeksi tersebut sudah menyebabkan pneumonia, kamu dapat mengalami detak jantung yang lebih cepat, sesak napas, napas yang cepat dan pendek, hingga banyak berkeringat.
Sedangkan jika kamu mengalami pneumonia biasa, beberapa gejala yang dapat terjadi adalah tampak kebiruan pada bibir dan kuku, mengalami delirium, batuk yang menghasilkan lendir, dan nyeri pada dada yang parah terutama ketika batuk. Meski begitu, hal yang paling terlihat dari perbedaan gejala pneumonia, pada COVID-19 di awal serangan adalah batuknya tidak berdahak.
Baca juga: Ini Cara Virus Corona Menyerang Tubuh
Hal yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala COVID-19
Jika seseorang kerap mengalami batuk tidak berdahak dan kesulitan untuk bernapas, ada baiknya langsung melakukan pemeriksaan. Gangguan ini lebih berisiko tinggi terhadap seseorang dengan usia di atas 65 tahun, pengidap diabetes, hipertensi, hingga masalah pernapasan. Penting untuk mendapatkan penanganan dini jika kamu benar-benar terserang oleh virus corona.
Apabila kamu tidak berada dalam kelompok yang memiliki risiko tinggi untuk terserang COVID-10, cobalah untuk bertanya pada ahli medis terkait gejala yang kamu alami. Dengan begitu, dokter akan menyarankan apabila kamu harus mendapatkan uji virus corona atau tidak. Pastikan selalu melihat sesuatu yang tidak biasa pada tubuhmu.
Baca juga: Fakta Baru, Virus Corona Mampu Bertahan di Udara
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait gejala dari COVID-19 atau apa pun yang berhubungan dengan virus corona. Caranya mudah, hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone-mu!